Setia, kata yang mudah dikatakan namun begitu sulit saat berada pada titik tertentu. Kesabaran yang mendampingi kesetiaan dalam menantikan kekasih hati.
Tidak sedikit yang dapat bertahan dalam jalinan cinta sebab tidak tertanam kesetiaan dalam hati.
Menanti sungguh melelahkan tapi, akan ada kebahagiaan pada akhir penantian. Tetaplah bersabar ini hanya perihal waktu saja. Rasa sedih hanya sementara sebab kesedihan sejatinya ada kebahagiaan yang telah menanti.
Air mata yang menemani dalam masa penantian akan berakhir dimana waktu kebahagiaan telah tiba.
Di depan balkon rumah terlihat Reina yang asyik menulis naskah di note book kesayangannya. Tidak terasa air mata terjatuh setiap kali menuliskan untaian aksara indah tentangnya siapa lagi kekasih hati yang saat ini berjauhan dengannya.
Rasa tangis pilu mampu menyesakkan dada seolah hati tidak henti menyebut namanya. Kata rindu setia menemani kesunyian hati.
Tanpa disadari Ibu melihat buah hatinya menangis tanpa henti. Sebelum melihat hati nurani begitu Ibu dan anak begitu kuat.
Hati Ibu mampu merasakan tangis pilu yang menghampiri buah hati. Ibu segera mendekati dan memeluk hangat anak gadisnya yang tidak lain putri kecil yang begitu disayangi.
"Reina, tanpa kau mengatakan Ibu mampu merasakan" Ibu mencoba mengatakan.
"Ibu...." jawab Reina sekaan tangisan tidak mampu terelakan lagi hingga memeluk erat Ibu.
"Sayang, kau pasti lagi merindukan Rico" Ibu sudah tahu arti air mata yang menetes membasahi wajah sang buah hati.
"Iya, aku benar-benar rindu seakan hati ini sudah tidak mampu menahan rindu ini. Berapa lama lagi Reina harus menanti Rico?" Reina mencurahkan segala yang berada dalam benak pikiran.
"Ibu paham, tapi kau harus tetap bersabar menanti, sudah sekarang perbanyak do'a untuk Rico sebab Ibu merasakan penantian yang sama saat dahulu menjalin kisah bersama Ayahmu.
"Ibu, aku sudah tidak tahu lagi rindu ini sungguh berbeda seakan aku ingin pergi menemuinya" Reina sudah berada pada titik lelah dalam masa penantian dan memoriku dipenuhi tentang Rico.
"Itu pertanda Rico merindukanmu dan cintamu juga begitu tulus" jawab Ibu mencoba menasihati anak gadisnya.
"Iya, baiklah jika Ibu yang meminta aku akan menuruti" jawab Reina.
"Terima kasih Ibu, tetap menemani dan memahami aku dan aku selalu menemukan ketenangan saat berada didekatmu.
"Iya, sama-sama Sayang Ibu" terlihat senyum manis pada buah hatinya.
Kata Rindu
Tatkala rindu hadir menyelimuti kalbu seakan atmaku semakin rapuh. Dada terasa kelu, tangis tak mampu tertahan lagi. Kata rindu yang saat ini menemani seakan tak mampu pergi.
Tuan, berapa lama waktu aku untuk menanti?
Berapa banyak air mata yang harus menetes membasahi wajahku?
Aku tahu, saat ini kita terpisah jarak dan waktu yang mampu memberikan sekat antara kita.
Aku sudah tak mampu lagi agar hati dan logika berjalan beriringan sebab hati dan logika begitu bertolak belakang seakan sulit aku kendalikan.
Tuan, aku disini tetap menanti hadirmu tanpa harus pergi, hati ini tetap untuk satu cinta dan satu nama yang terukir indah dalam kalbu. Nama yang mampu menggetarkan hati ketika aku berada didekatmu.Dari aku yang menanti hadirmu
Salam rindu,
ReinaApakah Reina akan tetap berjuang dalam penantian?
Wait the next story
KAMU SEDANG MEMBACA
Sun Flower
RomancePerjalanan kisah cinta tidak akan pernah ada yang tahu akan menjadi indah atau rasa luka yang mampu dirasakan. Bersabar dalam penantian jalan terbaik bagi Reina yang sangat menginginkan kisah indah bersama seseorang yang menjadi tambatan hati. Keti...