Chapter 16

1K 41 9
                                    

Di tempat lain, ada satu tim dari Konoha yang sedang dalam perjalanan pulang dari sebuah misi.
"Akh, cuaca macam apa ini! panas sekali", keluh Udon.
"Udon diamlah kau berisik sekali", kata salah satu rekan setimnya.
"Apakah kau tidak berpikir Konohamaru? Di hutan yang rindang banyak pepohonan dan teduh seperti ini, masih juga panas. Coba kau bayangkan bagaimana panasnya di Suna, pasti Kazekage sudah mengamuk dan merobek bajunya karena kepanasan".
"Konohamaru, Udon diamlah. Melihat tingkah kalian saja sudah membuatku kegerahan", kata satu - satunya perempuan di tim itu.

Kemudian, mereka mendengar sebuah percakapan.
"Naru, Dei diamlah. Aku melihat rambut kalian saja sudah membuatku kepanasan. Apalagi ditambah dengan tingkah kalian berdua, membuatku tambah gerah melihatnya".
"ITACHI TANGKAP TOBI".
"Tiidaaak…., biarkan aku pergi, aku sudah tidak tahan dengan suhu ini".
"Tidak bisa, kau curang".
"Kau harus ikut menderita kepanasan bersama kami".

"Eerr..er.. senpai, kenapa kita tidak pulang kemarkas dengan teleportasi Tobi-nii saja?".
"Benar juga, tumben otak mu jalan Naru".
"Itu pujian atau hinaan Itachi-nii".
"Tobi gunakan teleportasi mu sekarang, dan kita bertiga harus ikut".
"Tidak mau, aku ingin melihat kalian menderita".

"Suara apa itu, Ebisu-sensei?", tanya Udon.
"Aku tak tahu. Sepertinya ada perdebatan. Hei, di sana ada sungai sebaiknya kita beristirahat dulu", kata Ebisu menunjuk sungai yang dilengkapi dengan air terjun di sana.

"Sebaiknya kita sembunyikan cakra kita, insting ku mengatakan bahwa disana ada orang selain kita", kata Konohamaru, mereka akhirnya berjalan mendekati sungai itu dan berhenti kira-kira 10 meter dari lokasi sungai, merekapun melihat 4 orang berada disana dengan telanjang dada, dari kejauhan mereka tidak bisa melihat wajah orang-orang itu, hanya bisa melihat rambutnya saja, 1 orang berambut pirang panjang, 1 orang berambut jingga pendek karena basah terkena air dan 2 orang lagi berambut hitam yang satu berambut panjang dikuncir yang satunya lagi berambut pendek.

"Siapa saja mereka?", tanya Konohamaru.
"Akatsuki". Ebisu memperhatikan para Akatsuki yang sedang mandi di sungai.

"Itachi, apa kau merasakannya?", tanya  Deidara curiga.
"Ya, sepertinya ada yang memperhatikan kita".
"Apa perlu kita serang?".
"Tidak, jika mereka yang menyerang kita terlebih dahulu, baru kita serang", kata Itachi tegas

"Padahal aku ingin menggunakan karya seni terbaruku" ,ujar Deidara kecewa.
"Dei, kau hanya perlu mengikuti alur cerita ini. Jangan terlalu terburu-buru karena ini akan sangat menarik", kata Tobi menyeringai dibalik topeng nya seakan ia sangat mengetahui apa yang akan terjadi selanjutnya.

"Ahh.. segarnya, ini adalah surganya dunia". Naruto berdiri dibawah air terjun, menikmati segarnya air yang jatuh dipermukaan tubuhnya pada ketinggian 15 meter dan itu sekaligus menjadi pijatan pada otot-otot Naruto yang sangat pegal sehabis melakukan misinya bersama anggota Akatsuki lainnya. Setelah mandi di sungai dan memakai seragam kembali, mereka dihadang.

"Apa mau kalian? Kami sedang tidak ingin bertarung", kata Naruto bosan.
"Siapa kalian?", tanya Ebisu dengan nada memerintah.
"Apa perlu kami jawab?". Akatsuki memasang kuda - kuda bertarung.

Salah satu membuka topinya, menampilkan sosok berambut pirang panjang, bermata biru, dan memakai hitai-ate Iwagakure yang dicoret.

Salah satu membuka topinya, menampilkan sosok berambut pirang panjang, bermata biru, dan memakai hitai-ate Iwagakure yang dicoret

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Paper Angel and The Peacock EmperorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang