Page 10

532 60 6
                                    

Typo adalah bonus, happy reading!



#####



" Tidak !!!"

"Kau berhutang nyawa padaku"

"Apa urusannya! Nyawa di balas dengan nyawa!"

"Aku memberimu cara mudah untuk membalasnya"

"Kenapa kau menjadi sosok yang mengerikan dan ambisius dengan keinginanmu hah...!! Bahkan syarat yang kau ajukan tidak masuk akal sama sekali!!"

"Terserah... kau tak punya pilihan!!, aku pergi, ku beri waktu 3 hari untuk menjawabnya. Meskipun kau menolak jawabanmu tidak akan berguna sama sekali!!" sambil memampilkan senyum yang menyebalkan

"Mati kau sana,, arrrggghhhtt....sial ai Mean!!!" yang dimaki hanya melambaikan tangannya dan tetap berjalan menjauh tanpa melihat orang yang memakinya....



#####



"Hhhoooyyyy....." terlihat frustasi dan mengacak-acak rambutnya

"Kenapa seperti ini sih!... terlalu menyebalkan. Hah..... OOOOeeeeyyy!!!" masih melakukan gerakan yang sama dan membentur-benturkan kepalanya pada meja kantin didepannya.

"Plan!! Apa yang kamu lakukan?" itu suara Eart."Kenapa kelihatan seperti zombie kamu! Mana tuan putri yang manis seperti biasanya? Kamu seperti tak bergairah untuk hidup"

"Diam kau Eart!!!" sambil melotot kearah Eart. "Ini semua karena kedua sepupu aneh mu! Siaalll....!!!".....

"Jaga ucapanmu Ruttawit!!! Yang kau sebut aneh itu kekasihmu!". "Bahkan aku sangat iri denganmu karena direbutkan 2 orang yang sama kayanya, cantik dan tampan, keduanya terlihat sempurna. Kenapa kamu sefrustasi itu sih?" sambil meraih milk vanila milik Plan untuk diminumnya.

Entah batin eart berapa beruntungnya jadi Plan sungguh dia teramat iri.



#####



"Apa yang kamu lakukan disini?"

"Memang kenapa P' Tanya-tanya mau beralih jadi petugas sensus, lagian apa urusannya dengan P', aku mau menjemput N' manisku!"

"Keras kepala sekali kau Honey,,, Plan itu milikku! Sudah berapa kali ku tegaskan, kenapa masih berulah!" geram Mean, sedangkan yang dia ajak bicara acuh tak peduli kemudian segera mengetuk pintu rumah Plan.



"Pagi Ma" sapa Plan menghampiri mamanya yang berada di dapur untuk menyiapkan sarapan.

"Pagi sayang"

"Ada apa ?" tanyanya sambil menengok kearah pintu keluar rumahnya, pasalnya saat ini terdengar suara ribut diluar sana.

"Honey dan Mean, berebut untuk menjemputmu" katanya sambil tersenyum

"Aiiiisssshhhhh......!!" Plan bergegas memasukkan potongan roti isi yang dibuat mamanya kedalam tempat makan dan meraih botol minuman.

"Bye ma Plan berangkat"

"Ok...eh eh kenapa lewat situ...." Melihat kelakuan anak semata wayangnya dan menggelengkan kepala.

You (MeanPlan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang