Bad News

16 6 0
                                    

Pelukan dari semesta, ia berkata 'jangan gundah, semua ada waktunya'

***

Akhir dari cerita mereka. Ntah apa yang mereka rasakan . Tapi, kondisi Aqila sekarang tidak memungkinkan.

Aqila berhenti dari kuliahnya karena kejadian yang merugikan dirinya sendiri.

Beberapa bulan lalu, Orang tua Aqila dan Aqila sempat pergi liburan ke sebuah pantai di pulau seribu.

Saat selesai bersenang-senang mungkin itu kali terakhir mereka bisa tertawa dan bertatap muka.

Siapa sangka, ternyata mobil yang keluarga Aqila bawa menjadi korban tabrak lari .

Mobil Aqila terpental kearah berlawanan dan mengakibatkan Orang tuanya meninggal dunia. Sedangkan Aqila sendiri mengalami ke-butaan dan susah bicara.

Tapi, setelah melakukan terapi berkali-kali akhirnya matanya bisa kembali normal tapi ia tetap bisu.

Selama ini, setelah orang tuanya meninggal. Tante Ira yang mengurus Aqila. Tak lupa Jessica yang sudah lulus dari ITB dengan waktu lebih cepat yaitu 3,5 tahun juga ikut membantu tante Ira untuk mengurus Aqila.

"Tan, Aqila udah minum obat belum hari ini ?" kata Jessica pada tante Ira.

"Belum Jes, tolong kasih obat nya ya"

"Iya tan"

Jessica mengambil obat dan segelas air putih untuk Aqila

"Qil, minum dulu ya obat nya" pinta Jessica

Aqila hanya mengangguk-anggukkan kepala.

Kejadian ini belum diketahui Helfi, kekasih Aqila.

'Kapan aku sembuh ?'

Aqila menulis kata itu di kertas kosong lalu diberikan pada Jessica.

Sejak sakit, Aqila lebih sering bicara aku-kamu .

"Gak lama lagi, Aqila pasti sembuh. Jessica yakin. Makanya minum obatnya yang rajin dan harus sering-sering ke dokter. Aqila harus optimis, Jessica bakal selalu nemenin Aqila" ucap nya seraya menyelipkan rambut Aqila di belakang kupingnya

'Aku gak sabar mau sembuh'

Jessica kembali membaca tulisan dikertas kosong

"Sabar, gak ada yang instan di dunia ini. Aqila tau sesuatu gak ?" tanya Jessica

Aqila menggeleng

"Pelukan dari semesta, ia berkata 'jangan gundah, semua ada waktunya'" ujar Jessica sambil menampilkan senyum semangat pada Aqila

Setelah 4 tahun berlalu dengan cepat. Raihan berhasil lulus dari seleksi TNI saat itu dan sekarang ia menjadi TNI angkatan darat.

Kebetulan, hari ini pria itu sedang berada dirumahnya dan berniat untuk menjenguk Aqila yang dikabarkan sakit oleh Jessica.

"Selamat siang" kata seseorang di belakang mereka.

Ternyata Raihan .

Yang jelas, semakin tampan.

"Siang, eh- Raihan ? Sini duduk" ajak Jessica

Raihan duduk di ujung kasur sesuai perintah Jessica.

"Udah membaik ?" tanya nya

"Alhamdulillah, mata nya udah bisa liat cuman emang buat ngomong masih susah" kata Jessica.

'Gimana kabarnya ?'

Aqila memberi satu lembar kertas pada Raihan.

"Oh, alhamdulillah baik. Aqila juga harus baik yah. Pasti sembuh dan ini hanya ujian dunia yang harus wanita kuat hadapin. Seperti Aqila" ujar Raihan

Aqila tersenyum senang. Bibir pucatnya tak henti-hentinya tersenyum.

Sebenarnya Jessica tidak tega, tapi apa boleh buat ? Ia bukan seorang penyembuh dan hanya manusia yang di amanatkan sang pencipta untuk terus menjaga sahabatnya.

"Gimana sama janji nya ? Yang kata mau nikahin cewek yang mau nikah sama lu" tanya Jessica

"Oh, ya ampun. Lu inget aja. Mungkin minggu-minggu ini deh gua bakal ngelamar cewek itu. Nanti lu dateng ya keacara nikahan gua. Jangan lupa" jawab Raihan

"Siap, kan gua tamu VVIP"

"Terserah deh. Lu yang nyuci piring juga gua gak masalah"

"Sialan"

"Oh iya, gimana sama kuliahnya ?" tanya Raihan

"Nanti mau lanjutin S2 kalau ada waktu" jawabnya

"Kan waktu banyak"

"Tapi sekarang kan mau fokus sama Aqila dulu, Kuliah itu banyak tapi sahabat yang sejati dihidup gua cuman satu, Aqila" kata Jessica

Aqila langsung tersenyum, sangat dalam senyumnya. Dan air matanya mengalir.

'Makasih udah mau urusin aku. Kamu alasan aku bertahan sampai sekarang, Jes'

Jessica membacanya.

"Harus bertahan, untuk orang yang sayang sama Aqila. Disini Jessica sayang sama Aqila, Raihan juga yah ? Sayang sebagai teman. Ya kan Han ?"

"Iya, banyak yang sayang sama Aqila" lanjut Raihan

"Termasuk aku yang masih sayang sama kamu dan berharap kamu juga masih sayang sama aku" ucap Pria di pintu kamar Aqila yang ternyata adalah Helfi

"Helfi ?" kaget Jessica

Aqila membuka mulutnya kecil

"Hel ?" kata Raihan

"Apa kabar semua ?" tanya Helfi

"Baik, sini duduk Hel" ajak Jessica

Helfi memilih untuk menghampiri Aqila dan langsung memeluknya, Aqila membalas pelukan tersebut dan keduanya merintihkan air mata.

"Aku dapet kabar dari Raihan. Niatnya pulang ke Indonesia buat ngajak kamu ke acara graduation aku bulan depan. Tapi, yang aku dapetin kabar soal kondisi kamu sekarang. Kamu harus kuat, kamu pasti bisa lewatin ini semua" ucap Helfi seraya mengelus rambut Aqila

'Aku rindu'

"Aku juga, Qil. Aku juga. Aku fokus sama kuliah aku sampai kadang lupa buat nanyain kabar kamu. Maafin aku gak selalu ada pas kamu butuh aku, maafin aku" ujar Helfi

'Gak papa, aku baik. Kamu fokus sama kuliah kamu. Ada Jessica yang jagain aku dan Tante Ira'

"Jes, makasih ya udah jagain Aqila. Gua gak tau kalau lu gak bisa jagain Aqila , tante Ira bakal se-repot apa" kata Helfi

"Itu kewajiban gua sebagai sahabat"

***

HEART BEATINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang