Di Sunnova Station, perang terbesar di Galaxy baru saja berakhir satu jam yang lalu. Banyak korban berjatuhan akibat perang yang berlangsung selama 10 hari dari pihak kawan ataupun lawan.
Musuh terbesar dan terkuat Galaxy beserta pasukannya telah musnah tak tersisa. Sedangkan anggota pasukan pelindung Galaxy sebagian besar selamat meski terluka parah ataupun ringan dan kehabisan tenaga.
Seharusnya saat ini mereka bisa bernapas lega dan merayakan kemenangan dan keberhasilan mereka dalam misi melindungi Galaxy. Tetapi, justru kesedihan dan dan air mata yang menyelubungi mereka. Bahkan alam semesta pun ikut menangis dan memeluk mereka dengan guyuran air hujan yang membuat genangan merah pekat di seluruh permukaan Sunnova Station tempat pertarungan berlangsung.
Saat ini mereka hanya terfokus pada satu titik yang membuat hati mereka hancur berkeping-keping, terutama bagi elemental Boboiboy. Bagaimana hati mereka tidak hancur.
Perang itu telah merenggut seseorang yang sangat berharga bagi mereka. Seseorang yang membuat hari-hari mereka bahagia dan penuh keceriaan dengan candaan dan kejahilannya. Seseorang yang selalu memendam sendiri kesedihan dan beban hidupnya, yang selalu berusaha menghadirkan senyum dan tawa untuk semua orang.
Seseorang yang terbang membelah udara dengan hoverboardnya. Mata biru safir yang jernih dan berbinar kini tertutup rapat. Wajah ceria dan innocent yang selalu dihiasi oleh tawa dan senyum kini pucat tanpa ekspresi. Bibir yang selalu tersenyum dan penuh banyolan kini terdiam.
Jaket biru putihnya pun kini berubah warna menjadi merah pekat. Topi yang sewarna dengan jaket dan selalu menutupi kepalanya juga tergeletak berlumuran darah. Tubuh yang aktif dan tidak bisa diam kini terkulai tak bergerak, dingin dan pucat di pangkuan Halilintar yang juga dipenuhi luka sangat parah, namun ia tak peduli dengan rasa sakit di sekujur tubuhnya.
Di tengah pertarungan itu, Taufan memang sudah terluka parah dan tenaganya juga hampir habis karena kewalahan menghadapi musuh yang terus menyerangnya. Dalam kondisi terdesak, Halilintar mati-matian melindunginya tanpa peduli dengan luka-luka dan rasa sakit atau betapa lelah dirinya, ia terus berdiri untuk melindungi Taufan.
Namun, saat Halilintar lengah sedikit saja, musuh berhasil mengambil kesempatan menusuk perut Taufan dan menembakkan meriam basoka pada Taufan hingga Taufan terpental jauh dan membentur dinding dengan keras dan membuat Taufan tak sadarkan diri.
Hal itu tentu saja membuat Halilintar sangat marah dan menyerang tak terkendali hingga kehabisan tenaga dan muntah darah karena memaksakan diri menggunakan kuasa tingkat tiganya yang belum stabil, Voltra. Namun, ia tidak ingin menyerah dan terus bangkit dihadapan Taufan.
Elemental lain juga menggunakan kuasa tingkat tiga yang belum stabil dan meskipun Hang Kasa meminjamkan kuasa kristalnya pada Gempa, namun tetap saja kalah jumlah dari musuh-musuhnya.
Mereka memutuskan menggunakan kuasa fusion secara bergantian untuk menyelesaikan pertarungan itu. Namun ketika Solar melakukan fusion dengan Halilintar di akhir pertarungan, gerakan Supra sempat terhenti sesaat dan sedikit oleng karena dadanya berdenyut dan merasakan sakit luar biasa. Ia kembali berdiri dan mengerahkan seluruh tenaganya untuk mengakhiri pertarungan.
Setelah kembali berpecah, Halilintar langsung menghampiri Taufan yang masih tergolek lemah di dinginnya lantai besi. Ia memeriksa denyut nadi Taufan dan tak terasa lagi. Ia membawa tubuh lunglai Taufan ke pelukannya dan menangis dalam diam.
"Maafkan aku, Taufan. Aku gagal melindungimu karena aku lemah. Maaf," ucap Halilintar lirih di telinga Taufan.
Gempa berjongkok di hadapan Halilintar dan menggenggam tangan Taufan.
"Bukan hanya Abang yang gagal, tapi kita semua gagal melindunginya. Jadi, Abang jangan menyalahkan diri sendiri saja," sahut Gempa.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEVEN ELEMENTALS BROTHER
HumorIni adalah sebuah kisah kehidupan 7 elemental Boboiboy yang absurd luar biasa hasil pemikiran ngawur Author yang tak kalah absurd akibat otak error akut. Cerita absurd ini terjadi disebuah rumah di kawasan Pulau Rintis yang didiami oleh tujuh pemud...