Cast: Singto Prachaya, Krist Perawat
Rating: PG-13 > R
Genres: Romance, Fluff, Angst
Summary: Apa yang terjadi kalau anak orang penting di negeri tapi manjaaanyaaaa gak ketolongan bertemu dengan bodyguard /cool/ tapi punya masalalu yang kelam?
(ps:...
"P'Sing, sini.. sini.. duduk disebelahku." Krist tersenyum hangat ke Singto.
Singto membungkukkan badan ke Presiden sebelum duduk disebelah Krist, ntah kenapa dia merasa gugup, "Semoga tidak bicara soal yang tadi pagi setidaknya tidak saat Krist ada disini." Singto bergumam dan melihat Krist yang masih tersenyum sambil memberikan sendok garpu kepadanya.
"P'Sing kenapa?"
"Ya?" Singto melamun karena dia gugup bahkan belum menyentuh sarapannya sama sekali.
Setelah sesi sarapan yang seperti berabad-abad akhirnya selesai tanpa pembicaraan tentang apa yang dibahas tadi pagi.
Setelah mengucap selamat tinggal ke Krist, Presiden diantar oleh Singto dan Namtan sampai ke mobilnya sebelum dia naik dia berhenti menghadap mereka berdua.
"Namtan, tadi kamu bilang kamu ada acara dengan temanmu bermain bowling kan?"
Namtan mengangguk.
Presiden menghadap Singto, "Khun-Singto bisakah kamu bawa Namtan pergi? Kalian butuh istirahat berdua ya kan?"
Singto terkejut karena dia baru pikir kalau Presiden sudah melupakan masalah ini, "Tidak ada yang menjaga Krist kalau aku pergi." Singto mencoba membuat alasan tapi memang iya dia khawatir dengan anak itu.
"Jangan khawatir, Aku sudah menyuruh bodyguard pribadiku untuk menjaganya malam ini. Jadi kalian bisa bersenang-senang." dengan itu Pak Presiden masuk kedalam mobilnya.
Mereka berdua tetap diam tidak ada yang berani untuk beranjak dari tempat mereka berdiri.
Singto hanya bisa menghela nafas sekali lagi, melakukan hal yang tidak ia mau tetapi tidak mau bersikap kasar, dia menghadap Namtan yang hanya menundukan kepalanya masih dengan wajahnya yang bersemu merah.
Namtan tidak sengaja menatap mata Singto tetapi malu setelahnya, "Erm.. Khun-Namtan jadi.. apakah kamu mau pergi ketempat bowling bersamaku?"
Sebenarnya Singto merasa percakapan ini terlalu kaku. Ini pertama kalinya dia melakukan sesuatu yang tidak sesuai keinginannya dan mengingat Krist yang pasti merajuk kalau dia tau hal ini.
Namtan mengigit bawah bibirnya, dia menganguk tetapi tidak berani menatap Singto.
"Kalau gitu sampai jumpa jam 8malam?" Namtan hanya mengangguk lagi dengan Singto yang meninggalkannya masih dengan wajah bersemu merah.
. .
Singto melihat Krist yang bermain dengan anjing peliharannya dekat kolam renang.
"Kit."
Krist melihat siapa yang memanggilnya dan tersenyum, "Ya?"
Singto duduk disebrang kolam renang melihatnya, masih berpikir apakah ia harus memberitahu tentang apa yang ia lakukan malam ini dengan Namtan.
"AkuakanpergidenganNamtanmalamini." Singto bicara dengan satu kali nafas yang ia bisa.
Krist memiringkan kepalanya tidak mengerti, "Hah? Phi ngomong apa?"
Singto menghela nafas panjang lagi, "Aku akan pergi dengan bibimu malam ini."
Seketika senyum Krist hilang.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.