Tidak sepenuhnya dia dingin,
ada kalanya dia sedikit hangat.❇❇❇
Sinar matahari dipagi ini menyeludup masuk ke kamar Alisya melalui celah celah tirai yang terbentang lebar menutupi jendela kaca besar.
Alisya terbangun karena matahari yang menyilaukan matanya, dia segera bangkit dan melihat jam ternyata sudah pukul 06.15. Lagi lagi dia bangun terlalu siang untuk hari hari sekolah seperti ini. Dia langsung membersihkan tubuhnya dan memakai seragamnya serapih mungkin. Setelah itu dia mengambil sepatu dan mengambil tas. Dia langsung keluar dari kamar menuju meja makan untuk sarapan, Rahel yang sudah melihat adiknya hanya geleng geleng kepala dan berdecak.Alisya menarik kursi untuk dia duduki, dan mengambil setangkup roti yang sudah disiapkan bibi nya.
"Ka nynti lo temwenin ghue"
Belum selesai Alisya mengucapkannya sudah dipotong Rahel
"Abisin dulu makannya baru ngomong"
Alisya segera menelan makanan yang ada di mulutnya.
"Nanti lo temenin gue beli buku pulang sekolah ya"
"Gabisa gue ada acara survei tempat sama temen osis"
"Yaelah gue gimana dong"
"Terserah"
"Ishhh" Alisya berdecak sebal
"Udah siang buruan gue tunggu digerbang, 5mnt lo ga keluar gue tinggal" ucap Rahel sambil berjalan keluar rumah
Alisya segera menyusul kakanya yg sudah lebih dulu keluar rumah. Melihat Rahel yang sudah siap dengan motornya di depan gerbang membuat Alisya berlari menghampiri kakanya, dia langsung mengambil helm dan menaiki motor itu dengan berpegang pada pundak Rahel karena motornya yang memang tinggi walaupun tubuh Alisya sudah tinggi tetap saja sulit untuk menaikinya.
Seperti biasa Rahel melajukan motornya menyusuri jalanan dikeramaian kota, tetapi kali ini dengan kecepatan diatas rata rata karena waktu sudah menunjukan pukul 06.45 yang artinya 15 menit lagi gerbang sekolah akan ditutup. Rahel tidak terbiasa berangkat sesiang ini, jika bukan karena amanah ibunda tercinta Rahel tidak akan menunggu Alisya sampai sesiang ini. Jarak dari rumah ke sekolah sekitar 7km yang memakan waktu lebih dari 10 menit jika melajukan motor dengan kecepatan rata rata, membuat Rahel menarik gas nya diatas itu. Tepat pukul 06.55 Rahel dan Alisya sampai diparkiran. Alisya segera menuju kelas dan meninggalkan Rahel yang masih mengamankan helm miliknya.
"Pagii semuaa" sapa Alisya
"Pagi sya" jawab Faris
"Pagi juga sya, tumben udah mepet bel baru masuk kelas" balas Kania
"Iya nih kan mamah gue belum pulang jadi kesiangan lagi deh hhe"
"Udah gue bilang pake alarm alam si ngeyel"
"Gue udah coba tapi susah ya, tadi aja kebangun gara gara sinar matahari masuk kamar, coba aja kalo hari ini teduh, gue belum bangun kali"
"Dasaarr keboo lo sya" ucap Faris tiba tiba
"Enak aja, lo lebih kebo kali"
Faris hanya menatap Alisya sinis.
"Eh ris, btw tuh si bayi mana?" tanya Alisya
"Hah bayi?" Faris tanpak bingung dengan pertanyaan Alisya
"Itu anak baru"
"Oh si Raffa, to the poin aja kali ga usah kode haha"
Jawab Faris meledek

KAMU SEDANG MEMBACA
SWEET ICE
RomanceAwalnya aku biasa saja melihatnya, tapi lama kelamaan rasa tertarik di hatiku membuat aku mencari tau tentang diaa. Dan benar aku telah mengaguminya. Dia tampan manis, tapi sayang sekali dia layaknya bongkahan es yang dingin dan sukar untuk dilelehk...