Typo adalah bonus, happy reading!
Hanya melihatnya dari kejauhan sudah membuatku bahagia
Diam merupakan pilihan terbaik untuk tetap bisa melihatnya
Tak tau apa yang terjadi jika tiba-tiba aku mengatakannya
Terlebih, banyak berita yang menyatakan dia seorang homophobic
Senyum meskipun itu sulit kulakukan saat dia berjalan,tertawa dan besama dengan seseorang yang lainnya
Semua itu adalah imbalan yang sebanding karena aku dengan beraninya mengaguminya dari kejauhan
Dengan lancangnya menyukai senyumnya, menginginkan kehadirannya, ingin selalu melihatnya
Ini sungguh pantas adanya karena dengan beraninya aku mengikrarkan kata "jika aku mencintainya", meskipun dalam hati
Tuhan bahkan menyalahkan keadaanku yang menyalahi kodrat dengan menyukai tidak sesuai garis takdir.
Setidaknya dengan melihatnya bahagia aku pun ikut bahagia.
Plan
Author POV
Sejak Junior Hight School Plan sudah mengagumi kakak kelasnya. Dia adalah Mean. Mean merupakan sosok lelaki idaman setiap wanita, memiliki tubuh tinggi 180 cm, kulit putih, hidung macung, mata sipit, rambut kecoklatan, rahang tegas yang menambah wajah menawannya ditambah dia atlit basket, bak dewa Yunani. Selain itu Mean terlahir dari keluarga terkaya yang menguasai kerajaan bisnis di Thailand dan beberapa Negara Asia, dia merupakan pewaris utama semua bisnis yang di pegang ayahnya karena dia putra satu-satunya, tak heran jika banyak yang menginginkannya. Kalian bisa memperkirakan sendiri betapa mempesonanya dia, siswa berbakat dengan segudang prestasi olahraga dan ribuan penggemar yang mengagung –agungkan namanya. Tak Cuma wanita, bahkan banyak lelaki imut yang ingin menjadi pacarnya. Sejak Senior Hight School dia sudah mempelajari bisnis yang ayahnya pegang. Bahkan saat dia menginjak kelas 2 dia sudah memegang beberapa perusahaan di Thailand.
Entah bagaimana takdir seakan mempermaikan keadaan Plan, disaat dia ingin menjauhi keadaan karena menyukai Mean itu melalahkan tapi seakan takdir berkata lain. Saat menginjak bangku Senior Hight School mereka ternyata satu sekolah. Plan mengetahuinya saat dia tidak sengaja melihat Mean latihan basket dilapangan sekolah.
Flashback On
Plan POV
"Tuhan aku harus merasa senang atau sedih karena telah dipertemukan di tempat yang sama. Terima kasih Tuhan masih memberiku kesempatan bertemu lagi dengannya, meskipun mengaguminya dalam diam itu menyakitkan".
Another day
Teett....Teett....Teett....
Bunyi bel istirahat berbunyi, akhirnya aku dapat meregangkan ototku setelah 3 jam pelajaran dengan pelajaran kimia. Jujur aku kurang menyukai pelajaran tersebut ditambah guru yang mengampu super killer membuatku was-was disaat jam pelajaran.
Huft...aku menghembuskan nafas lega karena aku bisa langsung membeli makanan kekantin, karena perutku keroncongan dari saat jam pelajaran berlangsung.
KAMU SEDANG MEMBACA
You (MeanPlan)
RomanceMy first work , about Mean and Plan. Boys love. Kadang kita menjadi orang bodoh jika dihadapkan dengan cinta. Sesuatu yang kasat mata tetapi dapat dirasakan,dengan degup jantung yang begitu kencang. Setiap saat, setiap waktu perasaan itu semakin tum...