#2 - Cemburu

533 32 8
                                    

Buat apa pacaran kalo ada seseorang yang selalu bersedia jagain Lo dengan tulus.

- Keyla Alyssia.


Pukul 05.45

"Aldo bangunnn!" Gadis itu terus mengetuk-ngetuk pintu kamar Aldo, ia tak akan pernah berhenti jika sang pemilik kamar tersebut keluar dan menghampirinya.

"Masih pagi mba, mau ngapain?" teriak Aldo dari dalam kamarnya

"Mata lo pagi, udah mau jam 6. Cepetan ihh, gue mau nebeng"

"Hah beng-beng?"

"Cepetan ih! Nanti gue panggil tante kesini loh, biar ga di kasih uang jajan"

Dengan cepat Aldo membuka pintu kamarnya. Ia melihat Keyla yang sudah berseragam dengan rapi, sedangkan dirinya masih berpenampilan lusuh dengan rambut yang berantakan sambil mengucek-ngucek sebelah matanya. Namun, menurut Keyla penampilan Aldo tetaplah tampan. Eh. " Lo jangan kasih tau bunda, sekarang lo tunggu di ruang makan aja, gue mau siap-siap dulu."

"Cepetan ya nanti kita telat" Keyla pun menuju ruang makan dan membantu tante Laura yang tengah menyiapkan sarapan sebelum ia berangkat kerja.

"Pak Jarwo kemana lagi, Key?" tanya Laura

"Pulang kampung Tan, ibunya sakit"

"Ohh gitu. Keadaan keluarga kamu gimana? Pada sehat kan? Udah lama tante ga main ke rumah kamu"

"Alhamdulillah. Main dong tan, padahal deket tapi jarang main ke rumah."

"Kalo tante ga sibuk ya, oh ya, coba kamu panggil aldo" Keyla mengangguk sambil tersenyum simpul, ia pun langsung menuju kamar Aldo. Baru saja ia akan mengetuk pintu, namun si pemiliknya sudah keluar.

"Apa lo, mau teriak-teriak lagi?" Keyla hanya menyengir

"Udah jam 6 nih, gue gak mau di hukum karena telat ya."

"Bawel amat sih lo" Aldo mengacak-acak rambut Keyla dan berjalan terlebih dahulu menuju ruang makan.

"Aldo! Lo ngancurin rambut gue yang tadi pagi gue sisirin sampe setengah jam" Keyla merasa kesal namun Aldo tak acuh

"Ayo kita sarapan dulu, nanti kalian telat" ujar Laura saat mereka tiba di ruang makan. Sarapan pun berlangsung sekitar 15 menit, Keyla sudah di anggap seperti keluarga Aldo. Mereka langsung pamit pada Laura.

"Bun, abang berangkat dulu ya?" Pamit Aldo "Assalamu'alaikum" ucapnya berbarengan dengan Keyla. Aldo mulai melajukan motornya dengan kecepatan sedang.

"Aldo, gue yakin kita telat ini mah" Keyla terus melihat jam di pergelangan tangannya

"Udah diem deh, bacot mulu lo dari tadi di rumah." Aldo langsung melajukan motornya dengan kecepatan yang tinggi.

"Aldo! Lo ngajak gue mati ya?" Keyla memukul pundak Aldo, namun Aldo tetap melajukan motornya dengan kecepatan yang tinggi. Motornya membelah jalanan ibu kota

Disaat memasuki gerbang sekolah, nafas Keyla masih belum teratur, sedari tadi ia memegang erat pada jaket yang Aldo kenakan.

ALDOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang