Jika kamu mendapat kesusahan, ingatlah menyimpan kesabaran.-----------------------------------------------------------
Seorang gadis dengan baju yang di keluarkan,dasi tak beraturan,rambut di di gurai dengan curly di ujung rambut,memakai rompi pun tidak. Namun,walaupun gaya berandalan tetap tidak mengubah wajah cantik nan imut nya. Bahkan dengan gaya seperti ini pesona yang ada di dalam diri nya terlihat. Unik bukan?
Ia sedang berada di kantin saat ini,memakan makanan kesukaan nya dengan kaki kanan di angkat lalu di tindih ke kaki kiri. Kalau begini ia sangat terlihat seperti preman.
Namun siapa sangka sifat nya sangat berbalik dengan gaya nya, ia ramah ke setiap orang kecuali kepada laki-laki. Ia akan menjawab seperlunya saja jika ada pria yang mengajak nya mengobrol.Ya gadis tersebut bernama Putri Isnari Albert.
PUTRI POV.
"COPOT EH COPOT!!"
"bisa kaget juga lo ternyata" pria dengan gaya angkuhnya duduk di hadapan ku.
"put sendirian aja neh?" basa basi nya.
"yaelah gue ngerasa kayak makhluk astral gitu kalo ngobrol sama ni anak satu" ucap nya lagi namun tetap sama,tak ada jawaban dari ku.
"yah nyerah dah gue". Aku menyengritkan dahi ku, bingung. Kenapa dia berkata seperti itu? Tapi sudahlah tak perlu memikirkan hal yang tidak penting.
"masa gitu aja nyerah lo?" tanpa bertanya ke mereka aku sudah mengerti bahwa mereka sedang membicarakan diriku yang susah kali di ajak bicara.
"ngajak ni cewek ngomong sama aja kaya kita ngomong sendiri"
"yaudah kalo begitu,lo harus traktir gue! Yuhuu gue menang ha ha ha" aku semakin bingung di buat nya, Menang? Traktiran? Apa apaan?
"Ha ha lain kali gausah nantangin,pake acara taruhan lagi" ucap sahabat satu nya.
Oh aku mengerti jadi mereka taruhan hanya untuk membuat ku berbicara Ha ha tidak semudah itu ferguso!.
Setelah kepergian dua sahabat itu,aku mulai memakan makanan ku kembali,namun belum sempat aku memasukan bakso ku ke dalam mulut ketiga sahabat ku mengagetkan ku, dua kali,masa!.
Pentol bakso yang seharus nya ada di dalam perut ku harus jatuh ke lantai kantin karena ulah ketiga sahabat brengsek ku ini. Namun, bukan putri namanya kalau tidak meminta ganti. Walaupun hanya satu pentol saja.
"nah lho jatoh!" ucap ku kepada mereka,dengan sigap aku mengambil satu satu pentol bakso mereka lalu ku taro kembali ke mangkok ku. Haha mati satu tumbuh tiga dong!
Lalu aku kembali memakan bakso ku dengan lahap.
"yang jatoh satu tapi di ganti tiga, ga adil banget njir!" ucap aulia menyindirku.
"yang ngagetin gue tadi siapa?" tanyaku dengan mimik wajah serius.
"kita bertiga" ucap mereka polos dan serempak.
"nah yaudah jadi biar adil gue ambil punya kalian satu satu,ntar kalo gue ambil punya lesty aja kan ga adil nama nya" jelas ku sembari meminum ice tea yang hampir habis.
"lah iya" ujar tasya menggaruk kepala nya yang tidak gatal.
"kalau kalian gamau makan buat gue aja" ucap ku datar tanpa ekspresi.
"muka lo kek tembok buk!"
"D-A-T-A-R"
"DATAR!" ujar mereka berbarengan. Ah kompak sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl
Teen Fictionseorang anak remaja yang kehidupannya di penuhi dengan berbagai masalah. karena hidup nya yang rumit ia menjadi tidak betah dirumah lalu lebih senang menghabiskan waktunya di luar. setelah beberapa waktu ia menemukan cinta sejati nya yang mampu memb...