Naisa dan Ayla menyunggingkan senyum kemenangan serta bertos-ria. "Then, you know what I mean, Lyra?" Tanya Ayla. Mereka bertiga meninggalkan Lyra yang masih membeku disana. Beberapa langkah mereka pergi, Lyra seakan tersadar dari shock parah nya dan langsung berlari tanpa arah.
"Karra, aksi lo keren parah sampe bikin Lyra beku kayak gitu" Ayla yang tertawa terbahak - bahak mengingat wajah Lyra.
"Ya gimana ya kak, gue gak terima kalo lo ditampar kayak gitu"
"Your the best" tambah Naisa sambil membentuk lambang 'ok' dengan tangannya.
"By the way, tadi kak Lyra lari - lari kayak gitu, apa dia depresi ?" Karra ya tetap Karra, selalu khawatir di akhir setelah melakukan sesuatu.
"I don't know and i don't care" jawab Naisa dan Ayla bersamaan, mereka sangat kompak dalam hal ini yang membuat Karra terkekeh melihat mereka berdua begitu kompak.
-
Naisa dan Ayla adalah penguasa sekolah yang terkenal nakal, mereka sama sekali tidak suka melihat ada orang lain yang berlagak penguasa-seperti Lyra-selain mereka. Tentunya juga, teman 'tak terlihat' mereka, Karra, yang jauh lebih seru dari teman real mereka.
Sekarang adalah waktu istirahat yang amat membosankan bagi mereka berdua-Karra sedang hilang, entah kemana-, mereka hanya menyusuri setiap koridor sekolah yang sepi. Pada satu titik, pandangan mereka tertuju pada arah yang sama, kakak kelas laki - laki dan perempuan yang duduk berdua di koridor sepi.
Naisa dan Ayla bertatapan sejenak dan terlukis senyum jail di wajah mereka berdua. "You thinking what i'm thinking ?" ucap Naisa memancing. "Let's go" timpa Ayla.
Mereka lewat dengan menunduk, menutupi wajah dengan rambut, seakan anak culun yang takut dengan kakak kelas, lalu dengan gaya tengil-nya berhenti berjalan dan sembunyi di belakang salah satu pilar di koridor, mengeluarkan handphone dari saku rok sekolah dan memfoto kakak kelas itu dari kejauhan. 2 anak nakal itu langsung berlari menuju aula sekolah yang ramai sambil tertawa sepanjang jalan.
-
"PERHATIAN SEMUANYAAA !! ADA KAKEL YANG BERDUAAN LHO DI KORIDOR KELAS ATAS" teriak Ayla yang begitu barbar.
"Ada buktinya gaisss, kita foto nih" timpal Naisa mengangkat tinggi handphone nya.
Seketika suasana aula ramai karena mereka, semua berbondong - bondong ingin melihat foto itu. Semuanya langsung berbisik, bergosip, mengghibah. Para lambe turah sekolah juga mendapat asupan gosip baru. Setelah mereka semua mulai bubar, muncullah pasangan kakak kelas yang baru turun dari lantai atas.
Sontak saja seluruh siswa - siswi di aula itu menyindir tidak karuan, lumayan untuk hiburan gratis Ayla dan Naisa.
"Pacaran sih pacaran, tapi gak di tempat sepi juga kali"
"Sadar diri, baru pacaran doang, belom resmi"
"Ngapain tuh di koridor ?"
Sindiran bertubi - tubi terdengar, sangat menusuk, membuat pasangan kakak kelas itu merasa terpojoki. Mereka tampak bingung dan terlihat mereka bertanya pada salah satu teman mereka. Teman mereka menunjuk ke arah Ayla dan Naisa yang membuat 2 anak nakal ini terkesiap tapi mereka tidak takut dengan kakak kelas itu. Mereka berdua dihampiri oleh kakak kelas itu.
"Kalian yang nyebarin berita gua sama pacar gua berduaan di koridor kelas atas ya ? Lo berdua jadi dekel songong banget ya, pake foto - foto juga lagi, lo nyari masalah sama orang yang salah!" si kakak kelas cowo yang merangsek maju pertama.

KAMU SEDANG MEMBACA
IRRÉELS
Novela Juvenililusi; ketika sesuatu yang nyata menampar mereka dengan hal yang dianggap tabu. 48% based on true story Start: April 04th - 2019