Pair : HaliTauHari itu sepulang sekolah, Hali dan Taufan mampir ke supermarket untuk belanja keperluan dapur yang sudah habis tak tersisa atas perintah Gempa sang ibu rumah tangga. Gempa sendiri tak bisa pergi karena tugas, tugas dan tugas OSIS yang entah kapan akan selesai.
Hali mengambil beberapa barang yang ada dalam daftar belanja dari Gempa dan menaruhnya di troli belanja yang didorong oleh Taufan yang berjalan disamping Hali.
Taufan berhenti sejenak didepan rak yang menampilkan deretan camilan dan memperhatikan camilan kesukaannya.
"Fan! Sini." panggil Hali dari samping kirinya dan sedang membawa sebungkus roti tawar gandum yang sepertinya akan dimasukkan ke troli yang dibawa Taufan.
Taufan pun tersadar dan kembali berjalan mendekati Hali. Hali pun menaruh roti yang dibawanya di troli dan kembali berjalan menyusuri semua bagian di minimarket itu untuk mencari bahan makanan yang belum ketemu.
"Emm, Abang." panggil Taufan agak takut.
"Hmm?" Hali pun menengok ke arah Taufan. "Ada apa?" tanya Hali agak dingin seperti biasa.
"Aku mau camilan. Boleh, kan?" tanya Taufan takut kalau Hali melarangnya beli camilan yang tak terdaftar di daftar belanja, dan mungkin juga Gempa akan marah kalau beli yang tidak ada dalam daftar.
"Boleh." jawab Hali singkat.
"Beneran?" tanya Taufan memastikan lagi dengan gembira.
"Iya, beneran. Udah, cepetan ambil."
"Yeeyy. Oke, Bang." kata Taufan bersorak gembira yang kemudian langsung berjalan setengah berlari menuju area camilan dan berhenti didepan rak yang memajang camilan biskuit panjang berlapis coklat bernama POCKY.
"Hmm." Hali hanya menghela nafas melihat tingkah laku Taufan yang selalu saja cari kesempatan meminta camilan kesukaan mereka bila dapat giliran berbelanja bersamanya.
"Hmm?" Hali pun tersadar dengan camilan yang dimaksud oleh Taufan.Sedangkan Taufan menatap deretan Pocky yang berjajar dengan berbagai rasa. Tapi rasa yang sangat Boboiboy bersaudara sukai tinggal satu bungkus. Taufan pun meraih pocky rasa coklat dengan kotak berwarna merah yang tinggal satu itu, namun seseorang mengambilnya dengan cepat hingga dia terkejut dan menengok.
"Aku dapat." kata orang itu tak peduli dengan keterkejutan Taufan.
"A. Abang. Itu Pockyku." kata Taufan pada orang yang mengambil Pocky terakhir itu yang ternyata adalah Hali.
"Siapa bilang? Siapa cepat dia dapat. Jadi ini milikku. Kalau mau, cari yang lain." kata Hali seraya berjalan meninggalkan Taufan yang hanya bisa cemberut menuju kasir untuk membayar belanjaannya.
"Alaaah, Abang curang lah." kata Taufan tetap cemberut seraya mengambil Pocky rasa vanila dan menaruhnya di troli yang kemudian berjalan menyusul Hali menuju kasir.
Hali membayar Pocky coklatnya lebih dulu dan disembunyikan dari Taufan, lalu membayar semua belanjaannya.
Diperjalanan, Taufan terus membujuk Hali untuk menukar Pocky coklat itu dengan Pocky vanila miliknya. Tapi sudah bisa dipastikan kalau Hali akan menolaknya hingga membuat Taufan jadi kesal dan jalan lebih dulu dengan dua plastik belanjaan.
Hali hanya tersenyum tipis tapi jahil melihat tingkah Taufan yang semakin imut bila cemberut. Hali pun mempercepat langkahnya untuk mengejar Taufan.
Saat berjalan menuju rumah, mereka bertemu dengan Gempa yang juga baru saja pulang dari rapat OSIS. Gempa heran melihat Taufan yang sepertinya sedang ngambek dan cemberut. Gempa pun berjalan disamping Hali.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEVEN ELEMENTALS BROTHER
HumorIni adalah sebuah kisah kehidupan 7 elemental Boboiboy yang absurd luar biasa hasil pemikiran ngawur Author yang tak kalah absurd akibat otak error akut. Cerita absurd ini terjadi disebuah rumah di kawasan Pulau Rintis yang didiami oleh tujuh pemud...