04-Ci Luk BAAAAAA!!

144 8 0
                                    

Budayakan vote sebelum membaca...

Happy Reading...

"Apaan sih gak jelas. Dasar cowok nyebelin." Gerutu Rayya.
"Dari siapa Ray?" Bella yang memiliki penyakit kepo akut langsung mengambil kertas yang dipegang Rayya.

Rayya yang kaget kertas di tangannya diambil sama Bella berusaha untuk mengambil balik. "Ih Bella! Balikin!" Tangan Rayya ditepis oleh Bella.

"Ogah ah, gue baca dulu. Bye." Bella berlari meninggalkan Rayya yang dari tadi manggil dari belakang.

Rayya berlari mengejar Bella yang masing keliatan punggung nya. "BELLA!! BALIKIN!!!" Teriak Rayya sambil mengejar Rayya.

"OGAH!!! PINJAM SEBENTAR AJA!!!" Bella berusaha berlari sekencang mungkin.

Ting!

"Gue punya ide supaya Rayya tak ngejar gue lagi." Batin Bella

Bella POV

"Gue harus lari ke lapangan basket dan buat Rayya bingung, hahaha."

Sesuai rencana Bella berlari ke lapangan basket dan ternyata Dewi Fortuna berpihak padanya karena di sana masih banyak manusia nya.

Bella menerobos masuk lewat siswi dan sedikit berputar supaya Rayya bingung mencari di puluhan siswi di sini.

Dan rencananya pun berhasil.

ia menatap Rayya yang kebingungan mencari dirinya. Saat semua aman dia langsung berlari gudang belakang sekolah.

Bella berjalan perlahan sampai ia tidak mengeluarkan suara. Sesekali Bella celingak-celinguk ke belakang memastikan tidak ada Rayya

Saat sampai di gudang Bella celingak-celinguk memastikan aman.

"Semua sudah aman. Sekarang tinggal baca surat cinta nya Rayya." Bella senyum-senyum sendiri penuh kemenangan.

Bella membuka kertas tersebut dan membacanya perlahan.

Rayya POV

"Kemana sih Bella cepet amat larinya kek anak flash aja." Rayya duduk di kursi taman dan mengelap keringatnya.

"Sumpah kayak mandi keringat gue baju basah semua jadi nya mana bau lagi." Rayya memperhatikan baju nya yang basah, apek, dan bau. Sungguh rasanya ia pengen mandi sekarang juga.

"Ya kali ah gue mandi di sekolah kek anak telantar aja gue jadi nya." Gumam Rayya.

"Nih.. pake baju ganti gue."

Rayya merasa ada yang ngomong di dekat nya mengangkat dagunya. Rayya tak percaya jika cowok itu ngasih baju ganti nya.

"Yeee, malah bengong. Nih pake." Farel menyodorkan baju nya ke Rayya.

Rayya tersadar dan menjawab Farel. "Ih ogah, baju lo tuh bau." Balas Rayya ketus.

"Dari pada baju lo. Masih mendingan baju gue dari pada baju rendaman molto keringat lo." Farel memutar bola matanya dengan malas.

"Mau gak nih? Kalo gak mau ya udah bukan salah gue kalo lo dijauhi teman-teman lo." Kata Farel lagi.

"Iye iye bawel!!" Rayya mengambil baju nya dan pergi menuju wc. Sedangkan Farel hanya tersenyum kemenangan.

***

"Gede banget.." gumam Rayya yang kini sudah berada di dalam bilik wc.

"Ya udah deh gue pake aja dari pada seragam penuh keringat." Rayya ngomong pada dirinya.

Aku MenyerahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang