"Ada kalanya dimana aku tak dapat melakukan apa-apa. Termasuk hanya menyayangimu saja"
.
.
.
.
.
.
..
...Pagi yang tak biasa, ada suara gaduh dibawah sana. Jauh dari perkiraan, kupikir hanya ayam yang sedang ingin kawin.
Bagaimana jika hari ini aku libur sekolah saja? Eh tunggu ini hari sabtu. Dan memang jadwalnya libur.
Beruntung, mungkin aku bisa mengajak mama untuk keluar nanti malam. Hehehe... Jajan
Aku turun dari kamar mengintip dari ujung tangga. Dua orang manusia yang saling diikat dengan janji suci tengah meledak dengan emosi mereka.
Apa yang terjadi lagi?
"Mungkin berbeda pendapat? "
Aku melongos pergi menuju taman belakang yang sunyi. Ah... Tidak benar-benar sunyi,
" Kau kepala rumah tangganya! Harusnya kau yang membiayai kita berdua! "
" Kau juga bekerja bukan! Uangmu untuk anakmu dan keseharian! Kamu ini tidak mengerti atau bagaimana? "
"Ha! Aku yang seharusnya bicara seperti itu! Suami harusnya menafkahi istri dan anaknya! Baru kau berikan pada kelurgamu! "
" Ya... Ya terserah! Cepat kembalikan uangku! "
"Hei bagaimana aku bisa mengembalikannya, uang sekolah taehyung saja belum ku bayar! "
"Iya itu karena kau boros! Bukan kah gajimu itu banyak? Kau kemanakan uangmu itu? "
"Kau mengatakan aku boros? Aku hanya meminjam 3 juta darimu. Dan kau mengatakan aku boros? Uang itu telah berputar sejak dua bulan lalu jelas sudah habis! Dan uangku? Kau bertanya uangku? Uangku ku bayarkan pada hutang-hutangmu itu! Kau tidak ingat? Kau pernah tertipu tahun lalu? Dan siapa yang membayarnya... aku! "
"Ya... Itu kan kewajiban istri untuk membantu suami. Lalu apa masalahnya? "
"Jika itu kewajibanku! Lalu mana kewajibanmu?!!! Kutanya mana? "
"Ya aku sedang menabung untuk masa depan, "
"Hah... Kau kira jika bisa menabung untuk masa depan kau akan kaya? Baik! Makan uang tabunganmu sendiri jangan harap kau makan hari ini dan seterusnya! "
"Hei apa yang kau bicarakan!
Brak!
"Terserah! "
"Dasar istri bajingan! "
Apa mereka sudah selesai?
Kenapa menjadi hening?
Kepalaku menoleh kebelakang. Sebesar apapun aku menampisnya rasa khawatir dan penasaran akan selalu hadir. Sekalipun ku tepis kuat-kuat.
Aku melangkah ke dalam. Mengintip bagaimana suasana rumah sekarang.
Ada yang aneh... Benakku berteriak gusar.
Aku membuka pintu dan masuk ke dalam. Tak ada seorangpun disana.
Dimana Mama?
Dimana Papa?
Apa sekarang aku sendiri?
KAMU SEDANG MEMBACA
About me
FanfictionKalau aku bercerita ini hanya tentangku, apa kau marah? Kurasa tidak Kalau aku hanya melihat dengan sudut pandangku, apa aku egois? Mungkin tidak Jika aku hanya peduli denganmu, apa aku salah? Jangan bilang ini benar jika ini bukan cerita tetapi sec...