.
.
.
.
.
..
...Aku sempat bertanya-tanya, kemana perginya? Tapi tak satupun jawaban kutemukan. Sudah seminggu sejak perginya orang tuaku. Syukur Jimin hyung dan ibunya memberiku beberapa makanan.
Bibi alias ibunya Jimin hyung juga mengantarkanku ke kantor polisi untuk mengurus hilangnya orang tuaku.
Sebenarnya aku tidak benar-benar mengerti, sebatas menjadi saksi perdebatan terakhir. Lalu semuanya di urus oleh Bibi dan polisi. Bibi begitu baik padaku, semenjak orang tuaku menghilang. Ia tiba-tiba menawarkan diri untuk membawaku pulang bersama Jimin Hyung.
Tentu saja aku menolaknya, bibi memang baik padaku. Tapi Paman alias Ayah Jimin Hyung tidak, maksudku bukan berniat mengatakan bahwa ia jahat. Hanya saja tatapannya begitu menakutkan.
" Selamat pagi!" sungguh ini hari liburku, dan perutku masih keroncongan. Siapa yang datang bertamu? Gawat aku bahkan tak membersihkan ruang tamu selama ini.
"Selamat pagi!"
" Ah iya tunggu sebentar!" kakiku berderap panik, masih dengan selimut si kartun pinguin dipunggung.
Tanganku cepat-cepat menarik tuas, takut sang tamu menunggu terlalu lama.
" Tuan Taehyung?" Ah seorang kurir ternyata.
" Iya, maaf ada apa ya?"
"Ada paket untuk anda," pria bertopi Orange itu menyodorkan sekotak paket dengan lambang sayap burung diatasnya.
Cepat-cepat aku menyambil alih paketnya, mencoba tersenyum begitu manis untuk sang kurir. Ia sudah bekerja keras pagi-pagi seperti ini.
Selang beberapa saat setelah montornya pergi menjauh, aku kembali masuk. Membawanya kemeja makan, karena sungguh! Perutku sekarang sangat lapar.
Mengambil beberapa roti dari Bibi dan segera menggingitnya, aku tak sabar membuka isi paket. Sayang sekali tidak ada nama pengirim di label paketnya, harap-harap cemas semoga Mama atau Papa yang mengirimkan.
Setidaknya aku mengetahui keadaan mereka bukan?
Pisau kecil mulai membelah lak an sebagai pelapis pertama, awalnya cukup sulit tapi setelahnya paket itu benar-benar terbuka.
" Siapa yang mengirimkan barang seperti ini?" aku mengambil sepucuk surat yang berada disamping barang itu.
Dan setelah aku membacanya, aku benar-benar yakin jika yang mengirimiku barang ini benar-benar menyayangiku.
Aku kembali tersenyum, melanjutkan sarapanku tadi yang belum usai.
KAMU SEDANG MEMBACA
About me
FanfictionKalau aku bercerita ini hanya tentangku, apa kau marah? Kurasa tidak Kalau aku hanya melihat dengan sudut pandangku, apa aku egois? Mungkin tidak Jika aku hanya peduli denganmu, apa aku salah? Jangan bilang ini benar jika ini bukan cerita tetapi sec...