Bab 21

2.5K 126 10
                                    

Cukup sekali aku merasakan sakit,tidak untuk yang kedua kalinya..

**Nur yasmin**

****

Disebuah rumah bernuansa putih biru,juga interior rumah yang sangat cantik.Duduklah seorang wanita disebuah sofa ruang tamu.Wanita itu merupakan yasmin,ia tengah menunggu sang empunya rumah yang sedang membuatkan minum.Ia begitu takjub dengan interior rumah yusuf.

Suara langkah kaki yang mendekat,membuyarkan kekaguman yasmin akan rumah yusuf.Langkah kaki yusuf mulai mendekat,dengan membawa dua cangkir teh diatas nampan.Namun ada satu benda yang yusuf bawa,sebuah amplop putih.

"Silahkan diminum dulu yas," ujar yusuf setelah meletakkan minuman di meja.Yusuf duduk tidak jauh dari yasmin hanya sudut kedua kursi yang membedakan.

Yasmin meminum teh yang di bawakan yusuf.Ia menyukai aroma teh yang dibuat yusuf.Ini pertama kali ia melangkahkan kaki dirumah yusuf dan juga baru pertama kali meminum teh buatan yusuf.

"Ya Rabb..hilangkanlah perasaan ini,jangan sampai hamba terjerumus ke dalam lubang setan lagi.Sesungguhnya hamba hanyalah manusia biasa yang tak luput dari segala dosa-dosa yang hamba perbuat.." batin yasmin menjerit.

Yasmin teradar dari lamunannya,karena yusuf yang memanggilnya beberapa kali.

"Hei..ada apa,apa ada yang terjadi," tanya yusuf dengan raut wajah yang menampakkan rasa kekhawatiran.

"Ahh tidak ada mas..ehh mas mau bilang apa emangnya tadi." Bukannya menjawab yasmin malah balik bertanya.

"Ohh,itu aku mau kasih kamu ini," ujar yusuf seraya menyodorkan amplop berwarna putih.

Yasmim mulai bertanya-tanya,isi dari amplop tersebut.

"I..ini apa mas." Tiba-tiba yasmin gugup saat berbicara.

"Buka saja,nanti kamu akan tau sendiri.." Yusuf dengan santainya berbicara,sedang yasmin tengah gugup setengah mati.Karena ia tidak tahu menahu tentang apa isi dari amplop tersebut.

Dengan satu tarikan nafas,yasmin mulai membuka amplop putih tersebut dengan perlahan.Sebuah kertas putih terlipat rapi didalamnya.Yasmin mulai menarik kertas tersebut dari dalam amplop.Perlahan tapi pasti kertas tersebut dibuka yasmin.

Dibacanya isi surat tersebut dengan detail.

Assalamualaikum warahmatuallahi wabarakatuh..

Dariku untukmu yasmin..
Sebuah permintaan maaf untuk awal dari surat yang kutulis untukmu yasmin.Maafkan aku yang sudah menjadi penghalang antara kamu dan mas yusuf.Maafkan aku yang telah menjadi benalu di hidupmu.Beribu maaf kuucapkan untuk semua.Sungguh aku tidak tahu menahu tentang perasaanmu kepada mas yusuf.Maka dari itu untuk menebus semua rasa penyesalan dan juga permintaan maafku kepadamu.Aku memintamu untuk menikah dengan mas yusuf.Tolong menikahlah dengan mas yusuf,jaga putra putriku dengan baik.Sebagaimana kamu menjaga anak kandungmu.Aku tau umurku tidak akan panjang lagi.Maka dari itu aku menulis surat ini.Ini permintaan terakhirku untukmu yasmin.Menikahlah dengan mas yusuf dan rawat yuska juga yusfa.

Salamku untukmu yasmin
Aisyah

Air mata yasmin mengalir dengan derasnya semenjak membaca awal surat ini.Dengan lihai tangganya mulai melipat surat tersebut.Pandangan yasmin tertuju pada yusuf.Seolah tau akan tatapan yasmin,yusuf mulai menjelaskan semua.

Dengan satu tarikan nafas,yusuf memulai pembicaraannya."Awalnya aku tidak tau tentang surat yang ditulis oleh mendiang Aisyah.Aku mengetahui itu semua pada saat hari dimana Aisyah akan dimakamkan.Dina,sahabat dari Aisyah yang memberikan surat itu kepadaku.Ia menceritakan dimana awal Aisyah memiliki penyakit tersebut.Hingga ia harus pergi meninggalkanku."

Cinta Berlandaskan AgamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang