1

71 9 4
                                    

" pagi sayang!" ucap mama,  sambil menggoyangkan badan anak gadisnya yang masih berada pada dunia mimpinya.  "Apa sih ma... " ucap gadis itu dengan mata yang masih tertutup rapat,  gadis itu berusaha untuk menarik kembali selimut tebalnya untuk menutupi seluruh tubuh mungilnya.  "Kyla,  bangun sayang! Sebentar lagi jam 8 loh! " ucap mama membuat gadis itu kemudian berlari menuju kamar mandi   yang terletak dikamarnya. 

" ma,  ngapa ngak bangunin kyla dari tadi?! " teriakan kyla,  yang terdengar samar-samar dari  dalam kamar mandi.  " kamunya aja yang pemalas,  mama dari tadi capek bangunin kamu!" balas mama,  tidak mau kalah.  Mama sudah tau benar dengan sikap anak gadisnya ini,  yang tidak pernah mau kalah dan selalu keras kepala.

Mereka pun berangkat menuju bandara spadio pontianak. Kyla pun memandangi seluruh pemandangan yang ada di tepi jalan, ia mengabadikan semuanya itu dalam ingatannya.

Setelah menempuh perjalanan keurang lebih 20 menit akhirnya mereka pun tiba di bandara. "Ma pa,  kyla berangkat dulu ya! Mama sama papa hati-hati di sini!  Jaga kesehatan mama dan papa,  jangan sampai sakit!" ucap kyla dan menyalami tangan kedua orang tuanya yang sangat ia cintai,  serta memeluk mama dan papanya dengan sangat erat. Ia sadar sebentar lagi ia akan terbang menuju tempat dimana ia akan menuntut ilmu. " Jaga diri baik-baik ya!  Jangan lupa makan!  Ingat,  mama ngak bisa kontrol kamu jadi harus mandiri! Nanti kalau ada waktu mama sama papa akan kunjungin kamu" ucap mama,  mencium puncak kepala anak gadisnya yang sebentar lagi akan pergi darinya. " Papa ky pergi" ucap kyla sambil memeluk papanya,  " ia hati-hati ya sayang,  jaga diri baik-baik!  Papa usahain tiap libur jengukin kamu di jakarta" ucap papa. 

Kyla pun mulai melangkah meninggalkan papa dan mamanya untuk menuntut ilmu di jakarta.  "dada..  Pa,  ma" ucap kyla untuk yang terakhir kalinya kemudian menghilang dari pandangan orang tuanya. 
Dengan air mata yang tidak mampu ia bendung lagi,  kyla menangis di tempat duduknya di pesawat yang sudah lepas landas.  Kyla merenungkan sikapnya,  biasanya ia akan sangat senang pergi ke ibu kota negara indonesia ini, namun ia sadar kalau ia akan menetap disana dan kemungkinan besar tidak akan kembali ke pontianak sebelum ia menyelesaikan sekolahnya. 

Kyla mengenang satu tahun lalu ia pergi ke jakarta dengan tawa,  dan senyum yang selalu terukir di bibir tipisnya. Bahkan waktu itu ketika ia mengetahui keberangkatannya kapan ia sudah menyiapkan keperluannya di jakarta 2 minggu sebelum keberangkatannya.

Sekarang ia sadar bahwa ia pergi bukan untuk sekedar liburan saja melainkan harus menetap di sini untuk mengapai cita- citanya.  Kyla hanya menatap keluar jendela dengan pandangan kelut,  ia berharap ia bisa menjalankan kehidupannya di jakarta dengan tenang tanpa gangguan.

Karena kelelahan menangis, akhirnya kyla pun tertidur dengan pulas.

...........

Hehehe... Sorry ya ceritanya gaje, maklum baru belajar nulis.😁😁

Salam manis dari Kyla untuk kalian semua 😊😊


My perfec boy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang