Airplane

2.9K 253 6
                                    


3 tahun berlalu setelah kejadian itu, taehyung pun sudah mengambil ahli seluruh perusahaan besar yang dimiliki oleh ayahnya.

"Permisi pak"

Seorang pegawai perempuan memasuki ruangan taehyung dengan membawa beberapa berkas yang akan diajukan olehnya, sedangkan si pemilik ruangan masih sibuk berkutit dengan narkas yang ada di mejanya.

"Hmm" sautan singkat si pemilik ruangan terdengar dengan sangat jelas membuat si karyawan meneguk salifa saat ingin melanjutkan pembicaraannya.

"Meeting di perusahaan KJ sebentar lagi pak, saya harap bapak sudah mulai bersiap siap untuk pergi" sambung karyawan tersebut yang masih dalam keadaan gugup saat memulai pembicaraannya dengan atasannya yang sedikit dingin ini.

"Iya nanti saya akan pergi kesana"

"Terima kasih pak, saya permisi" karyawan itu pun pergi meninggalkan taehyung di dalam ruangannya sendiri yang masih sibuk berkutit dengan narkas yang di pegangnya tadi.

Perusahaan KJ merupakan cabang dari perusahaan taehyung yang di pegang oleh sahabat dari taehyung sendiri.

Saat ingin membereskan semua narkas yang ada di mejanya, pintu ruangannya kembali mengeluarkan suara ketukan.

"Iya silahkan masuk" ucap taehyung yang tangannya masih dengan narkas narkas miliknya. 

"Selamat siang direktur besar" balas pelaku yang mengetuk pintu ruangan milik taehyung tadi.

"Ooh jimin, kapan datangnya? kenapa lo gak bilang bilang ke gua kalau lo mau kemari ?"

Itu jimin, teman masa kecil taehyung sekaligus pemegang cabang perusahaan KJ. Taehyung selalu menceritakan setiap masalahnya pada jimin secara detail walau masalah itu sekecil apa pun, terutama tentang jisoo. Siapa lagi yang tidak memberitahu jimin kalau bukan dari taehyung sendiri yang menceritakan nya.

"Gua kemaren nyampe nya, kesini juga karna mau meeting sama pemilik asli perusahaan yang gua pegang"

"Hahaha, oiyah sebentar lagi kita meeting di kantor lo. Terus ngapain lo kemari? Mau jemput gua? " canda taehyung ke jimin.

"Benarkah? Kalau begitu sekalian sama aja kita perginya nanti, gimana?" tawar jimin yang mengharapkan taehyung mengiyakan ajakannnya tadi. Bukan tanpa alasan jimin mengajak taehyung ke kantor bareng, karna ada banyak hal yang ingin jimin tanyakan terutama tentang jisoo, yah walaupun mereka juga bisa jumpa waktu meeting nanti.

"Gimana tentang perempuan yang masih lo harapkan itu? Apa lo Ada dapat kabar dari dia?" jimin pun langsung menanyakan pertanyaan yang paling sensitife bagi taehyung.

"Belum jim, gua berasa sangat bersalah setelah kejadian 3 tahun yang lalu. Gua udah berusaha nyari dia, tapi tetap gua gak bisa nemuin jisoo. Gua gak bakal nyerah gitu aja, gua pasti bisa nemenuin jisoo gua jim.

"Kalau ternyata yang lo lakuin kemaren buat dia hamil? Anak lo lahir tanpa seorang ayah taehyung, lo gak mikir ke situ? Mungkin sekarang anak lo udah umur 2 tahun" jimin menegaskan semua kata katanya, sebenarnya jimin mengatakan itu semua agar taehyung bisa lebih cepat menemukan jisoo, perempuan yang selama ini menghantui ketakutan taehyung sampai taehyung tidak ingin mencari perempuan lain selain jisoo.

"itu yang gua takutkan jim, dimana tanggung jawab gua sebagai orang tua kalau jisoo bener bener hamil" taehyung bingung, dan sebentar lagi juga dia harus berangkat meeting ke perusahaan KJ.

"Yaudah nanti gua bantu buat nyari jisoo lo, sekarang kita pergi ke kantor. Jadwal meeting lo jangan sampe ketinggalan karna ngebahas masalah ini" jimin mencoba menenangkan sahabatnya, dan menghibur taehyung untuk membantu mencari keberadaan jisoo.
.

I Want To Be With HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang