05-Supermarket

131 8 0
                                    

Budayakan vote sebelum membaca...

Happy Reading...

Keranjang milik Rayya jatuh dengan isinya berhamburan. Tangan Rayya mengepal kuat, ia mengangkat kepalanya dan kaget melihat cowok itu lagi.

"ELO!" Rayya dan Farel serempak mengatakan itu dengan tatapan tak suka.

"Ngapai lo di sini?!" Rayya maju selangkah dengan kepala masih terangkat menantang.

"Lah emang kenapa? Emang nih supermarket milik nenek moyang lo? Suka suka gue lah." Kini Farel juga maju selangkah.
Rayya dan Farel tak sadar kalo tubuh mereka sangat dekat, tinggal berapa centi lagi mungkin seukuran jari kelingking.

Kalian pasti merasa aneh kan dengan sikap Farel kenapa ia malah benci dengan Rayya. Padahal kita semua tau kemaren ia ngirim surat ke Rayya dan terlihat manis di depan Rayya bahkan ngebuat Rayya nge-fly kan.-Author.

Flashback

2 hari yang lalu..

"Bagus lo Rel, bisa buat Rayya dingin itu jadi baper sama lo." Cowok 1

"Betul tuh Rel. Hebat lah lo pokoknya." Cowok 2

"Kalo bisa buat dia jatuh cinta sama lo habis tuh lo peloroti tuh cewek." Cowok 1

"Duitnya jangan lupa bagi-bagi. Ya gak?" Cowok 3

"Yoiii.."

"Lo semua pada tenang. Itu baru pemanasan, game nya sekarang baru dimulai." Farel.

"Wuihhhh.."

BUGH!!!

Semua orang yang ada di ruangan itu kaget termasuk Farel yang membeku melihat ke arah pintu. Gadis berambut sepunggung itu menunduk dan tangan mengepal kuat.

"Jadi lo deketi gue karena gue kaya gitu?! Sampah lo!!" Rayya mendongak kepalanya menatap Farel ingin membunuh.

Rayya maju menghampiri Farel, mencekram kuat kerah baju cowok itu. Lalu...

Bugh!!!

Bugh!!!

Bugh!!!

Tiga pukulan maut menghantam bagian pelipis, perut, dan hidung Farel. Terdengar suara retakan dari hidung Farel. Setelah melampiaskan SEDIKIT emosi nya kepada Farel lalu ia melemparkan tubuh tak berdaya itu ke arah susunan meja kayu yang sudah rusak otomatis meja di atasnya berjatuhan ke Farel.

Farel yang malang? Tidak! Ia pantas mendapatkan itu karena telah mempermainkan wanita.


Wanita bukan boneka yang seenaknya di mainin lalu membuang nya saat sudah bosan.

Cowok yang playboy kayak gitu lebih rendah dari sampah.

Cewek itu membutuhkan cowok yang selalu di sampingnya, yang selalu melindunginya, yang selalu buat dia ketawa, yang selalu memeluknya saat terpuruk, yang selalu membelai rambutnya, dan yang selalu buat dia tersenyum bahagia.

~Author~

Flashback end

Aku MenyerahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang