Gorden jendela disibak. Cahaya matahari yang garang masuk menerjang. Sungguh - sungguh mengganggu ketenteraman. Thera masih bergelayut manja di kasur kesayangannya.
"Sayangg ayo bangun. Gadis kok bangunnya lama." ujar mama nya seraya menyibak guorden jendela.
"iya nanti ma"
"yaudah nanti jangan lupa makan. Mama sama papa mau pergi ke butik mama dulu oke."
"iya" jawab Thera langsung melanjutkan tidurnya lagi. Karena hari ini hari minggu, hari dimana para siswa merdeka.
Drt drt
"halo siapa. Gue lagi tidur. Jangan ganggu." ujarnya lesu, ia masih memejamkan matanya tanpa melihat dahulu.
"Assalamualaikum sayang, kok gadis masih tidur." ucap Dipra lembut. Thera yang masih memejamkan matanya pun terkejut sontak ia langsung membuka mata dan terduduk dari tidurnya seraya melihat kembali siapa yang menelpon. Thera pun membelalakkan matanya ternyata yang menelpon kekasihnya ialah Dipra. "Halo masih disana Ra?" lanjutnya.
"Eh iya waalaikumsalam. Mas-ih kok di sini. Ada apa nelpon pagi pagi?"
"Pagi? Ini udah jam 11 loh yang. Udah sana mandi. Aku udah di depan rumah kamu nih." ujar Dipra. Seraya diiringi Thera melihat ke bawah dari jendelanya ternyata memang ada Dipra disana.
"iya" jawabnya yang langsung mengerjakan ritual mandinya.
Setelah beberapa saat. Thera pun membuka pintunya agar cepat menuju ke hadapan Dipra.
"Hai" ucap Thera
"Hai juga." jawab Dipra. "Ayo masuk" lanjutnya sambil membukakan pintu mobilnya.
"kita mau kemana?" tanya Thera dengan masuk ke mobil Dipra.
"Ada deh" ucap Dipra merahasiakan sambil memasang salt betnya.
Dalam perjalanan, Dipra dan Thera membicarakan tentang masing - masing. Dan sampailah mereka di sebuah panti asuhan.
"Assalamualaikum anak - anak. Kakak datang lagi." ujar Dipra. Sontak saja anak - anak itu pun melihat dan berhamburan mencium punggung tangan dan memeluk Dipra. Sedangkan Thera hanya tersenyum seraya tangannya di cium dan disambut hangat oleh anak - anak tersebut.
"Kak Dipra itu siapa?" tanya salah satu dari mereka yang diketahui oleh Thera bernama Riana. Ia adalah bocah berumur 7 tahun.
"oh ini namanya kak Thera, dia pacar kakak" jawab Dipra memperkenalkan Thera.
"Eh nak Dipra datang lagi. Ini siapa nak?" tanya ibu itu.
"ini pacar Dipra bu. Bu ini Thera. Ra ini Bu Susi" ucap Dipra
"Susi Helenawati. Panggil saja bu susi"
"Thera aalia putri bu, panggil Thera aja bu."
"ini bu Dipra ada rezeki sedikit bu, buat anak anak." ujar Dipra sambil memberikan amplop berisi uang.
"Aduh terima kasih nak. Maaf selalu merepotkanmu. Semoga dibalas oleh Allah nak."
"iya bu sama sama" jawab Dipra tersenyum tulus.
"Ibu Ke dalam dulu ya nak. Main lah sama anak - anak terutama Raina. Dia kangen sekali sama kamu"
"Baiklah bu."
Sampai akhirnya Thera dan Dipra dipanggil bocah kecil yaitu Raina.
"Kak Dipra kak Dipra." panggil Raina
"Iya ada apa Rai?" tanya Dipra jongkok seraya menyamakan tinggi badannya dengan Raina.
"Kenapa kakak udah jarang ke sini? Raina kangen sama kakak"
"Maaf ya Rai, kakak sibuk sama sekolah. Mungkin lain kali kakak akan sering sering main ke sini."
"oh iya kak aalia, kak aalia, main sama Rai yok" ajak Raina
"Ayok" jawab Thera
Setelah beberapa lama Thera bermain dengan Raina terkadang mereka tertawa, sepertinya Mereka berdua mudah sekali akrab. Sampai akhirnya Dipra menghampiri karena ia memutuskan mengajak Thera pulang karena ini sudah sore. Dan langsung berpamitan dengan Raina, Bu susi dan anak anak lainnya.
______________________________________
Ditunggu vote dan komennya.
@thdradst_
Salam author
Theodora Dwia:›
KAMU SEDANG MEMBACA
23 Juni
Teen FictionThera Aalia Kay Loovi, ia seorang gadis cantik dengan kerapuhan. Hidupnya bisa dibilang rumit. Awal - awalnya hidupnya tampak tenang, ia bisa dibilang sempurna tanpa kekurangan tetapi manusia tidak ada yang sempurna. Pada suatu titik ia mendapat mus...