Hangatnya fajat melalui celah tirai kamar membuat satria terbangun dan kelur dari ruang mimpi yang ia rajut semalam.Dengan pandangan mata masih kedip-kedip satria mulai melirik roster yang terpampang didinding kamarnya dan menyiapkan peralatan sekolah
Selesai mandi tanpa sarapan satria berangkat sekolah rapi dengan seragam abu-abu,tak lupa minyak rambut paporitnya membaluri rambut stengah kritingnya,meski akan pakai topi tapi itulah ritual penting yang harus satria jalankan setiap pagi. Satria berangkat tanpa sempat melepas gelang yang ia kenakan kemarin. oh.... ia disekolah satria segala yang berhubungan dengan aksesoris dilarang termasuk gelang satria
Sudah terlambat,kendaraan sudah memadari parkiran tak kala satri tiba di sekolah.Satria masuk gerbang sekolah berbarengan dengan beberapa temannya
"Satria" panggil salah satu anggota OSIS yang bertugas jaga pagar setiap hari senin dengan nada menggertak
jantung satria berhenti sejenak bagaimana ada anggota OSIS yang mengenalinya padahal ia sangat benci organisasi itu karna sok ngatur
"ada apa ya?" jawab satria dengan sesikit melongo melihat wanita cantik yang tadi memanggilnya
"saya Yana" jawab wanita itu tanpa memelankan nada bicaranya"ia saya tau, tapi.. ada apa ya...?" tanya satria meski ia tau nama wanita itu beberpa detik sebelumnya
"lepaskan gelangnya" gertak yana
tanpa ekspersi sambil terus memandangi paras cantik yana perlahan melepaskan gelangnya dan memberikannya pada yana.Sebenarnya satria kecewa namun disisi lain ia juga beruntung bisa kenal dengan salah satu bidadari sekolah. Lalu satria mulai hilang dalam kerumuna para penuntut ilmu
KAMU SEDANG MEMBACA
SATRIANA
Fiksi Remajaseperti warna membentuk pelangi nada membentuk melodi pagi menyajikan mentari itulah rasa muncul dari hati merangkai cinta semuanya terasa saat disampingmu saat aksara tak mampu bicara jantung lebih kencang dari biasanya kini aku menyadari aku menc...