#2.2 Dia?

44 17 1
                                    

_________

"Halo Randy!" sahut Sabila, dia sangat bersemangat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Halo Randy!" sahut Sabila, dia sangat bersemangat. Bisa dibilang dia itu cewek super cerewet di kelasnya, lihat yang mulus sedikit saja langsung di kejar, emang ayam? Terkadang Ando juga dikejar-kejar oleh Sabila, meskipun wajahnya cantik tapi sifatnya menghancurkan semuanya.

"Silahkan duduk Randy!" perintah bu Mira. Dia berjalan mencari tempat duduk, dan mencari tempat yang nyaman. Dia mengarah ke barisan Fara.

"Bu! Apakah saya boleh duduk di sini?" sahut Randy menunjuk tempat di sebelah Aditya, di situ memang kosong. Itu tepat di samping Fara juga. Fara agak kaget saat Randy memilih duduk di situ, namun dia berusaha tenang.

"Boleh, Silahkan saja!" bu Mira mengizinkan lalu memulai pelajarannya.
Selama jam pelajaran berlangsung, Randy selalu melirik Fara. Fara juga merasa tidak nyaman diperhatikan seperti itu.

"Ngapain liat-liat!" ketus Fara dengan suara rendah. Dia sudah tidak bisa menahan emosinya karena terus saja diperhatikan oleh Randy. Randy hanya mengumbarkan senyum kecutnya kemudian fokus lagi ke depan.

"Udah Far... jangan diladenin," ujar Ando, berusaha menenangkan Fara.

***

Saat jam istirahat, sebagian pergi ke kantin sedangkan Ando dan Fara hanya di kelas. Bukan hanya mereka sih, tapi ada juga Randy, Sabila, Anita dan beberapa siswa lainnya.

Fara kelihatannya mulai beraksi, "heh! Rando, elo kan yang buat gue sama Ando jatuh kemarin!" ketus Fara menggebrak meja Randy, Randy sedikit kaget.

"Kalo emang iya kenapa? Dan nama gue Randy, bukan Rando. Atau bukan gue yang lo sahutih!?" balas Randy memasang wajah santai, Ando pun berdiri untuk berjaga-jaga agar Fara tidak berbuat yang aneh-aneh.

"Kalo bukan lo, ngapain lo nyahut? Dan nyatanya, gue emang bicara sama lo," jelas Fara.

"Terus apa urusannya?" tanya Ando, masih santai.

"Gue nggak terima! Lo mesti tanggung jawab, lo harus dapat balasannya! Gue sama Ando jatuh gara-gara lo!" ketus Fara mulai emosi, anak-anak yang di kelas pun menonton mereka berdua. Sabila juga kelihatan kaget.

"Maless banget! Jatuh dikit aja cengeng banget," jawab Randy, tak sadar jawabannya telah membangunkan singa betina yang punya anak lima. Kira-kira sesaat lagi Fara akan mengamuk, kita tunggu saja, Ando sudah memasang kuda-kuda.

"Dasar lo nggak tau diri!!" emosi Fara mengayunkan tangannya, hendak menampar Randy.

Happ...

Tangannya ditahan oleh Ando, untungnya Ando cepat mengambil tindakan. Tatapan Fara sangat tajam kepada sahabatnya itu, Ando merasa sedikit ngeri. Randy juga kaget, mungkin baru kali ini dia melihat singa mengamuk, atau baru kali ini hendak ditampar oleh seorang perempuan.

"Ando!!! Ngapain lo tahan!" teriak Fara melepaskan tangannya, "dia itu keterlaluan banget, udah bikin jatuh, nggak mau tanggung jawab, sombong banget lagi!" emosi Fara, dia bergegas keluar kelas dengan emosi yang masih menyala-nyala. Ando pun membiarkan dan tidak menyusulnya.

"Haha, garang amat cewek lo!" sahut Randy kepada Ando.

"Itu bukan cewek gua," jawab Ando, dan tak ada jawaban lagi selain senyum kecutnya.

Setelah Fara keluar, Randy terlihat tenang di tempat duduknya lalu fokus dengan hpnya. Kemudian datanglah Sabila dan ketiga sahabatnya, mungkin ingin merayu Randy.

"Randy, kenalin gue Sabila, tuh cewek tadi nggak usah diladenin. Emang gitu orangnya," ujar Sabila menjulurkan tangannya ke arah Randy.

"Iya gue Randy," jawabnya singkat tanpa membalas uluran tangan Sabila, Ando yang melihatnya merasa iba dengan Sabila, baru kali ini dicuekin oleh seorang cowok. Namun dia tidak menyerah.

"Hmmmm kalo lo butuh bantuan, jangan sungkan bilang sama gue. Gue pasti bantu, kalo gitu gue cabut dulu yah," ujarnya dibalas anggukan oleh Randy. Dia pun bergegas keluar kelas bersama gengnya. Sungguh dia cowok misterius, pikir Ando.

_____
♡♡♡♡
♡♡♡♡
♡♡♡
♡♡♡
♡♡
♡♡

I need voment😄😄

Faradina MaheswariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang