Kill this love

3.3K 281 14
                                    

Seminggu setelah itu, dapat dilacak oleh taehyung keberadaan kantor jisoo.

"Apa bener ini kamu jisoo? Jelaskan semua ini!" Bentak bos dari jisoo sambil melemparkan kertas koran kehadapannya.

"Gak mungkin ini saya pak, bapak lihat di foto ini bahwa cewek ini hamilkan? Tapi saya tidak pak, bapak bisa lihat sendiri keadaan saya sekarang" jawab jisoo membantah perkataan dari atasannya itu.

"Iyah kamu benar, cewek ini hamil" ucap bosnya membenarkan perkataan jisoo.

"Sudah saya bilang pak, saya gak mungkin melakukan hal seperti itu" ucap jisoo menyakinkan.

"Iyah dia tidak terbukti melakukan hal seperti itu, saya tidak mau lagi mendengar berita seperti ini sampai ke kantor saya lagi dan silahkan kalian keluar dari ruangan saya" ucap atasan jisoo yang berdiri dari kursi tempat dia duduk tadi, sambil tangan menunjuk kearah pintu keluar. Memberi syarat untuk orang orang yang ada di ruangannya segera angkat kaki dari tempat itu.



Iyah permisi pak" ucap jisoo dan diikuti oleh pesuruh taehyung.



"Bagaimana? Bukan saya kan yang melakukan hal semacam itu? Jadi saya mohon untuk jangan mengikuti saya lagi" jisoo berjalan melewati  ruangan atasannya itu seraya meninggalkan orang pesuruh taehyung.

"Tunggu sebentar" ucap seseorang yang menarik tangan jisoo dari belakang.

Sepontan jisoo membalikan badannya dan mendapati taehyung  yang tengah  menarik tangannya.

"Eh lepaskan tangan saya, apa kamu sudah puas menuduh saya?" Ucap jisoo kesal sambil memberontak minta tangannya di lepas oleh taehyung .

"Selagi saya belum menemukan perempuan itu siapa? Kamu masih dalam incaran saya" balas taehyung melepas tangan jisoo dan tidak lupa menunjukan senyum smirknya.

"Yah silahkan lakukan apa yang membuat anda senang" setelah tangannya lepas dari genggaman taehyung , jisoo langsung pergi meninggalkannya di belakang tanpa sepatah kata pun.

















Rumah keluarga taehyung..

"Kenapa hati gua deg degan waktu megang tangan itu cewek yah?" Batin taehyung.

"Bagaimana taehyung? Apa kamu sudah tau identitas perempuan itu? Dan papa mau kamu segera menikahinya. Papa gak mau punya anak gak bertanggung jawab seperti kamu" jelas papa taehyung tegas.

"Iya pa, taehyung akan cari perempuan itu" taehyung tersenyum di hadapan papanya yang sedang santai di depan tv ruang keluarga.

Taehyung pun kembali berjalan melewati ruang tv menuju kekamarnya yang berada di lantai 2 rumah megah itu.

"Gua yakin pasti cewek itu yang lagi nyamar" batin taehyung sambil merebahkan dirinya di spring bad king size nya.







Sedangkan disisi lain..

"Jen orang itu datangin gue, gimana ini? " jisoo berjalan mondar mandir di hadapan sahabatnya, jennie yang melihat jisoo mondar mandir gak jelas cuma bisa geleng kepala heran.

"kenapalah gue punya temen yang sedablek dia? "
Kira kira itulah yang ada di batin jennie dari tadi saat melihat tingkah jisoo di depannya.

"Yah terus bos lo bilang apa?"

"Bos gue pastinya berpihak ke gue lah, kan disitu bukti bahwa si cewek hamil sedangkan gue kan enggak" jelas jisoo dengan senyum smirk nya.

"Yah kalo gitu ngapain lo dari tadi mondar mandir gak jelas gitu anjir? "

"Yah suka suka guelah, yang punya kaki gue, yang capek gue, lah kenapa lu yang sewot?"

"Semerdeka lu aja" jennie pasrah kalau udah berurusan debat sama jisoo, jangankan untuk menang. Seri aja udah Alhamdulillah banget.

"Yah gue ada rasa takutnya juga jen, kalo gue ketahuan sama tuh orang gimana?" jisoo berhenti melakukan aktifitasnya dan memilih duduk di samping jennie.

"Ooh udah capek lo dari tadi mondar mandir?"

"Hehe, gak sih cuma lelah aja"

"Sama aja syaiton, gue deket sama lo ngucap mulu yah. Aah yaudahlah lupain. Nanti pun kalo misalnya ketahuan gue bakal bantuin lo" ucap  jennie yang berdiri ingin meninggalkan jisoo di ruangannya sendiri .

"Iyah iyah gua percaya sama lo, lah terus ini lo mau kemana? "

"Eeh mbak? Lo kira gue gak punya kerjaan?"

"Yaudah gak usah ngelpji juga"

"Serah dah jis serah, nanti kalo ada apa apa lo telfon gue"

"Syiap bos"

Jennie meninggalkan jisoo sendirian di ruang kerjanya, dia berfikir bahwa sahabatnya ini perlu waktu sendiri untuk menengkan fikirannya itu.







Sering sering voment yah zeyenk:)
Cerita ini bakal terus berlanjut kalau para readears memberikan saran dengan cara coment dan ngvote di cerita ini.

Buat semuanya trima kasih yang sangat sangat banyak karna udah mendukung author buat ngelanjutin cerita ini:)

I miss you guys:*


I Want To Be With HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang