A

128 18 0
                                    

"Aku terbiasa dengan kebohongan... Hingga aku lelah dengan kejujuran"
.
.
.
.
.
.
..
...

Hei mau berteman denganku?

Hari ini aku berangkat sekolah, seperti biasa Mama yang mengantarku. Jangan mengolokku, memang iya aku anaknya Mama Papa. Jadi jangan iri jika mereka selalu membantuku dimanapun dan kapanpu. Atau tidak sekalipun

Mama memberiku bekal nasi kepal, Mama juga mengingatkan untuk tidak membeli jajan sembarangan.

Aku mengingatnya betul, karena apa? Ini tubuhku jika aku tak menyanyanginya mana mungkin orang lain menyayangiku.

Satu kelas berisi hampir 25 orang siswa dan diantara semuanya kadang lupa siapa aku. Termasuk aku yang melupakan jati diriku.

"Hei! Aku lupa namamu! Kau mengerjakan Pr kemarin kan? "

Aku memalingkan wajah menatap jendela atau siapapun yang mungkin diajak bicara olehnya. Eh tunggu apa jendela termasuk orang?

"Hei! Aku berbicara padamu! " ia membentak membuatku tersentak.

Aku menunjuk diriku sendiri.

"Iya!  Astaga kau ini! Cepat berikan Prmu!"

Aku melihatnya bingung, aku tak mengenalnya betul dan nama tagnya juga tak dipasang.

"Untuk apa? Guru juga belum datang? "

"Apa harus dijelaskan? Jelas untuk dicontek! Kau ini benar-benar bodoh ya! "

Aku menggeleng pelan

"Tidak! Ini Prku, kau kerjakan sendiri saja"

Dia mendekat, aku mungkin sedikit takut.

"Kau mau menjadi seperti mereka! Iya! "

Ia mendorongku sedikit keras hingga tubuhku menempel pada jendela. Kepalaku diputar secara paksa untuk melihat ke bawah jendela.

Ya disana ada beberapa siswa yang tengah dipukul bahkan disiram dengan kuah bakso. Aish... Aku ngeri membayangkannya.

"Akan ku berikan, "

Wajahnya terlihat menyeringai saat bukuku keluar dari tas.

" Nah anak baik! Jangan berani denganku. Atau kau akan seperti itu! "

Bugh...

Sebuah pukulan yang tak terpikiran mendarat pas diperutku.

"Argh... "

Aku membungkuk. Rasanya ini pertama kali aku mendapat pukulan diperut. Dan benar-benar sakit.

"S-sakit... Mama... Argh... "

Kulitku sensitif termasuk pada pukulan ringan. Dan aku lupa akan hal itu...

Tubuhku semakin meringkuk dibawah meja. Rasa sakit itu menjalar keseluruh tubuh dan berakhir kembali ke area perut.

Aish.... Aku harus bertahan setidaknya sampai pelajaran ini selesai.

Sekali lagi... Aku hidup dengan dikelilingi kebohongan...

About meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang