[29]

2.3K 252 18
                                    

👑👑👑

Ino menatap Sai yang tengah mengambil sesuatu dalam lemarinya. Gadis berbalut dress pendek berwarna biru itu tidak sedetik pun mengalihkan pandangannya dari Sai.

"Ini kan yang kau cari?"

Dan pertanyaan Sai berhasil membuat Ino kembali fokus maksud kedatangannya menemui Sai.

Sepasang maniknya menatap box kecil yang di pegang pemuda itu. Bukannya segera mengambil, Ino malah menunduk.

"Sai, please. Jangan berpikiran jika aku-"

Ucapan Ino terhenti ketika Sai mendekapnya, "Siapa yang berpikiran seperti itu?"

Ino membalas pelukan Sai dengan erat. Ia menenggelamkan wajahnya dalam dada Sai, "Kau baik dan aku menyukaimu," ucapnya pelan.

"Kau jelek jika menangis," balas Sai dengan senyuman tipisnya.

"Kau tahu jelek? Semalam aku sudah berencana ingin membuang batu suci itu agar kau terus disini bersamaku,"

Ino mencubit pinggang Sai ketika mendengar nya. Gadis itu masih menitikan air matanya. Seolah ia tidak akan pernah rela meninggalkan Sai nanti.

"Aku mencintaimu asal kau tahu," gumam Sai sangat pelan.

"Aku janji tidak akan melupakan semua kebaikanmu,"

"Tapi aku selalu membuatmu kesal,"

Ino tersenyum mendengarnya.

Sai melonggarkan pelukannya dan menangkup wajah cantik Ino.

Mereka saling menyalurkan perasaan melewati tatapan hangatnya. Tidak ada lagi percekcokan maupun perdebatan. Yang ada hari ini adalah kehangatan dan kasih sayang.

Jika Sai bisa menghentikan waktu seperti Sasuke. Ia ingin menghentikan waktu saat ini juga. Ia tidak mau melepas gadis di hadapannya. Terlalu sulit dan Sai sudah terlanjur nyaman.

👑👑👑

Hinata duduk dalam diam menanti Naruto. Gadis itu menatap sekelilingnya dan mengernyitkan keningnya ketika melihat sebuah figura yang terbalik.

Ia berniat ingin membenarkan letak figura tersebut. Hinata mengambil figura itu dan membalikkannya.

Tatapannya terpaku pada sepasang suami istri yang tampak bahagia dengan bayi mungil di tangan si wanita.

"Raja Minato dan Ratu Kushina. Jadi benar, Naruto keturunan mereka?" gumamnya.

"Kau mengenal siapa orang tuaku?"

Hinata membalikkan badannya cepat dan menatap Naruto.

"Dia Ibu dan Ayahku," Naruto berjalan mendekat dan mengambil figura di tangan Hinata, "Kau mengenalnya?" lanjutnya.

Dengan ragu Hinata mengangguk, "Mereka adalah orang penting di Negeri Angin," jelas Hinata.

"Bukankah hanya Negeri Langit, Negeri Air, dan Negeri Bumi?"

Charmed of Goddess - FINISH!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang