Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Assalamualaikum...! Fara...! Bunda...!" sahut Ando dari luar rumah Fara, waktu menunjukkan hampir pukul tujuh pagi, mereka harus bergegas ke sekolah..
"Waalaikumussalam... Ando, ayo masuk dulu. Fara belum selesai sarapan, ayo masuk sarapan juga," ajak Bunda, dia adalah Bundanya Fara. Ando juga memanggilnya Bunda. Sekarang Fara hanya tinggal bersama bundanya, ayahnya sudah meninggal empat tahun yang lalu.
"Iya Bunda... Ando tunggu di luar aja," kata Ando, dia lebih memilih duduk di kursi luar menunggu Fara. Kebiasaan Fara memang tidak bisa dihilangkan, selalu saja telat. Ando harus ekstra sabar menghadapinya.
"Ando... sepatu Ando ayo berangkat!" sahut Fara keluar dari rumahnya. Dia tampak beda hari ini, lebih rapi dari biasanya. "Heh? Ngapain lo liatin gue gitu amat?" tanya Fara, tak sadar Ando terlalu memperhatikannya.
"Nggak! Nggak biasanya lo rapi gini, jilbab nggak berantakan, rambut nggak keluar-keluar, pake sepatu dua. Ohiya... gue jangan disama-samain sama sepatu!" ledek dan ketus Ando mendengar perkataan Fara tadi.
"Lah emang gue selalu pake dua sepatu Ndo...!" ketus Fara, "ini jilbab juga Bunda yang rapiin, jangan banyak bacot lagi, ayo berangkat," ujar Fara berjalan mendahului Ando.
***
Ando melajukan motor dengan kecepatan sedang, takut kejadian kemarin terulang kembali. Fara juga terlihat tenang dibonceng olehnya, Ando melirik gadis tomboi itu dari kaca spion motor. Namun selain Si Fara, ternyata Ando juga melihat satu pengendara yang ugal-ugalan lagi dari spion. Dia melambung Ando, dia kaget sehingga motornya agak oleng lagi. Untungnya mereka tidak terjatuh lagi.
"Haduh... huh... untung nggak jatoh," ujar Fara,
"Aduhh... itu motor yang kemarin kan Far?" tanya Ando untuk lebih yakin.
"Iya Ndo... Bener, helemnya bener, motornya bener, jaketnya bener. Lah dia masih SMA, itu celananya abu-abu kayak kita, nggak sayang nyawa kali dia," komentar Fara panjang lebar, tapi kira-kira orang itu sekolah dimana yah? pikir Ando.
"Iya kan... Hmm yaudah kita lanjut ke sekolah, nanti telat," Ando segera melajukan motor kesayangannya lagi menuju sekolah.
Akhirnya mereka sampai di sekolah, kelihatannya sudah ramai sekali. Ando buru-buru melepas helm dan bergegas ke kelas.
"Tungguin woi!" sahut Fara sambil meraih tangan Ando. Yah, sudah terbiasa dengan hal ini, gandengan mulu kayak truk gandeng, haha.
"Cepetan Fara!" Ando menarik paksa Fara seperti sapi gembalaan, Ando tak bermaksud menyakitinya, lagi pula itu tidak sakit. Ando hanya tidak ingin mereka terlambat. Fara juga menurut, hingga mereka sampai di kelas, siswa lain tidak merasa aneh lagi dengan tingkah dua orang bersahabat itu. Mereka sudah sangat terbiasa melihatnya.
***
"Anak-anak, hari ini kita kedatangan murid baru, sebentar lagi dia akan datang," ujar bu Mira, guru bahasa Indonesia.
Mereka yang di kelas penasaran siapa murid baru itu. Setelah beberapa menit menunggu dan tak memulai pelajaran, anak baru itu pun datang. Dia masuk kelas dengan sangat percaya diri, sepertinya wajahnya tidak asing. Fara pernah melihat orang itu, pikir Fara.
"Itu kan...," ujar Fara dengan suara rendah sambil berbalik kepada Ando. Yah, itu adalah orang yang telah membuat Fara dan Ando jatuh. Orang yang sering ugal-ugalan. Ternyata dia siswa pindahan, tepatnya pindah ke sekolah Ando.
"Iya Far... rupanya dia pindah ke sini," bisik Ando juga.
"Anak-anak silahkan perhatikan ke sini!" ujar bu Mira, Ando dan Fara segera fokus ke depan. "Baiklah, silahkan perkenalkan dirinya!" pinta bu Mira.
"Kenalin, nama gue Randy Sayudha, kalian bisa panggil gue Randy," ujarnya percaya diri.
Banyak cewek yang terpana dengan wajah dan penampilannya. Tapi lain dengan Ando dan Fara, mereka memasang muka masam saat melihat Randy.
______ 🍨🍨🍨
Jangan lupa tinggalkan jejak kawan-kawanku yang kucinta dan kusayangi Insya Allah.😂
