Weekend

45 7 0
                                    

Cahaya matahari yang menyehatkan tubuh masih menjadi cahaya ilahi pagi ini. Helfi merasa bosen dan berniat ingin menjagak Raihan keluar. Tapi sialnya, nomer telfon temannya tidak aktif.

Ke-dua, ia menghubungi Aqila yang berstatus gebetan saat ini tapi sialnya lagi gadis itu sudah siap untuk pergi kerumah Jessica.

Oke fix. Helfi gabut parah dan memilih tidur lagi.

"Tante, Jessica nya ada ?" baru saja melontarkan pertanyaan, gadis yang di cari turun dari anak tangga menuju ruang tamu.

"Itu dia anaknya." saut Bunda

"Udah rapih aja, mau kemana ?" tanya Aqila

"Main lah sama Raihan, emang lu doang yang bisa main." jawab Jessica

"Ya biasa aja. Gua baru mau ngajak lu nge-bubur di depan gang padahal." katanya

"Gak bisa, gua sibuk."

"Tante, Jessica udah gede sekarang. Udah ngerti cowok." ucap Aqila pada Bunda

"Biarin, biar gak ngedokem di kamar mulu, Qil." kata Bunda sambil tertawa kecil

"Lu juga kemarin gua ajak ke cafe tapi milih sama Helfi, yaudah sekarang lu ajak Helfi aja kan gua mau main sama Raihan." kata Jessica

"Oke, saran yang bagus."

"Yaudah Tan, aku pamit dulu ya. Assalamualaikum." ucap Aqila

"Waalaikum salam."

Menuju jalan kerumahnya, Aqila berusaha menghubungi Helfi, tapi tidak ada hasil.

"Ah ilah, kemana tau Curut satu ini." umpat Aqila

Tin tin

Klaskson mobil membuat Aqila menoleh dan pemilik mobil membukakan kaca.

"Mau kemana lu ?" ternyata Raihan

"Tadinya mau ngajak Jessica nge-bubur tapi katanya mau main sama lu. Yaudah gua mau ngajak Helfi tapi gak bisa dihubungin."

"Pasti dia tidur kalau gak main PS."

"Betul ! Yaudah sono lu main aja berbahagia sono sama temen gua, jangan disakitin."

"Kalem, gua duluan."

Dengan langkah berat tapi niat, Aqila memesan ojek online menuju kerumah Helfi. Terniat bukan ?

Sedangkan, sesampai nya Raihan dirumah Jessica ia langsung pamit ke Bunda dan izin untuk meminjam anak sulungnya itu.

"Mau nonton dimana ?" tanya Jessica

"Dimana aja, udah gede ini."

"Dih sialan !"

Raihan mencubit pipi Jessica yang terbilang cabi.

Tapi balasan gadis itu hanya menatap Raihan sinis.

***

Aqila sudah sampai di depan rumah Helfi dan terlihat satpam penjaga rumah yang membukakan pintu untuknya.

"Permisi, Pak. Helfi nya ada ?" tanya Aqila

Ini kali pertama ia kerumah Helfi, sebelumnya hanya tau alamat tanpa tau bentuk.

Dan yang mengagetkan, rumah dengan pagar menjulang dan halaman luas serta penjagaan yang ketat terasa di tempat tersebut.

"Ada, Non. Ada perlu apa ?"

Kalau gua bilang mau ngajak main gak lucu, bilang nya gebetan lah emang dia nganggap gua gebetan juga ? Apa dong ? Batin Aqila

"Ada perlu pak, sebelumnya udah janjian tapi Helfi dihubungin gak bisa." jawabnya

Sangat tidak pede, dengan sendal jepit ando, celana jogger dan kaos serta rambut yang diselipkan dibelakang topi seperti gembel yang meminta sembako ke sebuah mension.

Untung saja berwajah cantik, jadi tidak terlalu gembel dan masih bisa disebut orang waras.

"Silahkan masuk, Non." kata Pak Satpam

Ia diantar oleh dua body guard menuju lantai 2 rumah Helfi.

"Sepertinya Tuan Helfi masih tidur, perlu saya yang bangunin atau Nona saja ?" tanya salah satu dari mereka

"Biar saya saja. Tolong kasih tau saja dimana kamarnya ya, Pak."

"Baik, Non."

"Silahkan." katanya berhenti di depan sebuah pintu ruangan yang dipastikan itu adalah kamar Helfi.

Untung saja kamar nya tidak terkunci.

Dan terlihatlah pemandangan kamar yang begitu luas dan terdapat Helfi yang sedang tidur hanya menggunakan kolor.

"Astagfirullah, mata gua udah gak suci." ucapan itu membuat Helfi membuka mata perlahan.

"AQILA ?" Kaget Helfi

"Apa hah ?"

"Kok lu bisa disini ?"

"Apa si yang gak bisa di dunia ini ?"

"Milikin lu sepenuhnya." jawab Helfi frontal.

"Yaelah mandi sono, makanya jangan tidur mulu."

"Katanya lu main sama Jessica ?"

"Makanya buka hp, jangan tidur mulu."

Lalu, Helfi mengikuti perintah Aqila.

"Yaudah gua mandi dulu, lu tunggu di ruang tunggu aja."

"Dimana ?"

Helfi menunjuk ke sebuah pintu yang masih ada didalam kamarnya.

Seluas apa kamar nya ini astaga ?

"Jangan lama, Curut"

"Iya anak Kuliiiiii"

***

HEART BEATINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang