Delapan

589 47 41
                                    

"Aunti min yeong "ucap si jin kaget
"Si jin " ucap min yeong panik
"Kamu kenal dengan Aunti min yeong bukan" kata eomma pada si jin
Si jin mengangguk dan menjawab " Tentu saja nenek aku mengenalnya Aunti ini adalah ibunya min suk"
"APA..jadi kau ibunya min suk berarti kau istri seo jung "ucap eomma kaget
"Mengapa eomma tau"ucapku dengan bingung
"Jadi kau membohongi ku pantas saja aku sangat tak asing dengan wajahmu" ucap eomma marah pada min yeong
"Ajumma aku bisa jelaskan"ucap min yeong mencoba menjelaskan pada eomma
"Tak perlu ada yang di jelaskan semua sudah jelas kau berselingkuh dengan putraku dan menyakiti anak dan juga suamimu " ucap eomma penuh emosi
"Eomma jangan menuduh sembarangan pada min yeong eomma"uacpku
"Kenapa kau jong ki kau ingin membelanya"
"Eomma ini semua salahku bukan salahnya jadi eomma jangan marah padanya"
"Ya...memang kau salah jong ki kau berhubungan dengan istri orang "
"Eomma sebenarnya kami tak memiliki hubungan apapun aku meminta min yeong berpura-pura jadi calon istriku agar eomma tidak terus-menerus memaksaku mencari pendamping hidup atau menyodorkan ku dengan wanita pilihan eomma" ucap ku sambil membentak eomma
"Jadi....ka...u mem..bohongi..ka...mi se..mau jong..ki " ucap eomma sambil memegang dadanya dan kesakitan beberapa menit kemudian  eomma jatuh pingsan dan kami semua panik terutama appa ia sangat panik dan segera membawa eomma ke RS terdekat
Karena hyung menyuruhku agar tidak ikut ke RS akupun pergi mengantar min yeong pulang selama dalam perjalanan aku merasa bersalah karena melibatkan min yeong dalam masalah jiga mendapat kemarahan dari eommaku dan Sesampainya di rumahnya aku pun meminta maaf pada sahabatku sekaligus suaminya atas kesalahan yang ku perbuat untung mereka sangat baik sehingga mereka memaafkan ku dengan senang hati.Setelah mengantar min yeong pulang aku bingung apa aku harus ke RS apa pulang dan beberapa menit kemudian  ponselku berbunyi ternyata dari hyung yang menyuruhku pulang karena si jin ,kakak ipar dan juga nara di rumah karena yang menjaga eomma sekarang appa dan juga hyung.Aku merasa bersalah membuat eomma harus di lari kan ke rumah sakit aku besok harus meminta maaf pada eomma dan menuruti semua kemauan eomma.Hari semakin malam dan akupun  memutuskan  pulang dengan penyesalan ketika sampai rumah,rumah terlihat sepi mungkin semua orang sudah pada tidur aku pun memutuskan  masuk ke kamar tuk istirahat agar besok bisa menemui eomma di RS
     Dan tak terasa Malam pun berganti pagi seperti biasa aku akan pergi kerja dan mengantar si jin sekolah namun kali ini setelah mengantar si jin ke sekolah aku pergi ke RS untuk bertemu eomma.setelah sampai di rumah sakit aku bertanya pada petugas ruang rawat eommaku setelah mencarinya akupun menemukan ruangan eomma di sana hanya ada appa aku melihat eomma di sana hanya berbaring lemah penyesalan kembali datang pada diriku akupun memberanikan diri masuk keuangan eomma
"Pagi eomma appa " ucap ku pada mereka
"Pagi " ucap Appa namun aku lihat eomma sangat marah padaku sampai ia memalingkan  wajahnya dariku
"Eomma apa eomma marah padaku "ucap ku merasa bersalah
"Tentu saja orangtua mana yang tidak marah ketika anaknya berbohong"ucap eomma masih enggan menatapku
"Eomma aku minta maaf apapun  yang eomma mau akan aku turuti eomma"
"Aku tak percaya padamu jong ki lebih baik kau pergi dari sini aku tak ingin melihat wajah mu " ucap eomma sambil menangis
"Eomma tapi kali ini aku jangji akan melakukan  apapun untuk eomma"uacpku sambil memegang tangan eomma
"Sudahlah kau pergi kau tak pernah menyayangiku "
"Eomm"
"Sudahlah jong ki biarkan  eomma tenang dulu lebih baik kau pergi kerja dan nanti pulang kerja kembali lagi kesini "ucap apa menghentikan ku
"Tapi appa aku tak mau eomma belum maafakanku"
"Biarkan eommamu tenaga dulu"
"Baiklah kalo begitu appa"
Akupun memutuskan pergi kerja walau dalam hati aku terus di hantui rasa bersalah yang besar pada eomma pokoknya nanti sepulang kerja aku harus bisa membujuk eomma supaya memaafkan ku tiba di dan akhirnya akupun  tiba di kantor dan bekerja dengan sangat baik agar pekerjaan ku selesai tepat waktu



Song hye kyo pov..
Pagi ini seperti biasa kegiatan mengajar di taman kanak-kanak setelah dia antar oleh bogum aku sampai di sekolah tadi di rumah sebelum berangkat aku sempat berdebat dulu dengan bo gum  karena dia memaksaku tuk memakai ponselnya agar aku bisa memberi kabar pada oppa tuk menjemputnya namun aku menolaknya karena dia juga memerlukannya ya...ponsel ku rusak gara-gara insiden kemarin jatuh dan ponselku mati tak bisa menyala lagi dan akupun membawanya tuk di servis ternyata ponselku memerlukan waktu beberapa hari tuk bisa kembali berfungsi al hasil aku sekarang tak memegang ponsel .Hari ini aku begitu semangat tuk mengajar walau aku merasa bersalah karena kemarin aku sangat cuek padaku si jin tak seperti biasanya aku memang menjaga jarak darinya karena aku tak mau sampai orangtuanya cemburu melihat kedekatan ku dengan anaknya
"Pagi anak-anak ibu yang Cantik - cantik dan juga tampan-tampan " ucap ku dengan gembira
"Selamat pagi bu guru cantik " ucap mereka semua ya...mereka memanggilku bu guru cantik karena menurut mereka aku adalah guru yang paling cantik di sekolah ini mungkin anak yang menilainya kalo memang aku cantik mungkin laki-laki itu tak mungkin menikah dengan orang lain ah...jadi kesana pikiranku
"Hari ini kita akan belajar di alam terbuka dan kita akan melukis lagi apa kalian senang " ucap ku dengan penuh semngat
"Asik....yeeee...."ucap mereka tak kalah semangat
"Jadi sekarang siapkan alat melukiskan dan ayo kita keluar "ucap ku memberi instruksi pada mereka
"Baiklah bu guru"
Ya...hari ini aku membawa Anak-anak belajar di alam terbuka supaya mereka tidak bosan belajar terus di dalam kelas dan akupun kemarin sempat berboncengan dengan guru lain dan mereka merespon baik tujuan ku dan aku lihat anak sangat gembira dan tertawa lepas mereka menggambar dengan imajinasi yang mereka khayal dari situ aku bisa melihat ilusi dari mereka aku lihat lukisan  mereka semakin bagus dan yang tak ku sangka si jin dia menggambar diriku kembali aku bersikap biasa saja tidak seperti dulu pada saat ia menggambar diriku hatiku begitu menghangat dan kini rasa itu masih tetap sama ketika si jin si jin menggambar wajahku aku berusaha agar tidak tertarik dengan apa yang dia buat aku mencoba melihat lukisan yang lain setelah selesai semua melukis aku menilainya dan memberi mereka penghargaan berupa bunga yang mereka ambil di sekitar mereka dan di kumpulkan dan aku buatkan buket bagi juara lukis satu sampai tiga di antara semua lukisan yang paling bagus si jin aku pun memberi dia juara pertama di saat pemberian  hadiah si jin memberikan lukisan untukku namun aku menolaknya aku dapat melihat kesedihan  di wajah si jin ketika aku menolak lukisan itu tak terasa bel pulang pun berbunyi dan kami semua bersiap-siap pulang dan menutup belajar kali ini dengan berdoa selesai memastikan anak-anak pulang akupun memutuskan menunggu jemputan di taman sambil membaca novel kesukaanku setelah beberapa lembar aku membaca aku merasa ada seseorang yang duduk di dekatku dan akupun menoleh ternyata itu si jin ia sekarang duduk di sampingku
"Hy...bu guru aku ikut duduk di sini " ucapnya sambil tersenyum
Oh...tuhan bagaimana aku bisa melupakannya kalo putranya saja begitu mirip dengannya
"Tentu...tapi bu guru harus pergi"ucapku sambil akan beranjak namun pegangan tangan anak kecil menghentikannya dan ku lihat ternyata itu tangan si jin aku dapat melihat kalo dia begitu sedih ketika aku akan pergi dari hadapannya
"Kenapa bu guru selalu pergi ketika ada aku " ucapnya dengan berkaca-kaca
"Ibu tak seperti itu sayang"
"Appa ibu benci padaku sama seperti eomma yang meninggalkan ku"
"Tidak si jin ibu guru hanya"
"Hanya apa bu ...ibu selalu saja menghindari dan ibu juga menolak lukisan yang ku beri"ucapnya menahan tangis
"Seharusnya kau tak melakukan itu untuk ibu kau tak seharusnya melukis wajah ibu kau bisa melukis wajah keluarga mu ,ibumu, dan juga ayahmu"ucapku melupakan apa yang ada di hatiku sambil menangis
"Dia tak memiliki ini jadi wajar kalo dia melukis wajahmu karena baginya guru adalah ibu kedua baginya"suara laki-laki yang membuatku dan si jin menoleh
"Oppa..."ucap ku kaget

Jangan lupa vote and komen
Maaf makin gaje ceritanya
Maaf kalo tulisannya ada yang salah ngetik karna gak di baca ulang
Sukabumi 31 maret 2019

Sacred Love😘😘Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang