#10 - Iqbal Birthday (1)

427 28 8
                                    

Mungkin kalau gak ada kalian,
Gue gak bakal segila ini
- Aldo Pratama -

Saat di perjalanan pulang dari rumah Zahra, Aldo kembali mampir ke Minimarket untuk membeli camilan. Setelah membayarnya, Aldo memeriksa ponselnya yang terus bergetar. Ia mendapat banyak notifikasi, terlebih dari grup yang beranggotakan 3 orang itu. Terdapat 500 pesan yang Iqbal kirimkan di dalamnya.

'Keluarga Shawn Mendes'

Anak Dugong : Woy Gaes!
Anak Dugong : Pengumuman!!
Anak Dugong : Darurat nih!!
Anak Dugong : Semoga yang ga bales, jodohnya Mimi Peri!

Pandu Wijaya : Apaan sih?!

Anak Dugong : Alhamdulillah ya Allah, ada yang bales. Pandu ganteng, besok tuh hari apa sih?

Pandu Wijaya : Liat ponsel lo kan bisa, di rumah lo ga ada kalender apa? Masa holkay ga punya kalender?

Anak Dugong : Kan gue pengen lo yang jawab

Pandu Wijaya : Besok sabtu. Waktunya gue main PS

Anak Dugong : Bzzz ,-

Pandu Wijaya : Eh udah lama ga main PS bareng. Rumah Iqbal ga nih?

Aldoprtma : Skuy lah, Gue OTW.

Anak Dugong : Pintu rumah gue tertutup rapat buat kalian ,-

Read 2

Anak Dugong : Iya, read aja terus

Setelah mematikan ponselnya, Aldo pun langsung melajukan motornya ke rumah Iqbal. Disisi lain, Pandu sedang bersiap-siap untuk berangkat ke rumah Iqbal.

Sore itu Iqbal sedang menonton film kartun, ia merasa gabut. Kedua orang tuanya sibuk dengan pekerjaan masing-masing. Mau bagaimana lagi, orang tua Iqbal seorang pengusaha sukses. Hidup Iqbal pun bisa dikatakan lebih dari cukup. Namun sesibuk-sibuknya mereka, pasti meluangkan waktunya untuk bersama keluarga.

Iqbal mencoba mengirim beberapa pesan ke grup, namun tak ada satu pun yang membalasnya. "Percuma aja gue masuk grup kalau di kacangin terus"

Tak lama terdengar suara motor Sport masuk ke dalam pekarangan rumah Iqbal yang luas. Dengan rasa penasaran, Iqbal menuju teras. Dilihatnya Aldo dan Pandu datang ke rumah Iqbal. Kedua motor mereka pun sudah terparkir manis di pekarangan rumah Iqbal.

"Mau ngapain kesini?"

"Main PS lah" jawab Pandu dengan santai

"Ga ada. Pintu rumah gue tertutup rapat buat kalian"

"Lo ga gabut gitu, bal?" tanya aldo "Gue bawa camilan nih"

"Camilan di rumah gue lebih banyak ya" Iqbal berbalik masuk dan akan menutup pintu rumahnya. Namun Pandu dan Aldo langsung berlarian ke dalam, dan langsung duduk di sofa.

"Hey! Suruh siapa masuk?"

"Daripada balik lagi kan sayang bensin" jawab pandu sembari terkekeh

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 12, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ALDOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang