1 November 2017
Pada hari itu, dimusim gugur, dicuaca yang dingin, aku merasa memiliki sebuah kesempatan besar untuk menceritakan berita baik yang selama ini ku tahan. Aku menahanya selama berminggu-minggu karena bulan madu Daniel yang menutup bulan oktober, sejujurnya aku bisa saja mengatakanya kepada siapa saja tentang berita baik ini, tapi Daniel-lah satu-satunya orang yang ingin ku pameri perihal kehamilan Maeri, tentu aku tidak mau kalah dari pria itu.
"Hey Kang Daniel, aku punya berita—"
"Anna sedang hamil" Ucap Daniel tiba-tiba, ekspresinya tidak baik saat memutar sumpit berisikan jjajangmyeon dari mangkuknya.
"Bukankah seharusnya kau senang?"
Daniel mendesah, membuat Jaehwan menatapnya heran. "Tunggu! Apa jangan-jangan itu bukan anakmu?" Daniel berhenti memakan jjangmyeonya dan menatap Jaehwan kesal.
"Kim Jaehwan! Hati-hati jika berbicara"
"Ekspresimu itu sangat bermasalah, seharusnya kau merasa senang. Wajar aku berfikir jika itu bukan anakmu"
"Bukan itu"
"Lalu?"
"Kau tau kan, jika aku sudah memesan perjalanan bulan madu bersama Anna selama dua minggu"
"Yap! Aku yang mengurusnya"
"dan Kau juga tau jika aku sudah merencanakan perjalanan liburan, menyewa yacht, dan tempat menginap yang mahal dengan harapan terjadi sesuatu yang spesial diantara aku dan Anna setiap malamnya"
"Aku yang merencanakanya"
"Semua hancur berantakan setelah kami melakukan malam pertama kami"
"Aku rasa itu bukan malam pertama kalian"
Daniel mendesah karena Jaehwan selalu menanggapinya. "Berhenti menjawab dan dengarkan aku!"
"Oke! Oke! Aku diam"
Daniel menarik nafasnya dalam-dalam sebelum melanjutkan cerintanya lagi.
"Saat pagi hari setelah kami melakukanya, Anna mulai mual-mual dan kami sedikit curiga, sampai pada akhirnya aku membeli alat tes kehamilan dan hasilnya positif"
Jaehwan diam.
"Anna sangat insecure saat kami akan berhubungan dan itu membuat Anna selalu menolak untuk melakukanya setiap malam"
Jaehwan masih diam, hanya saja kedua matanya membulat hebat memberikan reaksi dari cerita Daniel.
"Jujur aku maupun Anna merasa senang, tapi karena kehamilan Anna— Anna menolak untuk berhubungan denganku karena Anna takut terjadi sesuatu pada janinnya. Jadi setiap malam kami hanya pergi tidur dan tidak terjadi apa-apa sampai kami pulang ke Seoul"
Jaehwan masih menutup mulutnya rapat menatap Daniel.
"Wajar bukan jika semua itu merusak mood ku?"
Jaehwan diam dan mengangguk.
"Jawab aku!"
"Kau bilang aku harus diam dan mendengarkanmu! Aku bingung!"
"Terserah! Yang jelas kejadian itu membuatku bad mood" Daniel kesal, rasanya bercerta kepada Jaehwan tak akan membuatnya jauh lebih baik, "Tadi kau mau cerita apa?"
Kini giliran Jaehwan yang menarik nafasnya dalam-dalam. "Aku merasa kesal karena aku selalu tidak memiliki kesempatan untuk mengatakan berita bahagia ini kepada siapapun"
"Berita bahagia? Tentang?"
"Tentang diriku dan Maeri" Jaehwan menatap Daniel. "Aku tau kau sedang merasa kesal karena kondisimu" Kedua mata Daniel menatap sahabatnya itu bingung. "Tapi ini berita bahagia yang belum ku ceritakan pada siapapun, kau yang mendengar pertama kali"
KAMU SEDANG MEMBACA
LIVING UP WITH OUR HAPPINESS : KIM JAEHWAN [TRAPPED SERIES #4]
Fanfiction[ON GOING] [BISA DIBACA TERPISAH] TRAPPED SERIES LIVING UP WITH OUR HAPPINESS Kim Jaehwan's side story Im Maeri dan Kim Jaehwan seperti dua orang yang ditakdirkan untuk bersama bahkan sejak pertemuan pertama mereka, memulainya dengan sebuah persahab...