Keluarga Caca dan keluarga Alex sedang berkumpul diruang rawat Caca. Setelah mendengar kabar bahwa Caca hamil anak Alex, mereka rela meninggalkan pekerjaan demi calon cucunya itu
"Gimana? Udah enakan perutnya?"-tanya Alex ke Caca. Caca mengangguk lemas, karena baru saja ia kembali memuntahkan isi perutnya lagi
"Istirahat dulu ya, kamu tiduran aja"-ucap Alex, Caca pun menurut dan langsung merebahkan tubuhnya di ranjang rumah sakit
"Gapapa dek, itu normal untuk kamu yang baru hamil"-tutur mamahnya Caca
"Iya mah, tapi ini perut Caca kok mual banget sih"-balas Caca
Mamahnya Caca mengelus rambut anaknya itu dan tersenyum lembut ke Caca
"Gapapa, kamu ngerasain mual kaya gini karna kamu baru pertama kali hamil, apalagi diumur kamu yang masih muda kaya gini, jadi, wajar, kok. Apa kamu ga kuat ya buat ngerasain hamil?"-tanya mamahnyaCaca ngehembusin nafasnya gusar
"Tapi Caca kuat kok, Caca bakalan kuat untuk ngejalanin kehamilan Caca yang pertama ini"-tegas CacaSemua yang ada diruang rawat Caca merasa bangga kepada Caca, meskipun diumur yang masih tujuh belas tahun, dia masih mau mempertahankan kandungannya.
Lebih baik seperti ini bukan, hamil karena sudah menikah, daripada hamil diluar nikah. Banyak remaja jaman sekarang yang menyia-nyiakan kehidupan hanya untuk kesenangan.
Jika kalian tidak ingin melampaui batas ketika berpacaran, lebih baik kalian nikah muda. Karena pada dasarnya, pacaran itu dilarang oleh agama, dan nikah muda lebih baik dari pacaran. Pacaran hanya menimbulkan dosa, zina sana sini.
Kalau sudah menikah itu semua ga ada, ga ada yang namanya dosa ketika melakukan hal hal dewasa, semoga bermanfaat ya bagi yang pacaran. ^^
Back to topik.
"Caca yakin?"-kini, giliran papahnya Caca yang bertanya. Caca pun mengangguk mantap sambil tersenyum.
Tiba - tiba hape milik Alex berbunyi, Alex melihat layar hapenya, dan raut wajahnya menjadi murung sekaligus serius. Caca melihat perubahan raut wajah Alex ngebuat dirinya ikut penasaran
Alex menatap sekeliling, dan pandangannya terjatuh pada Caca yang menatapnya penasaran. Alex tersenyum kearah Caca
"Alex izin angkat telepon dulu"-ucap Alex, kemudian dia melenggang keluar untuk mengangkat telepon nya.
Cuma angkat telpon, kenapa harus keluar?-pikir Caca
***
Skip rumah
Caca udah diperbolehin pulang kerumah setelah seminggu di rawat di rumah sakit. Dan semenjak saat itu pun, gerak gerik Alex semakin aneh.
Caca sebenernya penasaran sama orang yang nelpon Alex minggu lalu, karena orang itu, sikap Alex jadi aneh akhir akhir ini.
Tanya aja deh - Caca
"Emm, A-alex"-panggil Caca, Alex yang sedang ada di sebelahnya pun menoleh
"Kenapa?"-sahut Alex
"Kamu lagi ada masalah?"-tanya Caca berhati - hati, raut wajah Alex jadi susah ditebak sekaran, Alex menatap Caca tajam
"Ma-maaf, ga jadi deh"-lirih Caca
"Ngga papa, mungkin sekarang saat nya, karena kamu udah tau perubahan sikap ku"-ungkap Alex sembari tersenyum ke arah Caca
Caca yang tadinya menunduk pun, kembali mendongak dan menatap Alex bingung,
Apa Alex dah ga sayang gua ya? - batin Caca
"Jadi kemaren yang nelpon aku di minggu lalu itu kepsek sekolahan milik keluarga kamu"-ucap Alex
"Kenapa kepsek nelpon kamu? Kan kamu udah lulus"-bingung Caca
Alex kembali tersenyum ke arah Caca, sungguh, sebenarnya Alex ga tega buat ngomong ini ke Caca. Terlebih lagi, Caca lagi bunting anaknya.
"Iya, aku emang udah lulus, tapi ... "
"Tapi apa?"-potong Caca
"kamu ga lupa 'kan kalo aku dapet beasiswa ke Ausie?"-tanya Alex
Raut wajah Caca langsung berubah 360° menjadi murung, perasaan Caca mencelos ketika Alex kembali mengingatkan hal itu
"Hari kamis besok, aku harus berangkat kesana."-ujar Alex
"ka-kamis besok? Kenapa cepet banget?"-gumam Caca
"Seharusnya minggu lalu aku udah berangkat Ca, tapi, mengingat kehamilan kamu yang baru beberapa minggu, aku ga tega buat ninggalin kamu ke Ausie. Apalagi aku tiga tahun disana"-jelas Alex
Hati Caca begitu mencelos, matanya sudah panas, ia tak mampu menahan air matanya untuk jatuh sesegera mungkin
"Alex jangan pergi"-lirih Caca sembari menahan isakannya
Alex memeluk Caca dan mengelus pucuk rambutnya, berusaha menenangkan Caca. Alex tau, Caca pasti akan seperti ini bila ia mengungkapkan semuanya. Namun, apa boleh buat, Alex ga mau ngecewain Caca lebih dalam lagi.
"Sayang, maaf, aku harus pergi. Tapi, aku janji, setelah kehamilan kamu yang kesembilan bulan, aku akan pulang buat nemenin kamu untuk proses kelahiran anak kita."-bisik Alex
"Ngga mau, Alex ga boleh pergi ... Alex.ga boleh ninggalin Caca"-lirih Caca sembari memukuli dada bidang milik Alex
Alex merengkuh tubuh mungil Caca, tapi, Caca meronta ronta, menangis se jadi jadinya, Alex tetap berusaha memeluk Caca agar menjadi lebih tenang
"Ca, itu juga demi kita, demi anak kita. Aku gamau kalo biaya melahirkan kamu ditanggung sama mamah papah, aku mau ngebiayain kehidupan kita dan anak anak kita dengan uang aku Ca, dengan usaha aku sendiri Ca ... Aku mohon, jangan nangis lagi ... "- tutur Alex
"ALEX GA BOLEH PERGII!! ALEX GA BOLEH NINGGALIN CACA!! GA BOLEH NINGGALIN CACA, GA BOLEH KE AUSIE! Alex ga boleh pergiii... "-raung Caca dengan tangisan yang semakin menjadi
Caca meraung raung tak terima, ia tetap menangis meskipun sudah ditenangkan oleh Alex
Alex menangkup wajah Caca dan menghapus air mata Caca yang mengalir deras itu, rasanya Alex tak tega untuk meninggalkan Caca
Alex mendekatkan bibirnya ke bibir ranum milik Caca, dan bibir mereka saling bertemu. Hanya menempel sempurna, tidak ada lumatan sama sekali.
"Sayang, dengerin aku, aku ga akan ninggalin kamu. Aku udah janji, disaat kandungan kamu memasuki sembilan bulan, aku akan izin untuk pulang kesini dan menemui kamu. Aku akan ngabarin kamu setiap hari, dan aku ga akan ingkarin itu semua"-jelas Alex ke Caca
Caca udah memberhentikan tangisan nya, tangisannya kini sudah tidak sehebat tadi, Caca pun merasa ia harus mengikhlaskan kepergian Alex ke Ausie untuk melanjutkan study-nya
"Kalau kamu mau pergi, maka pergi lah. Aku akan tetap disini dan selalu menunggu kamu sampai kamu sukses. Jaga hati kamu buat aku, aku akan jaga perasaan aku buat kamu, dan kamu pun, seharusnya begitu. Aku udah rela 'kok, kalo kamu mau ke Ausie"-lirih Caca dengan senyuman manis yang terukir cantik di wajahnya
"Im promise for that"-sahut Alex dan langsung memeluk erat sang istrinya
"Tuhan itu adil, dia tahu mana yang terbaik untuk kita. Tuhan tidak pernah tidur, dia tidak akan memberi kita cobaan diluar kemampuan kita. Justru, yang diberi tuhan cobaan yang berat, dialah orang yang mendapatkan pahala dari yang maha kuasa."
_Iysha Vennice Blanes, tuhan memberkati kamu. 🥀
###
Diluar dugaan?
Ga jadi tamat?
Ya maap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Am I Strong?[TAHAP REVISI]
HumorMengandung unsur (18+) Mohon pembaca bisa memilah dengan bijak bacaan ini. Terima kasih. "Adaww! Kaki guaa huhuu kepentok meja lagii huaaa" Caca langsung meluk Alex pas kakinya kepentok meja, bukan masalah apa apa, soalnya kan pas itu Caca pernah ke...