Jika itu memang terbaik lo maka lakukan apa yg harus lo lakuin. Tapi jika bukan yg terbaik, tinggalin apa yg sudah patut di tinggalkan....
________________
Sore,,,,
Sore ini jalan sangat rame akan kendaraan. ( kalau sepi namanya kuburan tong-') . Orang orang berkeliaran kesana kemari untuk pulang sekedar mengistirahatkan badan yang sudah capek untuk bekerja.
Namun cewe yang satu ini malah keluar lewati beberapa komplek perumahan untuk sampai tujuan. Siapa lagi kalau bukan zira si princes sampah . Dia mengenakan jaket dan celana pendek . Dia akan menuju di mana rumah azka berada. Rumah azka memang tak jauh dari rumahnya. Hanya melewewati 2 rumah ke arah barat.
Dia memasang earphone , agar suasana tak hening seperti ini. Sebenarnya dia males keluar tapi karema azka gk datang beri dia makanan terpaksa zira harus ke rumah azka biar dapet makanan. ( pemulung-').
HIDUP MAKANAN!!!!!.
Sesampainya di sana tanpa mengetuk pintu dia masuk ke rumah azka dan mendapati mamanya yang sedang menonton televisi.
"Eh calon istri azka datang . " Sapa mama sambil tersenyum.
" boro boro istri, di tembak aja dia gk mau tan " Ucap zira sambil duduk di sofa.
"Kalau di tembak mati dong " Suara berat itu berasal dari ruangan azka. Walau di rumah hanya berlantai satu namun rumah itu cukup luas.
" Az,, gue tungguin lo buat kasih gue makanan kok lo gk dateng sih. Kalaugue modar gimana?" . Gerutu zira kesal.
" ya lagian lo,, kan bisa beli sendiri gue udah kasih lo uang kan ". Azka duduk di sofa depan zira.
" Lo tau kan gue males " . Balas zira.
" Mau sampe kapan lo kaya gini? Lo gk cari pacar? Lo gk mau punya anak? " . Azka menghela nafas pada sahabatnya itu yang tak kunjung berubah mungkin butuh di ruqyah.
" bodo amat. Kalau sekali gue kentut hasilnya anak gue mau punya anak " Jawaban zira membuat azka tertawa .
" Hahaha,,, emang lo kira kentut penghasil gas anak. Kalau emang gitu dri dulu bumi ini pasti penuh " . Jawab azka terpingkal pingkal.
" Bodo amat." jawab zira ketus.
Mama zira kemhali dengan membawa sebuah makanan dan minuman kepada zira.
" Zira makan ini, tante yang buat khusus untuk calon istri azka " Ucap mama azka tersenyum geli. Medengar itu azka teriak
" NGGAK!!!!". teriak azka .
" Lagian segitunya ya lo sayang ama gue hingga gk bisa di jadiin istri" Ucap zira sambil melahap makannya.
" Ogah dh " . Azka lalu menyenderkan punggung di sofa.
Azka menggeleng gelengkan kepala melihat zira yang selalu di manjai oleh mamanya itu. Siapa yang tak kesal coba sahabatnya melahap bagai anak yang tak terurus dasar bocah.
" Ma, jangan terlalu manjain zira lah" ucap azka pelan
" Bilang aja kalo lo itu iri" Balas zira sambil menatap mata azka.
" Iri ndasmu itu mama gue njir ngapain iri. " Balas azka kesal.
" tenang kalo gue dak sukses gue jadiin rumah lo lantai 3 deh " Ucap zira asal.
" novelmu aja belum ada yang best seller " ledek azka.
" bodo amat " 2 kata muncul dari mulut zira yg penuh makanan
" Lagian mama gk usah manjain zira deh liat bentuknya kek belatung . Amit amit dh gue jijik punya istri kek dia." Umpat azka sambil memutar bola mata malas.
" Biarin gpp. Mama seneng punya mantu kaya dia." Mama masih memperkukuh niatnya untuk menjodohkan zira.
" Tuh kan az,, mama lo aja restuin udahlah nikahin gue aja ." Ucap zira.
' Dasar orang tak punya urat malu ' Batin azka.
" lo itu dah keterlaluan untuk menjadi cewe tau gk , tidur di kelas , males buat jalan. Apa apa serba males " . Celoteh azka.
" Bodo amat " Jawab zira singkat.
Ingin rasanya azka mengatakan "Jangkrek" kepada zira namun suaranya terhenti ketika melihat zira yang sudah selesai makan.
Zira menatap azka tanpa merasa bersalah. Siapa saja yang melihatnya pasti akan ambil gorok buat gorok kepalanya. Bagaimana bisa zira bersendawa dengan begitu besarnya..ntah apa yang di pikirin cewe itu .
Memang sungguh masa depan yang suram untuk cewe yang bernama zira.
" Ma ,, beri Nasihat gitu pada zira. " Ucap azka pelan.
" Biar tuhan aja, mama dh gk kuat nak .." ucap mama tersenyum tipis.
Azka sadar ketika melihat rambut zira yang hanya di kucir tanpa di sisir. Segera dia mengambil sisir dan menyisiri rambut temannya yang udah kaya wedus gembel itu.
" Zir,, segitunya lo males. Menyisir rambut aja gue yang harus nyisiri dasar lo" Ucap azka.
" kan masih ada lo ,, gue gk bisa hidup tanpa lo, bodo amat " Balas zira sambil memainkan ponselnya .
" Zir setiap orang itu mempunyai tujuan hidup. Emang tujuan lo mau jadi apa ?" . tanya azka yang masih menyisiri rambut zira.
" Coklat, gue pengen jadi coklat " . Balas zira.
" seriusan zir. " Azka nampak tak senang dengan jawaban itu.
" Alay lo, heh yang sekolah tinggi hingga s1 s2 s teler aja bakalan juga di rumah ngesot di rumah ." Ucap zira .
" Setidaknya urusin diri lo yang gelandangan " . Lagi lagi azka mendengus kesal.
" Bodo amat. Dh gue mau balik lagian gue kesini cuma mau makan." ucap zira lalu pergi.
" Dasar umat gk tau biadab ". Ucap azka kesal.
" Bodo amat". Teriak zira.
Budayakan votment.
.
.
.
.Tbc

KAMU SEDANG MEMBACA
The Friendship
FanfictionAzka Dan Zira udah temenan lama semenjak zira kehilangan orang tuanya. emang bener mereka yang tertampan dan tercantik di universitas itu . tapi kalian belum liat sisi buruk mereka yang cukup Menggemparkan dunia. Apalagi di tambah kelakuan mereka ya...