Salah Pegang [Park Jimin] [COMPLETE]

26. Zero [END]

Waktu udah cepat berlalu. Gak kerasa, Aya udah mau kelas 11. Tiga minggu yang lalu, dia dan teman-temannya baru aja selesai UAS. Rasanya baru kemarin mereka MPLS, tiba-tiba udah libur akhir semester aja. Kakak-kakak alumni juga udah pada mulai kuliah. Contohnya, Namjoon berangkat ke Amerika seminggu yang lalu buat ngelanjutin kuliah di Harvard University. Yoongi ngelanjutin kuliah di Yonsei University. Walaupun Yoongi udah punya perusahaan sendiri pun, tetep aja dia harus mengambil pendidikan lebih tinggi biar perusahaannya bisa lebih maju.

Kalau Hoseok gak kuliah. Dia milih untuk ngikutin passionnya, yaitu Dance. Dia jadi guru breakdance dan juga koreografer para boygroup. Kalau Jin tentu ngelanjutin karirnya sebagai penyanyi solo.

♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡
♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡

"Perkenalkan adik-adik semuanya. Nama Kakak adalah Park Jimin. Kakak kelas 12 IPS 1. Kakak adalah ketua OSIS yang akan memimpin kegiatan MPLS ini. Blablablabla-"

"Ya, gak kerasa kita udah kelas 11. Perasaan kita baru aja berdiri disana panas-panasan sambil dengerin pidatonya Kak Namjoon. Untung Kak Namjoon ganteng." Kata Nami ke Aya yang duduk di tepi lapangan. "Hahah.. Iya juga. Masih polos-polosnya. Jadi inget juga kejadian gue pingsan trus malah akhirnya bisa jadian sama Mas Jimin sampe sekarang." Kata Aya. "Hahaha... Kocak banget itu asli. Masih ngakak gue kalian bisa sampe jadian gara-gara toket lu kepegang." Teriak Nami

"Eh ssstt! Mulutmu tolong ya tolong." Kata Aya sambil memukul lengan Nami. "Aduhh...Ah elu mah dikit-dikit mukul." Kata Nami sambil manyun. "Hehe.. Maaf gue juga khilaf. Eh btw, gimana hubungan elu sama Mas Yoongi?" Tanya Aya.

DEG!

"H... Ha? Gimana?" Nami tergagap. "Iya, lu jadian sama Mas Yoongi kan?" Tanya Aya. "Ha? Whaaat? Elu kok bisa mikir gitu?" Teriak Nami cukup keras sampe beberapa murid di lapangan pada nengok. "Eh inget gak lu dia pernah narik kerah gue gara-gara dia mau bawa elu gatau kemana? Dia? Jadian sama gue?!? Hil yang mustahal!" Kata Nami. "Trus kalo gitu kenapa kalian bisa dateng ke rumah gue berdua? Hayoloo.." Goda Aya.

DEG!

"Eh... I.. Itu karena gue khawatir sama elu dan cuma ada Mas Yoongi di sebelah gue ya. Gue gatau mau minta tolong sama siapa. Elu sih pake ngabarin gue segala. Ternyata gak ada apa-apa. Ngeselin." Teriak Nami. "Ohhh.. Hmmm.. Tapi aku penasaran. Mas Yoongi kenapa bisa ada di sebelah elu ya?" Kata Aya sambil masang muka bingung. "Ah bodo. Serah lu gue mau pulang." Kata Nami sambil melangkah pergi. "Eh.. Yahhh... Nam! Kok jadi sensi? Gue kan cuma penasaran. Oy!  Jangan marah donk gue bercanda njir." Kata Aya sambil menyusul Nami.

♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡
♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡

"Gak nyangka dia bakal pulang beneran huhuhuuu." Gumam Aya. "Ke kantin ah. Mau makan bentar habis itu pulang juga." Aya akhirnya jalan ke kantin.

Eit!

Aya menghentikan jalannya ketika liat Jimin lagi ngomong sama Pak Baek sambil nyerahin beberapa lembar dokumen. Gak berapa lama,  Pak Baek pergi setelah mengangguk membalas bungkukan salam Jimin. Jimin pun menengok ke segala arah sambil menghela napas.

Matanya pun berhenti pada seorang perempuan yang sebenarnya dicari wujudnya dari tadi pagi. Aya langsung melambaikan tangannya sambil senyum manis. Jimin dengan bahagia langsung berlari ke perempuan itu.

"Ayaaaaaang!  Kangen huhuhuhu!" Kata Jimin memeluk Aya. "Ah elah tadi kan berangkatnya bareng. Kaya sebulan gak pernah liat aku aja." Kata Aya sambil mencubit pipi Jimin. "Aku sibuk sih. Satu jam gak liat kamu rasanya satu tahun gak ketemu kamu. Hueeee." Kata Jimin. "Hahahah. Iya deh iya. Btw, ini lagi istirahat kan? Mas Jim belum makan juga, kan? Makan yuk?" Kata Aya sambil megang tangan Jimin. "Huhuhu laper. Ayuuuk. Sebelum ada anak OSIS nyamperin aku." Kata Jimin kemudian menarik tangan Aya ke kantin. Aya hanya bisa nahan tawanya dan juga nahan kegembiraan di hatinya.