Prolog

145 18 6
                                    

Siapa yang tidak menginginkan cowok ganteng, tajir, populer, baik, pokoknya idaman cewek.

Namun, beda halnya dengan Reina Sastria beranggapan cowok itu hanya mampu membuat sakit hati. Setiap hari Reina selalu menyibukkan diri untuk belajar, belajar, dan belajar.

Jadi tidak aneh lagi jika Reina dapat julukan "Kutu buku".
Mentari pagi hadir berselimut kabut awan terlihat gelap disertai petir percikan air mengalir jatuh ke bumi membasahi lingkungan Sekolah.
Saat Reina duduk bersama Putri terlihat asyik berbincang-bincang penuh canda tawa terlihat keakraban terjalin begitu erat sepasang sahabat.
"Rein, tau nggk hari ini akan ada cowok pindahan dari Surabaya" ujar Putri penuh semangat.
"Nggk" ujar Rein singkat.
"Rein, Putri mau kasih saran nih" ujar Putri tiba-tiba raut wajah serius.
"Iya, apa Put?" ujar Reina penasaran.
"Rein, menurut Putri lebih baik Reina move on dari Rifki" ujar Putri.
"Iya, Rein sudah move on dari Rifki" ujar Rein.
"Serius niih" ujar Putri penasaran.
"Iya, serius" ujar Reina.
"Katanya sudah move on tapi, kenapa masih belum bisa buka hati untuk cowok lain masih punya anggapan cowok itu hanya bisa membuat sakit hati" ujar Putri gereget.
"Reina, membutuhkan waktu cukup lama untuk melupakan Rifki dan merubah anggapan itu" ujar Reina sambil memeluk erat sahabatnya hingga tidak terasa menitikan percikan air mata.
"Maaf ya Rein, Putri nggk ada maksud untuk mengingatkan masa itu" ujar Putri dihiasi rasa bersalah.
"Iya, nggk apa-apa Reina paham betul maksud Putri" ujar Reina sambil mencoba tersenyum disaat hati terasa pilu.

#Sekian, lanjut nanti ya ceritanya
Penasaran jangan lupa pantau terus kelanjutan ceritanya.
#Jangan lupa
Follow wp : Mela_official

Sun FlowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang