BAB 9

314 51 34
                                    

14 Oktober 2019

"Jadi, apa yang terjadi setelah itu?"

Tanya Daniel yang nampaknya jauh lebih antusias ketimbang psikolog Ha yang sejak tadi selalu tak memiliki kesempatan untuk berbicara karena Daniel yang lebih dulu melontarkan pertanyaan.

"Semuanya semakin memburuk, kami tidak pernah berbicara satu sama lain. Sekalinya kami berbicara semua berakhir dengan sebuah pertengkaran, sampai akhirnya Maeri-"

Psikolog Ha dan Daniel menunggu Jaehwan yang memiliki tatapan kosong.

"Maeriiiii?" Tanya Daniel tak sabaran.

"Mengirimkan surat gugatan perceraian beberapa hari yang lalu"

Suatu hal yang tak pernah Kang Daniel sadari sedari dulu, bahwa sahabatnya Kim Jaehwan menyimpan kegelisahan dan air mata dalam semua senyum dan tawanya. Ia tak pernah menyangka bahwa menyimpan semua kesedihanya bisa membuat sebuah lubang besar dalam diri Jaehwan.

Iba Daniel menatap pria dengan tatapan kosong itu yang nampak begitu berantakan.

*******

"Makanlah" perintah Daniel yang saat itu menatap Jaehwan begitu murung dihadapanya.

Sejujurnya Daniel begitu kasihan menatap Jaehwan yang jauh dari kata baik-baik saja. Rambut yang berantakan dan jauh lebih panjang dari biasanya, ditambah rambut halus yang memenuhi pipi dan janggutnya, sepertinya cukup menggambarkan betapa berantakanya hidup seorang Kim Jaehwan.

"Apa perlu aku menyuapimu?"

"AISH"

Jaehwan nampak frustrasi saat meraih sumpitnya, tanpa jeda ia memasukan makananya kedalam mulut yang makin membuat Daniel khawatir.

"Pelan-pelan saja!"

Tak peduli, Jaehwan terus menyantap makananya dengan rakus, "Bisa aku tambah?"

Daniel mengangguk mengizinkan, ia hanya ingin sahabatnya itu merasa jauh lebih baik setelah bertemu dengan psikolog Ha.

Setidaknya sudah tiga mangkuk nasi dan empat mangkuk sup iga Jaehwan habiskan, Daniel hanya bisa menatap sahabatnya sembari membayangkan betapa kacaunya kehidupan Jaehwan tanpa Im Maeri.

"Maaf, aku seperti seorang gelandangan yang bersanding dengan pria sukses dengan penampilanku yang seperti ini"

"Setidaknya kau harus memotong rambutmu, mencukur kumismu"

"Aku tidak punya alasan untuk melakukanya setelah aku kehilangan pekerjaanku dan juga kehilangan Maeri"

Daniel meletakan sendoknya dan mulai menatap Jaehwan yang saat itu meneguk sojunya perlahan.

"Sebenarnya apa yang kau katakan pada Maeri sampai dia melayangkan surat gugatan cerai padamu?"

"Kau tahu bahwa apa yang kami bicarakan akan selalu berakhir dengan pertengkaran, saat itu aku mendapat masalah besar di kantor dan aku melihat Maeri pergi dengan kopernya"

"Dia melarikan diri?"

"Awalnya ku pikir begitu, tapi di malam itu ternyata dia akan pergi ke Paris dengan si Park Taeyang itu"

"Kau mengizinkanya?"

"Tentu saja tidak! Suami mana yang rela istrinya pergi ke tempat asing dengan pria lain" ucap Jaehwan yang nampak emosinya meninggi dan mulai meneguk sojunya frustasi.

Pada dasarnya Daniel tak menganggap apa yang Jaehwan lakukan salah, karena iapun tidak mungkin rela jika Anna melakukan hal yang sama seperti Maeri.

LIVING UP WITH OUR HAPPINESS : KIM JAEHWAN [TRAPPED SERIES #4]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang