Part 9

206 20 0
                                    

Dari awal ini memang salah dan kita mengakhiri ini dengan menyertakan kehadiran orang lain. Jungkat-jungkit cinta ini h arus dihentika sebelum akhirnya menyakiti satu sama lain.

-Seesaw-

"Apa yang kamu pikirin lagi? Buat jawab itu bukannya mudah."

Aku menatap Aldo dengan mantap, tidak ada keraguan dalam diriku sama sekali. Aku ingin segera mengakhiri hubungan yang tidak ada cinta di dalamnya.

"Ra, kamu kenapa sih? Selalu ini yang kamu bahas? Kamu nggak nyaman sama kehadiran Kania? Kamu risih?"

"Bukan itu yang aku tanyakan Do, tapi kamu pilih Aku atau Kania?"

"Atas dasar apa aku memilih?"

"Atas dasar cinta."

"Ra, aku mencintai kamu-"

"Dan Kania hanya sahabat? Do. Aku lebih tau. Kalian lebih dari sekedar sahabat. Kamu cinta sama dia kan Do?"

"Kamu gila, Aira."

"Apa yang gila? Buktinya kamu rela meninggalkan aku demi dia, iyakan?"

Aku luapkan emosiku yang tertahan, aku tahu ini tidak baik untukku. Tapi aku tidak bisa lagi menahannya untuk waktu yang lebih lama lagi.

"Aira."

"Dari cara kamu menatapnya, aku tahu jika itu cinta Do. Di dunia ini, perempuan dan lelaki nggak bisa saling bersahabat Do, pasti ada cinta di dalamnya-."

"Termasuk kamu dan Bian?"

Aku terdiam, kini semuanya sudah jelas. Kita saling mencintai orang lain. Lalu apa arti hubungan kita selama ini?.

"Iya."

Aku menatap Aldo yang kini menatapku dengan tatapan tajam dan dalam. Aku takut.

"Aku tau Ra, bukan Kania alasan kamu seperti ini. Tapi Bian."

Apakah iya? Apakah Bian yang membuatku seperti ini, bukankah rasa cemburuku karena aku mencintai Aldo.

"Apakah secepat itu perasaanmu kembali kepada Bian?"

Itu pertanyaan yang sulit untukku. Aku hanya bisa diam mendengar semua tuntunan balik darinya untukku.

Apa iya, secepat itu perasaanku kembali kepada Bian, memang setelah Bian pergi aku mulai melupakannya. Apalagi kehadiran Aldo, itu membuat semuanya berubah. Namun apakah jika Bian kembali maka perasaaan itu kembali untuknya? Tidak. Aku hanya mencintai Aldo saat ini.

"Aku nggak cinta sama Bian."

"Lalu? Kamu pikir aku mencintai Kania?"

Kamu bohong, jangan membuatku bahagia karena kebohongan, aku benci itu.

"Iya kamu mencintai Kania, sangat. Bahkan melebihi aku. Dia spesialkan untuk kamu, sedangkan aku cuma hadir sebagai penghalang buat hubungan kalian berdua."

"Kamu salah Ra."

"Meninggalkan aku di saat kencan, membatalkan waktu buat kita bedua, meninggalkan aku di halte sendirian, meninggalkan aku ketika aku butuh, pelukan di hari ulang tahun, kecupan di dahi, banyak hal menunjukan aku bukan siapa-siapa kamu Do!"

"Aku bagai orang bodoh yang dengan jelas mencintai milik orang lain, memang nggak secara status kamu dan Kania resmi, tapi perilaku kalian bikin orang lain beranggapan akulah yang orang ketiga di sini!"

"Hentikan, aku mohon Do, jangan di paksa. Kita akan saling terluka."

Bersambung...

Seesaw

1 || Seesaw ( Lengkap )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang