08-Peduli

118 3 0
                                    

Budayakan vote sebelum membaca...

Happy Reading...

Gadis cantik bersurai sepunggung mengerjapkan matanya. Putih.. itu yang pertama dilihatnya. Ruangan nuansa putih membuatnya sadar. Ini di UKS.

Rayya si gadis cantik itu berusaha mengumpulkan nyawanya kembali untuk sadar.

Merasa ada yang aneh di atas tangan kanan nya, ia langsung menoleh ke kanan. Matanya terbelalak tak percaya melihat sebuah tangan bertengger di tangannya.

Rayya menatap ke arah empunya melihat ada si Farel?

Apa ini? Mengapa rasanya debaran? Tangan Farel? Bertengger di atas tangan nya? Bukan! Tapi...menggenggam erat tangannya?

Tangannya halus. Batin Rayya

Rayya berniat melepaskan tangan Farel tapi karena pergerakan ulahnya membuat Farel terbangun

"Rayya! Lo udah bangun?!"

"Ada yang sakit gak?"

"Kepala lo masih pusing gak?"

"Badan lo masih panas gak?"

"Jawab dong Rayya!"

"Kok lo tadi pingsan sih?"

"Lo belum sarapan?"

"Tunggu sebentar. Gue mau belikan makanan buat lo."

"Lo mau makan apa?"

"Nasi goreng sama teh anget aja ya."

"Tunggu gue sebentar."

Rayya hanya diam melihat Farel melesat pergi. Tak sadar senyum tipis mengembang di bibir mungil nya.

Aduuuhh...co cweet... Author jadi baperr sebaper bapernya.

Nyebelin tapi peduli. Batin Rayya tersenyum.

Tapi bagi Author mah nyebelin tapi romatis:") Lah malah main nyosor *ditaboki readers*

Oke kembali ke cerita-_

Tak sampai 5 menit Farel datang membawa makanan. Keringat bercucuran, rambut yang sudah tidak berbentuk namun masih meninggalkan gaya cool nya.

Farel berjalan ke arah bangkar Rayya dengan senyum manisnya membuat pipi Rayya memanas akibat semburat merah. Kemudian Farel duduk di kursi yang sebelum nya di dudukin nya.

"Kok debaran gini ya?" Batin Rayya.

"Lapar ya?" Tanya Farel yang hanya mendapatkan anggukan Rayya.

"Nih makan."

Rayya terbelalak melihat perlakuan Farel. Apa karena Farel membelikan makanan untuk nya? BUKAN!! tapi Farel ingin menyuapi nya!

Rayya mematung.

"Ekhem." Dehaman Farel membuyarkan lamunan nya.

"Ng-nggak usah gu-gue bisa makan se-sendiri kok." Rayya gugup. Tangan Rayya terlihat bergetar karena ulah Farel yang manis.

Aaaaahh... tangan Rayya aja getaran apalagi aku. Tangan aku sudah terlepas dari tempat nya:") co cweet deh..*"gak usah muncul pang! Ganggu ajah nih Author."//dilempar sendal*

Jahat ih kalian. Ya udah aku lamain up nya aja.*"bodo amat, wlee"*//di meletti readers-_

Kembali ke cerita-_-"

"Udah gak papa." Senyum manis Farel melekat di wajahnya. Rayya merasakan pipinya memanas dan langsung mengalihkan pandangannya agar tidak ketahuan Farel. Sangat memalukan!

Aku MenyerahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang