#1 - Sekolah Baru

993 44 6
                                    

Seorang pria tampan berlari setelah turun dari taxi menuju sekolah barunya. Hari ini, hari pertama MOS di SMA GARUDA. Sesampainya di gerbang sekolah, ia melihat kumpulan siswa baru.

Aldo pratama. Siswa yang dipanggil Aldo ini mempunyai iris mata hijau, bulu mata yang lentik, kulitnya yang putih, serta tubuhnya yang tinggi mampu membuat siapa pun kaum hawa tertarik padanya. Ia memiliki 3 orang sahabat, yaitu Pandu, Iqbal dan juga Keyla. Yang kini satu sekolah lagi dengannya.

Aldo tampak fokus memperhatikan barisan siswa baru. Untuk mencari keberadaan teman-temannya itu.

"Aldo!" Panggil seorang pria.

"Eh bal,belum dimulai kan? Gue tadi bangun kesiangan terus juga motor gue ga ada bensin. Mana tadi jalanan macet” jelasnya panjang lebar

"Kita ke aula aja, pandu udah nunggu di sana" jelas iqbal

Saat sudah sampai di aula, mereka berdua menandatangani buku yang sudah tersedia di meja. Sepertinya sudah dipersiapkan dari anggota OSIS, karena anak IPA dan IPS menandatangani buku yang berbeda

“Darimana aja sih lama banget? Gue udah nunggu lama disini” oceh Pandu. Mereka pun duduk dan memperhatikan para Senior yang masuk ke aula.

"Pehatian! Selamat datang di SMA GARUDA. Selama 5 hari kedepan, kalian akan mendapat arahan dari kami" Ucap Alex –Ketua OSIS –

30 menit berlalu, berbagai pengarahan telah di sampaikan oleh sang ketua OSIS. Para siswa baru harus membuat kelompok yang terdiri dari 5 orang. Kelompok tersebut di buat sementara sebelum mereka mendapatkan kelas tetap. Setiap 7 kelompok akan dibimbing oleh 2 orang senior.

Aldo sudah mendapatkan 2 orang tambahan untuk menjadi kelompoknya. Sementara itu, salah satu senior mendekati mereka. “Kalian akan saya bimbing selama MOS” ujarnya singkat

“Yang telah saya tentukan kelompok bimbingan saya, ikuti saya menuju kelas X-IPA2” Kelompok lain pun hanya mengikuti

"Nama saya Bondan dan ini Gisel. Hari pertama ini, kalian akan di tugaskan untuk meminta tanda tangan setiap anggota OSIS, dan diberi waktu hingga pukul 11.00” jelas Bondan sambil membagikan lembaran kertas.

“Kami akan memberikan tanda tangan. Setelah itu kalian boleh meninggalkan kelas ini dan mencari keberadaan anggota OSIS yang lainnya” ujar Gisel

“Demi apapun gue males deh.” Keluh Ditto. Walaupun malas, mau tak mau mereka harus tetap mendapatkan tanda tangan.

Waktu sudah menunjukkan pukul 10.30, setengah jam lagi kertas tersebut harus dikumpulkan. Dan kini mereka harus mendapati lima tanda tangan lagi.

“Harus cari kemana lagi sih? Gue udah haus. Biarin deh gue mau ke kantin aja.” Aldo meninggalkan teman-temannya dan berjalan menuju kantin

“Woy gue juga ikut!” teriak Pandu. Semua pun mengikuti Aldo

Saat sampai dikantin, Aldo dan teman-temannya melihat 3 orang senior. Tanpa menunggu lama, mereka langsung mendekati dan meminta tanda tangan.

“Permisi kak, boleh minta tanda tangannya?” Kini Aldo sudah berada di depan seniornya itu. Para Senior itu menandatangani semua kertas milik kelompok Aldo.

ALDOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang