Part 1

326 36 0
                                    

Di awal semua terasa menyenangkan. Kita asik tertawa mengikuti ritme jungkat-jungkit yang naik turun.

-Seesaw-

Benar kata orang, pendekatan adalah hal yang indah. Sampai dimana kita saling menyuarakan isi hati dan menjadi sepasang kekasih. Bahagia selamanya? Terdengar bullshit. kenyataannya memang seperti itu.

Aku kira, berpacaran seindah masa pendekatan. Aku kira, berpacaran tidak ada kerikil seperti pendekatan. Namun aku salah, semua ada sandungnya. Sandung pahit karena aku tidak berhasil merubahnya menjadi manis.

Pertemuanku dengan Aldo berawal di gerbang sekolah. Kita sama-sama telat saat itu. Aku kira Aldo kakak kelas karena tingginya yang bisa di bilang tinggi. Hm? Aku sebahunya atau memang aku saja yang kecil? Entahlah. Namun dugaanku salah, kita seangkatan, beda jurusan.

"Anak Ipa?"

Aku terdiam ketika Aldo kala itu menghampiriku dan menanyakan diriku yang sedang berdiri di depan gerbang. Yang aku tahu selama ini dia cuek dan masa bodo dengan orang lain, tapi mengapa sekarang dia seperti ingin mengajakku berkenalan?

Jika saat pertemuan itu aku ditanya, apa aku mengenal dia? Aku akan menjawab iya, siapa yang tidak kenal dengannya? Lelaki tampan seantero sekolah. Bohong jika aku mengatakan aku tidak mengenalnya.

"Iya kenapa?"

"Boleh minta id linenya?"

"Buat?"

"Mengenal lebih dekat."

Aldo, lelaki yang to the poin dengan apa yang dia mau. Itu yang membuat aku langsung tanpa sengaja memberikan id lineku kepadanya tanpa berpikir panjang. Terlihat sekali aku yang sangat polos, atau? Aku yang sangat tertarik kepadanya.

Setelah kejadian itu, aku dan Aldo semakin dekat. Setiap malam kita chatingan dan kadang video call atau teleponan. Selalu Aldo yang mulai walau kadang aku. Dia sangat membuatku nyaman dan bahagia.

Namun semua berbeda ketika kami berada pada status yang jelas, Aldo jarang mengabari, dia akan bilang jika dia ada di suatu tempat. Aku mewajarkan itu karena aku tahu, hidupnya bukan hanya untukku jadi aku mencoba untuk memahaminya.

Hingga aku merasa aku sudah terbiasa ada atau tanpa adanya dia.

Bersambung...

Seesaw

1 || Seesaw ( Lengkap )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang