Bab 18

2.7K 154 25
                                    

Semua yang hidup pasti akan tiada,didunia tidak ada yang abadi,semua sama akan kembali kepada-Nya..

**MaharaniAyuW**

****

Tak dapat dipungkiri kematian Aisyah meninggalkan duka yang amat dalam bagi semua.Terlebih lagi Yusuf,pria itu enggan keluar kamar semenjak Aisyah dibawa pulang.Ya,Aisyah sudah dibawa pulang,keluarga akan segera memakamkannya.Sudah beberapa kali umi yusuf mengetuk pintu kamar yang terkunci.Nihil,tak ada sahutan dari sang empunya.

"Yusuf,sayang buka pintunya nak umi mau bicara," ucap umi Fatimah dengan sedikit berteriak.

Dengan berat hati yusuf beranjak dari lantai yang dingin.Ia melangkahkan kakinya dengan malas.Membuka pintu yang tadinya sudah ia buka kuncinya.Umi pun segera masuk setelah melihat pintu terbuka.

"Ada apa mi." tanya yusuf.

"Umi mau bicara sama kamu" ujar umi fatimah seraya menarik tangan yusuf.Umi mendudukkan diri diranjang diikuti yusuf.

"Kamu nggak mau ikut memakamkan Aisyah,kamu tidak mau melihat Aisyah untuk yang terakhir kalinya,ingat yusuf didunia ini tidak ada yang abadi semua pasti akan kembali kepada-Nya,kita sebagai hambanya hanya bisa memantaskan diri dan bersiap kapan ajal akan menjemput kita" lanjut umi dengan hati-hati.

Yusuf mulai berfikir sesedih mungkin ia masih mempunyai tanggung jawab.Ia masih ingat sebelum kejadian ini,Aisyah pernah berpesan jika ia harus menjaga dan mendidik buah hati mereka.Yuska dan yusfa,ya mereka sudah menjadi tanggung jawabnya.Ia harus berperan sebagai ayah juga bunda bagi yuska dan yusfa.

"Mari mi.." umi yang mengetahui itu,langsung menganggukkan kepala.

Mereka pun berjalan dengan pasti,bayangan Aisyah mulai menghinggapi relung hati dan pikiran yusuf.

Tesstt

Air mata yusuf menetes dengan sombongnya.Betapa hancurnya ia saat melihat keranda yang digunakan untuk jenazah Aisyah mulai diangkat.Seketika yusuf berlari ke arah kerumunan orang terutama para lelaki yang mengangkat keranda Aisyah.

"Berhernti sebentar.."

"Kenapa yusuf??" tanya abi dahlan yang juga ikut mengangkat keranda Aisyah.

"Yusuf ingin ikut mengangkat keranda Aisyah,ijinkan yusuf yang memakamkan Aisyah" ujar yusuf dengan derai air mata.

Semua tertegun mendengar tutur kata yusuf.4 orang dibutuhkan untuk mengangkat keranda.Kebetulan ada tetangga yang ikut,yusuf pun menggantikan orang itu.Lengkap sudah,abi fatur yang mengagkat keranda depan sebelah kiri,yusuf depan sebelah kanan,Dzul dan abi dahlan sisanya.

Mereka pun melangkahkan kaki menuju pemakaman yang letaknya memang tidak jauh dari pesantren.Ya,Aisyah akan dimakamkan ditanah kelahirannya.Lantunan demi lantunan kata Lailahailaallah bersahutan.Didalam hati yusuf berkata..

Wahai bidadari surgaku..
ijinkan aku mengantarmu ke peristirahatan terakhirmu..
Wahai istriku..
doaku akan selalu bersamamu..
Duhai kekasih hatiku..
tenanglah disisi-Nya
doakan selalu suamimu juga anak-anakmu disana..
Salamku untukmu duhai bidadariku terima kasih sudah memberikan apa yang kamu punya,memberikan anak-anak yang sholeh dan sholeha.Semoga kamu tenang disana tidak merasakan sakit lagi..

Cinta Berlandaskan AgamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang