23 juni

16 3 0
                                    

Hari ini sangat panas. Karena terik matahari tak henti - hentinya menyinarkan sinarnya.

Jam pulang sudah tiba dan Thera masih menunggu jemputannya

Drt drt

"Halo assalamualaikum Ma. Mama udah dimana?"

"..."

"jadi papa atau mama gak bisa jemput dan pulang larut malam lagi? Yaudah deh Thera naik taksi aja deh"

"..."

"Waaalaikuksalam."

Baru saja Thera mau memesan taksi online. Tiba tiba saja ia mendengar derum motor berhenti di depannya.

"Ayo naik." ucap Dipra dingin.

Dipra memang belum pulang dikarenakan ia tadi di panggil ayahnya. Lebih tepatnya pemilik Grefir High School.

"Lo nawarin gue?" tanya Thera kebingungan.

"hantu."

Eh nih orang singkat amat si, sampe bingung gue. Batin Thera

"Gak usah ngebatin, mau gak nih?"  lanjut Dipra.

"Iya mau nih" jawabnya sambil menaiki motor Dipra.

Diperjalanan, tak ada yang memulai percakapan. Sampailah mereka di sebuah taman bukan di rumah Thera.

"Kok kita kesini" tanya Thera.

"Gue mau ngomong sesuatu."

"Oke" jawab Thera, sebelum mereka duduk disalah satu tempat di sana, Thera merengek minta di belikan es krim dulu layaknya bocah kecil merengek ke ayahnya minta dibelikan sesuatu.

"Kalo makan es krim itu jangan belepotan" ucap Dipra seraya mengusap bagian samping mulut Thera yang ada sisa es krimnya.

Deg

Aduhh kenapa jantung gue mau loncat loncat si. Perasaan apa ini ya allah. Uh kok gue baperan si dengan perlakuan dia ke gue. Batin Thera

"i-ya" jawab Thera gugup.

Setelah Dipra melakukan itu, suasana kembali hening, baik Thera maupun Dipra tidak berbicara.

Saat Thera sedang bergelayut dengan lamunannya tiba - tiba saja Dipra memegang kedua tangan Thera dan berlekuk lutut.

"Ra, gue gak tau mau mulai dari mana, gue pun gatau perasaan ini kapan tumbuh. Gue mau ngejaga lo sepenuhnya. Ra lo mau gak jadi pacar gue." Ucap Dipra menyatakan perasaannya. Yang dirasakan oleh Thera juga.

"Iya" jawab Thera.

"Iya apa?" tanya Dipra lagi.

"Iya g-ue mau jadi pacar lo"  jawab Thera malu malu.

Suara riuh tepukan tangan terdengengar di telinga Thera. Sontak saja Thera pun mendongak kearah tersebut.

"Jadi kalian dari tadi mendengar?" tanya Thera

"Iya dongg" ucap Mereka berlima serentak.

"Tuh kan doa gue terkabulkan. Cie cie" heboh Gea

"Iya nih temen gue si Dipra gak jomblo lagi setelah 1 tahun lalu. Semoga ada yang nyusul kita lagi nih" tambah Gerza melirik lirik Dirgam.

Gue gak rela lo ngerebut Dipra dari gue Batin seseorang.

"yaudah kita pulang yok kerumah masing masing. Gue mau ngantar Thera." usul Dipra. Merekapun mengangguk mengiyakan.

" Ra, kita ke rumah aku dulu ya?" tanya Dipra.

"iya."

......

M

otor terparkir di halaman rumah. Dipra dan Thera masuk ke dalam rumah dan di sambut baik oleh bunda Dipra.

"Bun, ini Thera pacar Dipra." Ucap Dipra memperkenalkan.

"Assalamualaikum Tante. Aku Thera."

"Waalaikumsalam. Panggil bunda aja. Ayo duduk nak" jawab Bundanya. " Kamu mau apa nak? Susu jus atau teh? Apa kita makan siang aja dulu." lanjutnya.

"Apa yang bunda buat, Thera terima kok bun" jawab Thera.

"Bun, aku loh yang anak bunda. Kok aku gak ditawarin?" ucap Dipra manja.

"Tapi kan bunda dari dulu loh pengen punya anak perempuan. Jadi bunda harus extra sayang sama pacar kamu, bisa di ajak masak, ngobrol. Kalo kamu kan laki - laki, gak bisa di ajak masak." jawah bundanya.

"Yaudah deh bun"

Mereka pun melanjutkan obrolannya apa yang di sukai dan apa yang tidak disukai.

______________________________________

Vote dan komen! Jangan cuma jadi readers silent.

@thdradst_

Salam author
Theodora Dwia:›

23 JuniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang