[7]

3.4K 343 24
                                    

👑👑👑

Seberkas cahaya yang sinarnya hampir sama seperti bintang, namun semakin lama entah kenapa cahaya itu bersinar dengan sangat terang di langit malam. Lama kelamaan, cahaya itu semakin dekat dan dengan cepat jatuh begitu saja di bawah pohon maple yang besar.

Di waktu yang sama, Seorang pemuda yang memakai mantelnya tampak mengernyit ketika melihat cahaya yang tampak lebih terang dari bintang. Dengan tatapan datar dan dinginnya, ia kembali melangkahkan kakinya.

Surai merahnya bergerak pelan mengikuti gerakannya.

"Mereka terlalu dini jika di biarkan berkeliaran di Bumi," langkahnya segera berhenti ketika ia merasakan hembusan angin di belakangnya.

"Aku tahu. Lalu kenapa? Mereka sudah di percaya untuk mencari batu suci itu,"

"Bukan begitu. Aku merasa akan ada hal yang terjadi," sahut suara dari arah belakangnya. Pemuda itu membalikkan badannya dan menatap orang yang ia kenal dengan tatapan datar.

"Firasatmu memang tidak pernah salah. Tapi ku harap, itu bukan keburukan,"

"Hm,"

"Ada apa kau menemuiku?"

"Aku hanya ingin meminta pendapatmu. Apa kita boleh membantu mereka?"

"Kau tidak ingat tugasmu Shion? Kita disini bukan hanya untuk membantu mereka,"

"Tapi Sasori, mereka bahkan tidak membawa koordinatnya. Mana bisa mereka segera mengetahui keberadaan batu suci itu?" tanya Shion sedikit kesal.

"Koordinat peta itu baru saja di turunkan di Bumi, aku yakin salah satu dari mereka sudah ada yang menyadarinya,"

"Kekuatan mereka menghilang. Bagaimana caranya mereka menyadarinya?" tanya Shion datar dan cepat.

"Ingat. Mereka tidak bodoh,"

"Tapi aku hanya khawatir jika mereka bertemu dengan para Dewi buangan! Bagaimana nasibnya?! Sedangkan Dewi buangan pasti sudah menyadari kehadiran mereka!-"

"Kau tidak perlu marah. Kita masih bisa mengawasi mereka," potong Sasori santai. Pemuda itu segera berbalik dan kembali berjalan santai.

"Kau masih bisa santai?" pertanyaan bernada sinis kembali terdengar dari Shion yang berjalan di samping Sasori.

"Apa yang kalian ributkan? Kenapa kalian berisik sekali?" pertanyaan bernada malas dari gadis lain membuat Shion menatap Sana dengan tatapan yang juga terlihat malas.

"Beritahu saudaramu agar tidak terlalu mencemaskan mereka," jawab Sasori ketika Sana sudah menapakkan kakinya ke tanah.

"Heh, kita juga saudara jika kau lupa,"

"Hm, aku tidak lupa," sahut Sasori.

Keheningan kembali menyelimuti mereka bertiga.

"Apa kalian pernah bertemu Dewi Haku? Aku sudah tidak mendengar kabarnya saat ini," tanya Sana membuka pembicaraan.

"Dia sedang merencanakan rencana buruk," jawab Shion ketus.

Charmed of Goddess - FINISH!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang