Malam nya,tepat pada pukul 20.00 lesty,tasya,dan aulia telah berdiri di depan pintu rumah putri.beberapa kali mereka memencet bel bahkan menggedor-gedor pintu sekuat tenaga tetapi hasil nya nihil.20 menit mereka menunggu,duduk-duduk,mondar mandir gelisah,bahkan mengomel tidak jelas. Hingga ide aulia mencairkan suasana.
"gimana kalo kita telepon aja si putri" usul aulia.
"lah iya, kenapa ga dari tadi" ujar tasya.
"tumben otak lo encer,aul" ejek lesty yang dibalas cengiran saja oleh aulia.
"udah cepet telepon sana!" perintah tasya kepada aulia.
"bentar, ehh handphone gue manee?" tanya aulia.
"kok nanya kita si" ujar tasya.
"lah kan tadi sebelum kesini gue titip handphone gue di lo sya!" ujar aulia penuh penekanan.
"tapi kan udah gue kasih ke elo" ujar tasya tak mau kalah.
"lo belom ngasih tasya!" ujar aulia mulai emosi.
"apaan ni ribut-ribut di rumah orang" ucap seseorang di depan pintu.
Aulia dan tasya menoleh.
"loh,sejak kapan lo ada disini?"tanya tasya kaget.
"sejak kalian ribut." jawab orang itu santai.
"kok kita ga liat?" tanya aulia menatap lesty dan putri bergantian.
"lagian berantem mulu" ujar lesty.
"sia--
Lesty seakan mengerti apa yang akan di katakan oleh aulia pun memotong ucapanya.
"gue yang telfon" jawab lesty datatr.
"he he he" aulia hanya nyengir tidak jelas.
"jadi kagak ni?" tanya putri.
"jadi dong!" ucap mereka serempak,lalu berjalan menuju mobil tasya.
"eits, tunggu dulu" tasya mendadak berhenti dan membalikan badan,lalu berkata.
"lo yakin pake baju ginian put?" tanya tasya khawatir.
"iya, emang kenapa?" tanya balik putri.
"itu ga banget loh put" ujar tasya lagi.
"ah bodo lah, ayok cepetan udah jam set sembilan" jawab putri menarik narik tangan tasya.
****
Putri pov.
Aku dan ketiga sahabatku telah sampai di bar,kami langsung saja memasuki pintu utama dengan gaya sedikit berandalan.saat kami sudah sampai di tempat tersebut semua mata memandang kepadaku,tentu saja. Karena aku memakai baju crop tanpa lengan dan rok pendek berwarna gold.Kami segera duduk di meja pojok agar lebih leluasa mengobrol bersama. Aku melambaikan tangan ku saat ku lihat Seorang pelayan yang ku kenal berjalan ke arah kami.
"weh udah lama ni lo pada kagak kesini, kemana aja?" tanya nya.
"ga kemana mana" ucap ku datar.
"ini si putri ga berubah ya, dari dulu masih aja muka kek tembok" ucap nya di sertai dengan kekehan kecil.
"tau tuh" celetuk tasya.
"jadi mau mesen apa ni?" tanya pelayan tersebut yang biasa di sapa wili.
"vodka 2 botol" jawab ku.

KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl
Teen Fictionseorang anak remaja yang kehidupannya di penuhi dengan berbagai masalah. karena hidup nya yang rumit ia menjadi tidak betah dirumah lalu lebih senang menghabiskan waktunya di luar. setelah beberapa waktu ia menemukan cinta sejati nya yang mampu memb...