🌻 Ketiga 🌻

376 78 20
                                    

🎵 Ariana Grande : Problem

Silakan Vote dan Komen jika Anda telah membaca cerita ini, terima kasih
🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Sana menoleh ke kanan dan ke kiri mengawasi lingkungan sekitarnya yang tampak ramai terkendali. Di kejauhan terlihat Sehun sedang mengantri membeli tiket film yang akan mereka tonton. Sehun benar benar menepati janiinya setelah ia menemani Sana membeli sepatu.

Sana diam dengan tangan kanan memegang sekantong popcorn berukuran besar serta tangan kirinya yang memegang dua minuman, miliknya dan Sehun. Sana masih setiap menunggu kedatangan Sehun meskipun matanya harus mengambil objek orang pacaran beberapa kali. Sana tetap tidak peduli. Toh dia datang bersama Sehun jadi ia tidak terlalu menyedihkan. Terlebih lagi sahabatnya itu memiliki ketampanan paripurna. Bahkan tidak jarang Sana mendengar beberapa perempuan yang melewati dirinya tengah membicarakan Sehun. Tapi lagi lagi Sana tidak peduli. Ia akan peduli jika saja ada yang berani mendekati Sehun.

Tidak berapa lama tiba tiba Sana merasa pundaknya di tepuk. Sana reflek menoleh dan menemukan sesosok laki laki asing tengah berdiri menjulang di sampingnya. Sana memperhatikan tampilan laki laki itu dari ujung kaki sampai ke ujung kepala. Hatinya lantas bergeming kata tampan. Tapi Sana tetap menaruh waspada padanya.

"Maaf boleh kenalan?" Sana semakin waspada ketika laki laki itu mengulurkan tangannya, mengajak Sana bersalaman. Tapi Sana hanya memperhatikan tangan laki laki itu. Kali ini hatinya mengucapkan kata aneh.

"Maaf" Sana segera berpaling. Ia memcari sosok Sehun yang ternyata telah hilang dari antrian loket. Sana semakin gelisah. Laki laki itu tidak menyerah. Ia terus mengikuti Sana dari balik punggungnya.

"Please... Aku suka sama Kamu. Kamu cantik. Pokoknya Kamu tipe Aku banget. Boleh kan kenalan?" Sana mengerutkan dahinya. Ia sudah benar benar kesal dengan laki laki di sampingnya itu. Hampir saja Sana akan memanggil security hingga akhirnya Sehun datang.

"Hun..." Sana menghampiri Sehun diikuti laki laki itu yang kini menoleh memandangi Sehun. Sehun meraih kantong popcorn dari tangan Sana yang malah merangkul lengannya.

"Kenapa?" Tanya Sehun pada Sana dan beralih melihat ke arah laki laki asing itu.

"Ayo jalan" ajak Sana. Tapi suara laki laki itu kembali menghentikan langkah Sana dan Sehun.

"Please... kasih tau Aku nama Kamu. Aku beneran mau kenalan sama Kamu" Sana menoleh pada Sehun, memohon agar pada sahabatnya itu untuk tidak menghiraukan laki laki itu.

"Maaf ya Mas, Anda sudah membuat dia gak nyaman. Kalau Mas ngerti tolong pergi. Sebelum Saya manggil keamanan" wajah laki laki itu tampak kecewa dan akhirnya memilih pergi dari hadapan Sana serta Sehun.

"Emang dia mau ngapain sih? Kok sampe ngajak kenalan segala?" Tanya Sehun di sela sela menunggu pintu theater terbuka.

"Gak tau. Katanya suka" jawab Sana sekenanya.

"Oh" Sana sedikit kecewa mendengar jawaban tidak antusias dari sahabatnya.

"Kamu gak ngerasa gimana gitu Hun?" Sehun mengerutkan dahi, tidak mengerti maksud Sana.

"Ngapain? Kan kita cuma temen. Kalo ada yang suka Kamu malah bagus dong. Setidaknya jelas kalo Kamu masih laku di kalangan cowok" dengan cepat tangan Sana melesat menjitak kepala Sehun.

"Sakit San" keluh Sehun seraya mengelus kepalanya.

"Bodo amat" ucap Sana sewot dan memilih pergi meninggalkan Sehun untuk masuk ke dalam theater yang telah terbuka.

***

Aku turun dari mobil milik Sehun diikuti si pemiliknya. Tapi belum sempat aku melangkah, aku lihat beberapa perempuan heboh dengan tatapan yang fokus pada satu smartphone. Aku cuma bingung karena gak sedikit yang ngelakuin hal itu. Aku memilih pergi mengikuti Sehun yang sudah menungguku di samping mobil.

FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang