- L A S T -

42 7 0
                                    

"Jes ? Gua bingung" kata Raihan

Mereka berdua sedang berada di taman dekat rumah Aqila karena di perintah oleh tantenya untuk membeli bubur.

"Kenapa ?"

"Ini gua udah beli cincin buat calon istri gua. Tapi takut gak muat" katanya

"Lah ? Emang lu gak bisa ngira-ngira ?" tanya Jessica

"Eumm... Se- lu lah badannya. Mungkin better dari pada lu tapinya"

"Hemm... Iyaiya. Coba sini gua pake, gua coba" ujar Jessica

Raihan memasukkan cincinnya ke jari Jessica.

"Muat, berarti muat" saut Jessica yang berniat melepas cincin

"Gak usah dilepas" kata Raihan

Jessica bingung

"Cewek itu lu, yang mau gua nikahin itu lu. Gak mungkin gua masih mendekatkan diri sama lu kalau gua gak ada tujuan" kata Raihan

"Ini bukan karena takut di bilang PHP lagi kan ?"

"Nggak, gua udah janji sama diri gua sendiri kan"

"Will u marry me?" tanya Raihan

"Yes, i will"

Keduanya tertawa sambil menatap mata.

"Eh, ulang ah. Harusnya bilang will u marry me nya belum masang cincin" protes Jessica

"Oh iya, pas bilang i will baru ya"

"Iyaaa"

"Yaudah ulang" ucap Raihan

Cincin di jari manis Jessica di lepas terlebih dahulu lalu di pegang oleh Raihan.

"Jessica, setelah aku berjanji pada diri sendiri dan berniat untuk melamar kamu. Berniat untuk menjadi imam kamu, menggenggam tangan mu saat situasi apapun. Membangun rumah tangga bersama dan menjadi teman hidup mu kelak. Apa kamu mau menjadi Istri aku ?"

"Iya, aku mau"

Raihan kembali memasang cincinnya dan Jessica langsung memeluk Raihan.

***

Helfi di Indonesia hanya 2 minggu karena setelah itu ia akan graduation di kampusnya.

Bagaimanapun caranya, kekasih Helfi harus ikut dengannya. Fikir Helfi seperti itu.

Dan. Dengan hati yang serius , tekad yang bulat dan niat yang melebihi apapun.

Hal yang Helfi pelajari di Beijing selain materi kuliah, tapi bacaan shalat padahal ia bukan agama Islam.

Sekarang, Helfi mendatangi seorang ustad di masjid besar dan memuslimkan dirinya agar menjadi satu agama dengan Aqila.

"ASYHADU ALLAAA ILAAHA ILLALLAAH" Kata pak ustad yang di ucap ulang oleh Helfi

"WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAR RASULULLAH"

Tak lupa arti dan doa.

Sungguh luar biasa.

Setelah selesai, Helfi berdiam di masjid tidak lama . Lalu menuju rumah Aqila.

Kebetulan, saat sampai rumah Aqila sudah adzan Dzuhur. Raihan dan Jessica juga ada di rumah Aqila.

"Assalamualaikum" kata Helfi sudah memakai peci

Ketiga nya kaget serentak.

"Kita shalat dzuhur berjamaah dulu yuk" ajak nya

Raihan, Aqila dan Jessica membuka mulut tak percaya. Fikirnya kuping yang salah dengar atau memang seperti itu adanya.

"Hayu, gak baik bukan melalaikan waktu shalat ?"

Mereka masih diam.

"Nanti di ceritain deh, sekarang kita berjamaah"

Jessica dan Raihan langsung bergerak, Aqila bergerak dengan lambat. Maklum, gak sehat seperti yang lainnya.

Raihan yang menjadi Imam lalu Helfi yang komat.

***

Tante Ira masuk kedalam kamar untuk memberikan Aqila makan dan cemilan kecil untuk temannya.

Tapi, Tante Ira ditahan oleh Helfi untuk duduk di kursi yang ada.

"Alhamdulillah, jadi sekarang saya disini ingin bicara. Selain alasan saya yang memang ingin banyak mengetahui hal-hal lain tentang Islam karena ketertarikan sendiri, saya juga disini ingin membawa Aqila ke jenjang yang lebih serius. Saya ingin tua bersama Aqila, yang merawat Aqila dan menjadi orang pertama yang di tatapnya saat bangun tidur. Oleh karena itu, Tante Ira sebagai wali Aqila, apa boleh saya menjadikan ponakan tante ini Istri saya ?" tanya nya

"Kamu tanya langsung saja ke Aqila" saut Tante Ira sambil tersenyum

Aqila tersenyum senang, bahagia, haru, tak menyangka. Lalu ia menganggukkan kepala.

Jessica dan Raihan turut gembira melihat Aqila yang bisa senyum setulus itu lagi setelah sekian lama.

"Kalau gitu, sekarang juga kita KUA" ajak Helfi

Semuanya kaget, tak percaya. Secepat itu ?

"Ayo, boleh kan Tan ?" tanya nya lagi pada Tante Ira

"Bolehh"

Aqila dan Jessica berpelukan seperti Dipsi dan Lala.

***

"Saya terima nikah dan kawinnya Aqila Anastasya binti Adi Slamet Permana dengan mas kawin dibayar tunai" ucap Helfi

"Saahhhhh !!!"

Setelah resmi menikah, Aqila ikut Helfi ke Beijing dan tinggal disana. Ternyata, Paman Helfi beragama Islam dan mempunyai optik terapi islami yang katanya bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit.

Alhamdulillah, setelah sering terapi disana, Aqila bisa bicara sedikit demi sedikit dan mereka mempunyai hobby baru, yaitu travelling ke berbagai negara.

***

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 11, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HEART BEATINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang