2

642 175 24
                                    

"Ada apa Tuan Taehyung Alvino Bramansta, sebegitukah merindukanku padahal baru kemarin kita bertemu dan kudengar pernikahan kita dipercepat ya? Benar-benar tidak terduga" ucap Joy tersenyum.

"Merindukanmu? Berhentilah berimajinasi"

"Apa kamu berhasil merayu kakekmu untuk membatalkan pernikahan kita"

"selamat, aku gagal tapi aku bukan orang semudah itu. Aku ingin kita melakukan kontrak nikah dan setelah 6 bulan kita bercerai"

"6 bulan? Bahkan orang hamil saja membutuhkan waktu 9 bulan"

"dasar bitch" umpat Taehyung sedangkan Joy terkekeh untuk menutupi kekesalan hatinya tapi dirinya harus tenang dan tidak emosi

"Aku tidak mau, bagiku pernikahan hanya sekali seumur hidup" ucap Joy

"Aku akan membuatmu menderita" ucap Taehyung menatap Joy dengan tatapan dingin

""Menderita? Pengecut sepertimu mau membuatku menderita, bahkan memperkenalkan kekasihmu sendiri saja tidak berani" ucap Joy, Taehyung mengepalkan tangannya kalau Joy bukan perempuan dirinya yakin wajah Joy pasti hudah terkena pukulannya.

"Lalu perusak sepertimu bisa apa? Merusah kebahagiaan orang. Dasar anak haram, Jika bukan karena ibu Sana yang baik menerimamu sebagai anaknya, kamu pasti tidak akan hidup seperti sekarang" ucap Taehyung, Joy terkekeh mendengar hal tersebut. Taehyung orang yang entah keberapa yang menatakan hal tersebut.

Joy sudah terbisa meski hatinya masih terasa sakit tapi dirinya harus tenang tidak boleh menunjukan emosinya.

"Jangan sok tahu, memang kamu tahu apa tentang hidupku. Menghakimi dengan apa yang dilihat mata, jadi ini cara kerja seorang CEO. Woow hebat sekali" ucap Joy

"Jika kakekmu tahu, beliau pasti kecewakan. Cucu yang dibanggakan mempunyai mulut sampah" lanjut Joy tenang

"KAU" teriak Taehyung membuat pengunjung restoran melihat mereka berdua.

Taehyung menenangkan dirinya, berbicara dengan Joy benar-benar membuat tenaganya.

"Aku kenapa?" ucap Joy dengan mengecek membuat Taehyung kesal menendang kursi lalu meninggalkan Joy.

Joy menatap punggung Taehyung yang menjauh, air mata mengalir dengan tiba-tiba. Dadanya begitu sesak sekali, dirinya tetap saja perempuan yang mempunyai perasaan lembut.

Joy menghapus air matanya kasar, tidak ada boleh tahu kalau dirinya bersedih karena ucapan sampah seorang Taehyung.

Anak Haram, panggilan yang melekat pada dirinya sejak kecil padahal mereka tidak tahu apa sebenarnya yang terjadi.

Dirinya mencoba mengatakan yang sebenarnya tapi tidak ada satupun yang percaya. Manusia memang mampu mencela tanpa melihat dirinya sendiri.

.

.

.

Joy mencoba fokus lagi dengan pekerjaan yang menjadi hobinya tersebut, seorang design interior setidaknya itu membuat dirinya terlena dengan kerasnya kehidupannya yang terkadang membuat dirinya takut.

Bersembunyi dengan sifatnya yang tenang, sifat yang dirinya bangun selama ini. Sifat yang membuat dirinya sekarang bisa berdiri dikaki sendiri.

Tapi lagi-lagi mereka hanya melihat dari luar tanpa melihat usahanya.

Mereka hanya melihat kalau dirinya sukses karena warisan dari ayahnya, bahkan Joy tidak sepeserpun menerima itu bahkan dirinya juga tidak menginginkan hal tersebut.

Awalnya Joy bersyukur mengetahui Taehyung yang menjadi calon suaminya, mengetahui fakta kalau lelaki itu adalah kekasih Sana membuat dirinya tidak percaya.

Walaupun Sana saudara tirinya tapi Joy tidak terlalu peduli dengan kehidupan percintaannya, apalagi hubungannya dengan Sana yang tidak baik-baik saja.

.

.

.

"sial-sial" teriak Taehyung, dirinya belum pernah bertemu tidak tahu diri seperti Joy, suasana hatinya benar-benar buruk membuat dirinya tidak konsen untuk bekerja.

Jimin yang menjadi sekretaris Taehyung yang terpaksa menyumpal telinganya mengunakan tisu.

"jangan terlalu benci boss, nanti cinta loh" ucap Jimin

"Cinta? Kamu ngomong apa sih" ucap Taehyung bertambah kesal

"Lagian menurut saya , boss jangan menilai orang dari luar"

"tidak usah membela bitch seperti dia atau gajimu saya potong"

"maaf boss"

tbc

Relationshit / Joy🤚🤚🤚🤚Where stories live. Discover now