1 || Seesaw ( Lengkap )

Prolog

Aku harus mengakhiri permainan jungkat-jungkit yang membosankan ini, meskipun aku tidak bisa.

-Seesaw-

"Kita putus ya...Lagi pula nggak ada lagi yang bisa dipertahanin dari hubungan ini."

Aku Aira gadis berusia 18 tahun mencoba mengeluarkan semua perasaan yang aku punya di depan lelaki yang sangat aku cintai.

"Ngaco kamu Ra, nggak bias!" Dia menahanku dengan amarah yang belum turun, terus menggenggam tanganku seakan tidak ingin melepaskanku yang kini ada di hadapannya.

"Kamu yang ngaco, buat apa dipertahanin? Aku nggak mau baca buku yang sama, karena aku tau endingnya gimana."

"Please Ra, selesain masalahnya, bukan hubungannya."

"Aku nggak bisa Do, selesain aja hubungannya."

"Kamu bicara apa sih Ra?"

"Aku mau kita akhiri Do, kamu ngerti kan?"

Lagi dan lagi lelaki yang aku panggil Do itu menggeleng. Aku tidak tahu bagaimana perasaannya sekarang, yang jelas aku sangat mengerti perasaan sakit yang sama-sama kita rasakan.

"Aku nggak mau Ra, aku nggak bisa."

"Terserah, kita putus!"

Aku pergi begitu saja dari hadapan lelaki berkali-kali berusaha menahan kepergianku. Walaupun aku tidak dapat menjelaskan alasan kita berpisah, tapi aku yakin ini jalan yang terbaik.

"Aira!!"

Masa bodo dengan teriakan Aldo di belakangku. Aku memilih untuk menjauh. Mempercepat langkahku sampai ke rumah yang tidak jauh dari tempat pertemuan. Dengan hati hancur aku memasuki rumah dan berlari menuju kamar yang berada di lantai dua.

Siapa yang siap akan perpisahan? Bohong jika aku bilang tidak sakit karena memutuskan hubungan ini. Namun, dibanding mempertahankan, aku sudah menyerah dan ingin melepaskan. Ada banyak hal yang terjadi pada hubunganku dan Aldo, kekasihku selama satu tahun. Bukan hanya satu, tapi banyak hingga tidak ada pilihan selain kata SELESAI.

-Seesaw-