“BRAAAAAK!!!” Harry membanting pintu kelas sembari menggeram kesal. Dia segera keluar dari kelas dan berjalan menuju ke kantin.
“Harry, tunggu!” panggil seseorang seraya berlari menuju ke arah Harry.
“Oh, halo, Niall.” sapa Harry. “Kukira kamu suka dengan suasana kelas tadi.”
Niall menggeleng. “Kamu pikir aku senang dengan tugas-tugas yang diberikan oleh Mrs. Jordan barusan? Ew. Tidak, terima kasih.”
Harry terkekeh. “Aku tidak hanya kesal dengan itu, aku juga kesal dengan suatu hal.”
“Suatu hal? Apaan?”
“Uhm, sesuatu.”
Niall memutar bola motanya. “Kamu mau cerita?”
Harry menghela napas panjang. “Kamu kenal Gina?”
“Maksudmu, ‘Gina si Tukang Pamer’?”
Harry terkikik, lalu mengangguk. “Iya. Itu.”
“Emang kenapa?”
“Dia mengundang aku, kamu, Louis, Zayn, Liam---"
"Ngundang sekampung?"
"Bukan, maksudku ngundang the boys!"
"Bilang dari tadi, dong!"
Harry terdiam.
"Jadi, Gina ngundang kita ke mana?"
"Dia ngundang kita ke pesta ulang tahunnya..."
“Asik!” seru Niall seraya mengangkat kedua tangannya ke atas.
“... malam ini.”
“Apa? Malam ini? Mendadak sekali!”
“Iya, aku tahu! Aku juga ingin datang, Niall, tapi---“
“Kenapa?” tanya Niall seraya menirukan nada seorang anak kecil yang ada di iklan televisi.
“—Gemma ada di sini.”
Niall tersedak. “Kakakmu berkunjung ke sini di harimu sibuk kuliah?”
Harry mengangguk. “Menyenangkan, bukan?!”
“Sisi mana?”
Harry tersenyum. "Tidak ada sisi yang menyenangkan sebenarnya sih."
“Maksudmu apa sih, Harold?”
“Sudahlah, lupakan.”
Niall terdiam.
“Intinya adalah, aku juga ingin datang ke pesta ulang tahun Gina malam ini. Tetapi sayangnya, ada kakakku di sini. Jadi, apa yang harus aku lakukan?”
“Ah, mudah sekali untuk menjawab pertanyaanmu itu, Harold! Kamu terlalu banyak memikirkan sesuatu sih, makanya mencari jawaban untuk pertanyaanmu barusan susah sekali.”
“Jangan meledekku, Niall. Kamu ingat siapa yang mengerjakan tugasmu selama ini, kan?!”
Niall terdiam lagi.
Harry pun juga terdiam. “Apa jawabanmu, Niall?”
“Oh iya!” seru Niall seraya menepuk jidatnya. “Jawabannya adalah, ajak Gemma untuk ikut serta ke pesta ulang tahun Gina!”
“Apa?! Kau gila?!”
Niall menggeleng. “Buktinya aku tidak masuk Rumah Sakit Jiwa saat ini.”
Harry memutar bola matanya. “Oke. Baiklah. Aku akan memakai idemu barusan.”
“Hore!” sorak Niall. “Eh, tunggu dulu. Mana pajaknya?”
“Pajak apaan?”
“Pajak ‘pakai ideku’.”
“Ah, masa bodoh!”
***
3+ VOTES FOR THE NEXT CHAPTER!!
PLEASE COMMENT + VOTE!! It means a lot for me thanks xx
YOU ARE READING
Back to Normal Life [SLOW UPDATE]
FanfictionLiam, Louis, Niall, Zayn, dan Harry memutuskan untuk vakum dari dunia musik. Mereka ingin melanjutkan kehidupan normalnya, yaitu sebagai remaja biasa yang pergi berkuliah dan bersenang-senang selayaknya para remaja lainnya. © 2014 by sorryitspersonal