Penjelasan sang penyelamat

199 28 8
                                    

Keadaan sangat hening, semenjak kejadian tabrakan itu tidak ada yang bicara seorangpun. Bahkan teman-teman Thomas yang receh sekalipun, ga tahan sama keadaan yang seperti ini, Thomas pun memberanikan diri buat nanya ke penyelamat wanita yang ada di seberangnya

"apa yang terjadi?" tanya anak itu

"ceritanya panjang"

"yee, dongeng pengantar tidurr.." kata Teresa sambil senyum-senyum horror

"bodo amat" komentar Thomas

"gak jadi cerita, males gue" bales penyelamat wanita

"dih, songong amat gak mo bagi cerita.. pelit dasar" kata Thomas

"udah udah stop, tolong beritahu kami" kata Teresa, kembali ke dirinya yang rada normal

"semua bermula dari ledakan energi matahari" kata si penyelamat wanita. "ledakan energi matahari gak bisa diperkirakan sebelumnya, sangat besar, lidah apinya semakin tinggi setiap waktu dan itu terpantau hanya beberapa menit sebelum panasnya menyapu bumi. Pertama, satelit-satelit kita habis terbakar dan ribuan satelit lainnya mati seketika, jutaan lainnya menyusul dalam beberapa hari, dan tak terhitung lagi daratan yang menjadi gurun mati. Lalu muncullah penyakit itu"

"kok pusing ya?" bisik Thomas ke Teresa

"gak seru dongengnya, jadi gak mau tidur" bales Teresa, bisik-bisik juga

"kebanyakan ceritanya, aku males"

"kenapa kita bisik-bisik?"

"ga tau"

"elu yang bisik-bisik duluan tau" kata Teresa

"sutt..udah lanjut lagi"

"saat ekosistem rusak, mustahil mengendalikan penyakit itu—bahkan meskipun hanya membentenginya di Amerika Selatan. Hutan belantara musnah, tapi serangga-serangga tidak. Orang-orang menyebutnya flare, ini penyakit yang sangat mengerikan. Hanya orang-orang terkaya yang bisa dirawat, tak seorangpun dapat diobati. Kecuali rumor-rumor di daerah pegunungan Andes itu benar" kata wanita penyelamat, ia pun menghela napas. "Sedangkan kalian semua hanya sebagian kecil dari jutaan anak tanpa orangtua. Mereka menguji ribuan anak, dikumpulkan dalam satu kelompok besar. Tes paling akhir, semua yang kalian jalani dalam kehidupan dihitung dan dibahas"

"kok kalimat akhir kek penimbangan amal ya?" tanya Thomas

"sutt.. diem deh, gw udah mulai ngantuk.." bales Teresa

"dengan beberapa perlakuan untuk melihat reaksi kalian, gelombang otak kalian dan pikiran-pikiran kalian. Semuanya dalam rangka untuk memperoleh hasil yang tepat untuk menolong kita menemukan cara mengalahkan penyakit flare ini. Sebagian besar efek-efek fisik disebabkan oleh hal lain. Awalnya berbagai khayalan mulai muncul, kemudian insting hewani mulai menguasai sifat manusia setiap orang. Akhrinya nafsu itu menguasai mereka, menghancurkan sifat manusiawi mereka. Itu hal yang sangat mengerikan. Lebih baik mati daripada mengidap penyakit itu"'

"aduh aku nyesel nanya beb" bisik Thomas. "panjang banget kayak pidato"

"namanya juga penjelasan, dengerin aja dulu" bales Teresa

"aku gak ngerti"

"nanti juga ngerti kok"

"kami gabakal ngebiarin mereka ngelakuin hal itu ke anak-anak. Kami bersumpah untuk melawan WICKED, kita gak boleh kehilangan sifat-sifat manusia kita, gak peduli gimana akhirnya nanti"

"ga peduli gimana akhirnya nanti ya, hmm" kata Teresa

"aduh, ngegantung kek hubungan aku ke kamu" gumam Thomas

"apa Tom?" tanya Teresa

"oh engga, itu ada gantungan baju"

"mana?"

"di minimarket sono tuh"

"bodo amat"

"kalian bakal tau lebih banyak nanti, kita tinggal jauh di utara, terpisah dari kawasan Andes beribu-ribu kilometer. Mereka menyebutnya Scorch, tempat terbentang luas. Letaknya berpusar di sekitar wilayah yang biasa disebut garis khatulistiwa, saat ini tersisa panas dan debu disana dan dipenuhi orang-orang buas yang digerogoti flare tanpa bisa di tolong lagi. Kita mencoba melewati daratan itu, menemukan obatnya. Tapi sebelum itu kita harus melawan WICKED dan menghentikan semua eksperimen dan tes ini" kata wanita penyelamat untuk kalimat penutup dari pidato ini

"kok feeling aku gak enak ya?" tanya Teresa. "apa hubungannya tempat yang bakal kita tuju sekarang sama Scorch? Buat apa dia ngejelasin tempat itu sekarang?"

"mo ngajak jalan-jalan ke sana kali besok" bales Thomas mutados

"hem... udah deh, gw mo tidur aja.. pusing mikirnya juga" Teresa menyandarkan kepalanya ke bahu Thomas dan tertidur. 

Thomas juga ngerasa ngantuk dan juga pusing, akhirnya cowo itu merenung meratapi nasib sambil ngeliatin jendela


O...HAYY..... 

I'm come back !!! maaf lumayan lama gak post soalnya lagi sibuk sama tugas sekolah dan bentar lagi aku UTS hehe :D

Ok, gak butuh basa basi lagi... JUST ENJOY YOUR MOMENT

Gimana perasaan kalian setelah baca part ini? pusing gak? terlalu banyak penjelasan dan kata-kata gak jelas atau gimana nih?

AYO, aku butuh COMMENT, LIKE, dan FOLLOW kalian biar aku bisa cepet selesaikan cerita ini.. Mungkin ada yang mau nambahin atau bantuin aku mau gimana alur ceritanya?

mau NEWTMAS atau THOMESA nih?!?!? ada yang mau kasih saran ke aku gak? mungkin kritikan ceritanya jelek atau gimana?

OK, I'll be waiting for your comment.. SO tunggu apa lagi? HOPE U LIKE IT :))

The Maze Jumper (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang