HERAN

646 54 17
                                    


Di siang hari bolong yang entah siapa yang ngebolongin si siang, Sopan sedang duduk di tepi jurang yang sebenarnya bukan jurang sembari menikmati embusan angin. Tatapannya menerawang jauh pada hamparan rumput hijau di hadapannya.

Angin bertiup cukup kencang hingga topi berlapis tanjak biru terlepas dari kepalanya dan terbang mengikuti angin. Ia berdiri dan mengejar topinya sembari berusaha meraihnya. Ia berhenti ketika Gentar menangkap topinya. Tatapan mereka bertemu.

Sopan tersenyum lega dan mengulurkan tangan untuk meminta topinya. Bukannya menyerahkan topi dan tanjak pada Sopan, Gentar memegang pundak Sopan dan membalikkan badan Sopan hingga membelakanginya. Sopan tidak mengerti ketika Gentar menurunkan tubuhnya hingga duduk kembali di tepi jurang.

Gentar memakaikan topi dan tanjak Sopan dengan diam. Setelah selesai, Gentar duduk dan berbaring di samping Sopan dengan telapak tangan sebagai alas kepala. Sopan tertegun mendapati sikap Gentar itu.

"Terimakasih," ucap Sopan tulus.

Gentar melirik, tatapan mereka kembali bertemu. Sopan tersenyum menyilaukan. Gentar berpaling dengan wajah merona.

Mereka kembali terdiam dengan pikiran masing-masing. Hanya angin sepoi-sepoi yang menemani kesunyian.

Sopan menoleh dan melihat Gentar termenung jauh.

"Kenapa Tuan Hamba melamun? Apa ada yang Tuan Hamba pikirkan?" tanya Sopan.

Gentar sedikit terkejut dan menoleh. Gentar kembali menghadap kedepan.

"Nggak ada. Aku hanya heran aja."

"Tentang apa?"

"Tentang kita."

"Hmm? Yang Tuan Hamba maksud dengan kita itu siapa?"

"Kita para elemental."

"Lalu, apa yang Tuan Hamba herankan?"

"Kenapa kita beda-beda? Padahal kita berasal dari satu orang yang sama."

"Karena kita memiliki sifat sesuai elemen yang kita pegang. Tapi, itu hanya berlaku pada elemental utama. Seperti Tuan Hali yang pemarah, Tuan Taufan yang ceria, Tuan Gempa yang bijaksana, Tuan Blaze yang kekanak-kanakan namun mudah tersulut emosi, Tuan Ice yang pemalas, Tuan Thorn yang polos dan Tuan Solar yang jenius tapi narsis. Sedangkan kita para fusion hanya mengikuti karakter utama."

"Kalau yang itu aku tahu."

"Jadi, apa yang Tuan Hamba herankan?"

"Postur tubuh kita nggak sama. Bang Hali paling tinggi dan kekar diantara kita. Kak Ufan juga sedikit lebih pendek dari Abang, hanya kurus aja. Lalu Kak Gem yang paling pendek kedua setelah Kak Solar, tapi berotot. Kak Blaze, Kak Thorn, Kak Frost, Kak Supra, Kak Sori, aku dan kau sama tingginya dengan kak Taufan, hanya berbeda otot saja. Kak Glac dan Kak Ice sedikit lebih tinggi dari Kak Gempa. Lalu, Kak Solar yang paling pendek dan kecil seperti perempuan. Harusnya kita mengikuti tubuh Tuan BoBoiBoy, kan?"

"Menurut Hamba, itu karena kebiasaan kita di dunia elemen dan dunia nyata setelah berpecah. Sekali lagi, itu hanya berlaku untuk elemental utama, sedangkan kita para fusion hanya mengikuti elemental utama."

"Betul juga. Bang Hali yang sering berlatih beladiri, Kak Ufan yang aktif bergerak, Kak Gem yang rajin, Kak Blaze yang juga overaktif dan sering berlatih, Kak Ice yang doyan makan dan tidur jadi gemuk, Kak Thorn yang rajin seperti Kak Gem dan Kak Solar yang suka begadang. Cukup dimengerti."

Mereka kembali terdiam sampai aroma durian menyeruak terbawa angin menghampiri penciuman mereka. Mereka menoleh dan melihat kang duren berjalan mendekati mereka bersama kang motor.

"Dicariin dari tadi, ternyata berduaan di sini," ucap Supra.

"Ha'a. Penat kitorang cari. Apa yang korang bincangkan tadi?" tanya Sori.

"Nggak ada lah, Kak. Cuma ngomongin tentang perbedaan sifat dan postur tubuh kita aja," jawab Gentar.

"Oo, emang beda, ya?" tanya Sori sambil berpose berpikir.

"Haih. Dah, dah. Ayo pulang. Yang lain udah nunggu untuk makan siang," ucap Supra sembari berbalik.

"Oke."

"Baiklah."

"Alaah. Padahal mau Sori ajak makan durian," ucap Sori sedikit kecewa.

"Nanti aja di rumah," jawab Supra sembari berjalan mendahului mereka.

Sopan dan Gentar berdiri dan berjalan mengikuti Supra bersama Sori.

*****

Coba tebak, para fusion mengikuti sifat siapa aja?

SEVEN ELEMENTALS BROTHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang